Serba Tahu

Pentol Tahu

60 menit
Lihat Lainnya

Serba Tahu

Mengenal jenis-jenis tahu hingga cara menyimpan tahu agar tak lekas asam.

Jenis-Jenis Tahu

Sama-sama dibuat dari bahan sari kedelai yang sudah diendapkan, lantas apa perbedaan tahu yang satu dengan yang lainnya? supaya lebih paham lagi, berikut ini merupakan berbagai jenis tahu yang sering dijual di pasaran.

Jika dibandingkan dengan daging sapi atau ayam, masyarakat Indonesia justru lebih banyak memilih makanan dari bahan dasar kedelai yaitu tahu untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Tahu menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia yang dijadikan sebagai berbagai macam masakan.

Sebenarnya di Indonesia hanya ada 2 jenis tahu yaitu tahu potong dan tahu sutra. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, kini telah muncul beragam jenis tahu. Sama-sama menggunakan bahan dasar kedelai namun setiap jenis tahu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penasaran apa saja itu? Mari kita simak pembahasannya dibawah ini.

1/ Tahu Putih

ENDEUSiast pasti sudah tidak asing lagi dengan tahu berwarna putih. Tahu yang satu ini bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional maupun modern. Sesuai dengan namanya, tahu ini berwarna putih. Teksturnya padat dan memiliki pori yang cukup besar.

ENDEUSiast bisa memasak apa saja dengan menggunakan olahan tahu putih seperti misal tahu kukus isi daging atau bila ingin simple, ENDEUSiast bisa membuat gorengan tahu. perlu diingat pada saat mencuci tahu harus secara pelan karena jenis tahu ini rentan hancur.

2/ Tahu Kuning

Sama halnya dengan tahu putih, jenis tahu yang satu ini juga banyak dijual di pasaran. Tahu ini bisa berwarna kuning karena diberi pewarna dari kunyit. Bila ENDEUSiast berkunjung ke Kediri nama tahu ini bukanlah tahu kuning melainkan tahu takwa. Jadi jangan sampai salah menyebut ya. Tekstur pada tahu ini lembut, padat, kenyal dan berpori. Ada berbagai masakan dari bahan dasar tahu kuning yang bisa ENDEUSiast coba dirumah diantaranya untuk membuat sop atau tahu gejrot .

3/ Tahu Pong

Jika dilihat dari namanya mungkin masih ada sebagian yang tidak mengetahuinya. Nama lain dari tahu pong adalah tahu sumedang atau bisa juga disebut dengan tahu kulit karena memiliki tekstur yang kenyal setelah digoreng.

Uniknya, pada saat masih mentah tahu pong ini berwarna putih namun setelah digoreng maka tahu akan berubah warna menjadi kecoklatan. Jenis tahu ini memiliki ketebalan sekitar 3 cm dan kadar air yang tinggi sehingga bisa mudah hancur sebelum digoreng.

4/ Tahu Sutra

Tahu sutra memiliki bentuk persegi atau lonjong seperti guling kecil. Jenis tahu yang satu ini biasanya banyak ditemukan di supermarket karena harganya yang agak mahal bila dibanding dengan jenis tahu lainnya. Tahu yang dibungkus menggunakan plastik ini memiliki tekstur yang kenyal dan cenderung lunak.

Itulah beberapa jenis tahu yang bisa ENDEUSiast jadikan sebagai olahan dalam masakan. jadi dari 4 varian tahu ini, manakah yang paling ENDEUSiast sukai? ENDEUSiast bisa bereksperimen dirumah untuk membuat masakan yang unik dari bahan tahu. semoga informasi ini dapat bermanfaat.

5/ Tahu Kulit

Pernahkah ENDEUSiast memakan tahu Sumedang? Nah, jenis tahu tersebut merupakan nama lain dari kulit. Pada dasarnya tahu kulit dan juga tahu putih mempunyai kemiripan, yaitu teksturnya yang padat. Cara mengolah tahu sumedang ini cukup digoreng saja menggunakan tepung karena cita rasa yang dihasilkan sudah sangat gurih apalagi ditambah dengan cabai rawit hijau, tentunya semakin nikmat disantap bukan?

6/ Tahu Telur

Tekstur tahu telur alias egg tofu ini lebih lembut jika dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Warnanya lebih kekuningan dengan cita rasa yang gurih. Cocok digunakan untuk hidangan sapo tahu.

