Serba Keju

Lihat Lainnya

Serba Keju

Mengenal beragam keju populer dunia hingga cara terbaik menyimpan keju.

Keju merupakan produk yang terbuat dari olahan susu dan biasa diolah menjadi aneka macam menu masakan. Rasa yang dihasilkan pun tentu saja asin dan gurih, karena tidak hanya bercampur dengan susu saja, melainkan juga dengan bahan-bahan yang lainnya.

Makanan asli Eropa ini telah diketahui oleh masyarakat di penjuru dunia dan sangat populer, termasuk di Indonesia. Banyak orang yang menyukai produk olahan susu ini karena tak hanya dapat diaplikasikan ke berbagai jenis makanan dan rasanya yang gurih, tetapi keju juga mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, sebab bahan bakunya dari susu.

Peran keju sangat penting dalam suatu masakan, sebab mempunyai banyak sekali manfaat untuk tubuh. Baik itu sebagai sumber kalsium, protein, dan juga zat besi yang sangat baik untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan, terutama untuk anak-anak.

Jenis-Jenis Keju Berdasarkan Teksturnya

Banyak sekali hidangan yang menggunakan bahan pembuatannya berupa keju. Tetapi jangan salah, meskipun begitu tidak satu jenis keju saja yang digunakan untuk memasak. Keju sendiri terdiri dari berbagai macam jenis yang biasanya dipengaruhi oleh teksturnya, berikut penjelasannya.

1/ Keju Keras

Jenis keju yang pertama ini bisa dibilang sangat keras, karena hanya mempunyai kadar air maksimal sekitar 35% saja, atau dengan kata lain kebutuhan air yang diperlukan tak mencapai 65% ke atas. Contoh golongan keju keras ini antara lain yaitu parmesan, romana, grana, dan asiago. Pada umumnya, semakin sedikit kadar air yang dimiliki keju ini maka teksturnya juga akan semakin keras.

2/ Keju Sedang

Biasanya keju sedang ini hanya memiliki kadar air maksimal hanya sebesar 56% saja dengan begitu bisa dibilang bahwa teksturnya sendiri masih cukup keras. Selain itu dibagi menjadi dua jenis tekstur lagi, yaitu yang mempunyai tekstur terbuka dan tertutup. Fungsinya tak lain sebagai bahan pembuatan roti. Di mana keju sedang yang bertekstur terbuka di bagian permukaannya terdapat lubang yang tidak beraturan, atau kerap disebut dengan tekstur granular.

Jenis keju yang termasuk dalam golongan ini antara lain gruyere cheese dan swiss cheese. Sedangkan keju sedang yang mempunyai tekstur tertutup biasanya melalui proses pengepresan terlebih dahulu agar permukaan yang dihasilkan dapat merata dan tidak berlubang. Misalnya saja seperti keju cheddar, yang termasuk salah satu keju tekstur tertutup ini.

3/ Keju Lembut

Kadar air yang dimiliki keju jenis ini biasanya berkisar antara 41%-52% sehingga teksturnya sendiri tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan keju keras. Meskipun begitu, keju lembut sedang alias semi soft cheese ini sangat enak jika dijadikan bahan pelengkap camilan. Juga kerap digunakan untuk pembuatan dessert dan masakan.

Di sisi lain, keju semi soft cheese ini dapat dibekukan dan juga dicairkan tanpa ada perubahan pada rasanya. Tetapi sayang, karena sering melalui proses pembekuan maupun pencairan tersebut menjadi mudah rapuh. Maka tak heran jika keju St. paulin, blue cheese, bel paese, le brin, picodon, limberger, munster, dan juga roquefort cheese ini masuk ke dalam kategori keju lembut.

4/ Keju Leleh

Ciri khusus keju leleh atau dengan kata lain soft cheese ini memang benar-benar akan lumer jika dibandingkan dengan ketiga jenis keju di atas. Tak salah jika keju ini dibilang lembut dan juga lunak, sebab kandungan air yang dimilikinya sendiri sangat tinggi yaitu di atas 67% atau lebih tepatnya sekitar 55%-80%. Karena kadar airnya yang tinggi, lemak yang ada pada jenis keju ini pun lebih rendah, apabila dibandingkan dengan jenis keju yang lainnya.

Jenis keju yang termasuk dalam golongan ini antara lain yaitu cream cheese, cottage cheese, camembert, quark, brie cheese, brie fruit salad, mascarpone, mozzarella, buchette cheese, neufchatel, halloumi, ricotta, dan juga feta. Pada dasarnya jenis keju di kategori ini bisa dimasak dengan cara digoreng, dibakar, maupun dipanggang. Setelah itu kelembutannya akan terasa ketika proses memasak sudah dimulai, tetapi bentuk aslinya tidak akan berubah.