Jenis-Jenis Tahu Berdasarkan Teksturnya

Putih, kotak dan lembut adalah ciri dasar tahu yang biasa dikonsumsi. Tak sekedar lembut, tahu juga memiliki rasa khas kedelai dan aroma samar dari kedelai. Sehingga saat diolah menjadi masakan dapat menyerap dan ‘menyimpan’ bumbu di dalamnya dengan baik.

Bagaimana cara pembuatan tahu? Tahu dibuat dari kacang kedelai yang direndam, digiling sampai halus seperti bubur, kemudian dimasak hingga mengental seperti kepala susu. Adonan ini kemudian disaring menggunakan kain kasa sampai terpisah antara cairan dengan ampasnya. Cairan tersebut menjadi susu kedelai dan ampasnya dapat diolah lagi untuk dijadikan tempe gembus atau oncom.

Susu kedelai yang dihasilkan diberi bahan pengental (koagulan), lalu dimasukkan ke dalam cetakan dan ditekan hingga padat. Tekstur lembut tahu dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain kualitas bahan dan alat yang digunakan, metode pembuatan, suhu pemasakan, jenis pengental dan komposisi bahan yang digunakan. Ada 3 jenis tahu yang terdapat di pasaran, yaitu soft/silken tofu, firm tofu, dan extra firm tofu.

1/ Soft atau Silken Tofu

Disebut tahu sutera, teksturnya yang sangat lembut dan ‘meleleh’ dimulut ini membuatnya sangat digemari anak-anak. Dapat diolah menjadi hidangan pembuka dengan rasa gurih, atau hidangan penutup dengan saus yang manis dan legit. Selain bentuk kotak, soft tofu juga ada yang berbentuk silinder. Dijual dalam kemasan plastik tebal mengikuti bentuk silinder tahu.

2/ Firm Tofu

Firm tofu atau tahu padat ini merupakan tahu yang banyak terdapat di pasar Indonesia. Tahu ini banyak jenisnya, antara lain tahu putih kotak kecil, tahu putih kotak besar (disebut juga tahu Cina) dan tahu kuning Bandung yang diwarnai dengan direndam air kunyit. Dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan mulai dari sup, salad, masakan yang ditumis, digoreng, dikukus dan sebagainya.

3/ Extra Firm Tofu

Bertekstur sangat padat karena ditekan dan dipadatkan sampai kandungan airnya tinggal sedikit, misalnya taukua. Banyak ditemukan dalam kuliner Jepang dan Cina. Biasa digunakan untuk sup ataupun digoreng dengan bumbu khas yang lezat.

Cara Memilih Tahu Segar

Tahu menyimpan berbagai kekayaan nutrisi dan juga gizi yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya itu, harganya pun juga murah meriah, dengan begitu tak heran jika banyak orang yang menyukai bahan makanan yang satu ini.

1/ Warna

Perhatikan warna tahu yang akan ENDEUSiast pilih nantinya. Apabila tahu tersebut berwarna kuning, maka pastikan bahwa warnanya kuning cerah. Sedangkan tahu yang berwarna putih, pilih yang tidak ada bercak kecoklatan.

2/ Tekstur

Tekan tahu tersebut dan pastikan bahwa tingkat konsistensinya sesuai dengan jenisnya, dengan begitu kualitas tahu tersebut dapat dibilang bagus. Singkatnya, pahami dulu sifat dasar jenis tahunya apabila padat maka akan lebih kenyal. Tetapi jika teksturnya lembut, maka akan mudah hancur. Hindari juga tahu yang berlendir dan licin karena kualitas nya buruk.

3/ Aroma

Cara yang tidak boleh dilewatkan adalah mengetahui aroma tahu. Aroma tahu yang khas harus memiliki aroma yang segar. Tetapi jika sudah mengeluarkan bau asam atau tidak enak, maka tandanya tahu sudah mulai rusak.

Cara Menyimpan Tahu Agar Tak Lekas Asam

Karena harganya yang bisa dibilang terjangkau, tak jarang ibu rumah tangga pun kerap menyetok bahan makanan yang satu ini. Bahkan, karena tidak tahu cara menyimpannya tahu pun malah menjadi mudah rusak yang diketahui dari rasanya yang mulai asam. Nah, ketahui tips menyimpan tahu berikut ini agar tidak cepat asam.

1/ Buang Airnya

Nah, satu lagi kesalahan yang sering kali dilakukan oleh sebagian besar orang adalah langsung memasukkannya dalam kulkas. Padahal, justru yang pertama kali dilakukan adalah membuang air tahu yang biasanya ada dalam plastik kemasannya. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi daya tahan tahu itu sendiri, sehingga tahu tidak mudah basi dan juga mengeluarkan bau asam.

2/ Cuci Bersih

Setelah air tahu aslinya dibuang, segera cuci di bawah air mengalir hingga bersih. Pastikan membersihkannya secara perlahan sebab tekstur tahu sendiri pada dasarnya sangat lembut dan begitu halus sehingga kerap hancur saat dibersihkan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pencucian tahu adalah jangan sampai masih ada sisa lendir dalam tahu tersebut. Sebab, lendir pada tahu dapat mengakibatkan bakteri berkembang biak dengan mudahnya sehingga membuatnya cepat asam dan merusak teksturnya. Jika sudah, masukkan dalam wadah kedap udara dengan tutup yang rapat agar tahu tidak terkontaminasi dengan bakteri.

3/ Rendam Dengan Air

Setelah dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat, maka jangan lupa untuk menambahkan air matang hingga merendam seluruh permukaan tahu. ENDEUSiast juga bisa menambahkan sedikit garam atau bawang putih dalam air rendaman untuk mempertahankan kesegaran tahu dan memberikan rasa pada tahu. Lakukan juga penggantian air sehari sekali jika tahu akan disimpan dalam waktu yang lama. Namun, agar lebih awet ENDEUSiast dapat merebus tahu terlebih dulu dan tambahkan dengan garam. Tunggu hingga dingin kemudian simpan dalam kulkas dengan direndam dalam air matang baru.

Kesalahan Yang Kerap Terjadi Saat Mengolah Tahu

1/ Membeli Jenis Yang Salah

Tahu terbuat dari susu kedelai kental dalam proses yang sangat mirip dengan pembuatan keju, tetapi ada berbagai tekstur dan kepadatan tahu di pasaran sehingga ENDEUSiast mungkin salah membeli jenisnya untuk resep yang ada.

2/ Tidak Mengeluarkan Cairannya

Setelah mengeluarkan tahu dari kemasan, bilas lalu buang airnya. Untuk tahu lunak, tiriskan dan keringkan; tetapi untuk tahu sedang, tegas dan ekstra keras, pengeringan sederhana tidak cukup, ENDEUSiast perlu menekan air yang ada di dalamnya.

Tahu adalah makanan berpori, seperti spons. Jika spons sudah penuh air, tidak ada ruang untuk hal lain, seperti kaldu untuk masuk.

3/ Memotongnya Terlalu Besar

Tahu lebih baik dimasak dalam ukuran yang lebih kecil — baik dalam kubus atau irisan persegi panjang. Satu balok besar tahu cukup banyak seperti sepotong besar keju; sepotong yang terlalu besar, dan ENDEUSiast tidak akan mendapatkan rasa atau tekstur yang menyenangkan.

4/ Menggunakan Minyak Dalam Rendaman

Bahkan setelah penekanan menyeluruh, masih akan ada cairan dalam tahu, apalagi jika ENDEUSiast berniat memarinasi atau membumbui dengan rendaman. Jika ENDEUSiast menggunakan rendaman berbahan dasar minyak, perlu diketahui minyak dan air akan membentuk penghalang alami, menjaga agar rendaman tidak meresap. Sebagai gantinya, cobalah gunakan lemon, cuka, kecap atau kaldu. Dan pastikan tahu direndam cukup lama untuk menyerap semua rasa

5/ Tidak Memasaknya Cukup Lama

Tahu sangat mirip keju, dan bisa dimakan mentah misalnya dalam salad. Namun, ketika menggoreng, tahu bisa memakan waktu hingga 5 menit per sisi, tergantung pada ukuran potongannya. Oleh karena itu memasak tahu tidak bisa disingkat waktunya, dan jangan takut untuk menyalakan api panas agar mengeringkan lapisan luar sambil meninggalkan bagian tengahnya empuk dan lembut.

6/ Menggunakan Wajan Yang Salah

Tahu memiliki kecenderungan menempel pada wajan. Tentu saja, mengikisnya dari bagian bawah wajan akan mengupas lapisan renyahnya dan memecahnya menjadi potongan-potongan. Gunakan panci anti lengket dan gunakan minyak dalam jumlah banyak.

7/ Tidak Menyimpannya Dengan Baik

Untuk menyimpan tahu setelah dibuka, tutup dengan air dan simpan di kulkas. Ganti air setiap dua hari; tahu yang tidak digunakan tetap segar hingga satu minggu. Jika tahu dibekukan, ia akan bertahan 5-6 bulan.