Biasanya keju soft cheese ini lebih cocok untuk topping berbagai jenis sajian bersama dengan buah-buahan ataupun sebagai dipping dan tidak direkomendasikan untuk dimasak. Hal yang mempengaruhi keju lembut tetapi tidak meleleh atau non melting ini tak lain karena dipengaruhi oleh penggunaan garam yang terlalu tinggi, senyawa asam di dalamnya tidak seimbang alias terlalu tinggi maupun rendah kadarnya, dan juga yang terakhir adalah karena terlalu banyak whey alias cairan.

Jenis-Jenis Keju Populer

Salah satu jenis makanan yang cukup populer dan digemari orang yaitu keju. Nah, apabila ENDEUSiast ingin mencoba membuat masakan dengan bahan dasar keju, maka wajib mengetahui jenis-jenis keju yang populer di bawah ini.

1/ Cheddar

Siapa yang tidak mengenal jenis keju yang satu ini? Cheddar merupakan salah satu jenis keju yang keberadaannya sendiri sangat populer di Indonesia. Sesuai dengan namanya, keju cheddar ini diambil dari nama sebuah desa yang terletak di Somerset, Inggris atau lebih tepatnya di Cheddar.

Warna keju cheddar yang baru biasanya akan tampak kuning pucat dengan tekstur yang sedang alias tidak terlalu keras. Tetapi, ketika semakin lama disimpan maka warnanya juga akan semakin berubah seiring berjalannya waktu, yaitu warna kuningnya akan semakin terlihat dan teksturnya pun akan semakin mengeras juga.

2/ Emmental

ENDEUSiast pasti sudah tidak asing lagi dengan bentuk keju yang satu ini bukan? Sebab, tekstur yang dimiliki keju emmental ini tak lain yaitu adanya banyak lubang yang terdapat di bagian dalamnya. Asal lubang itu tak lain karena masih ada sisa bekas gelembung gas karbon dioksida yang berasal dari Propionibacterium freudenreichii .

Sama halnya dengan jenis keju lain yang namanya diambil dari asal daerahnya, keju emmental ini pun juga demikian yang diambil dari nama lembah Emme di Canton Bern, Swiss. Karena sifatnya yang mudah meleleh, maka keju emmental ini sering digunakan untuk memasak roti burger keju hingga roti lapis keju bakar.

3/ Parmesan

Tak hanya termasuk ke dalam jenis keju yang mempunyai tekstur keras saja, melainkan juga keju yang berwarna kuning pucat dan berasal dari Italia ini memiliki tekstur yang sangat padat. Waktu yang dibutuhkan untuk mengolahnya sampai matang dan siap untuk diolah pun cukup singkat, yaitu selama 3 bulan saja. Tetapi ada juga yang mencapai kurang lebih selama satu tahun lamanya.

Keju parmesan ini sering dijual dalam bentuk bubuk sehingga sangat praktis ketika akan digunakan, tetapi ada juga yang dijual masih dalam bentuk utuh sehingga masih harus memarutnya untuk menjadi lembut lagi. Dalam penggunaannya biasanya keju parmesan ini digunakan untuk membuat pasta, pizza, sup, salad, dan kue kering.

4/ Ricotta

Krim keju tradisional asli Italia ini berasal dari fermentasi dadih susu sapi maupun susu domba yang dikembangbiakan di wilayah Lazio, Italia. Dalam pembuatannya, saat ini ricotta sering diproses dari susu tanpa lemak dan juga rendah kalori, sehingga sangat baik untuk yang ingin menjaga berat badannya agar tetap ideal.

Ciri khusus yang dimiliki oleh ricotta ini tak lain yaitu teksturnya sendiri yang lunak dan kental ketika diolah. Sehingga sangat mirip dengan krim yang menggumpal dan warnanya pun putih dengan cita rasa yang agak asam. Karena itu, ricotta ini sangat pas jika dijadikan isian untuk pasta, sebagai campuran dessert, maupun bahan pelengkap saus lasagna. Bila dicampur dengan madu atau pun buah-buahan segar, tentu akan menambah kenikmatan tersendiri.

5/ Mozzarella

Tahukah ENDEUSiast bahwa tidak semua keju berasal dari olahan susu sapi? Nah, keju jenis ini pun salah satunya. Di mana bahan pembuatan keju mozarella ini tak hanya dari susu sapi saja, melainkan juga berasal dari susu kerbau. Tekstur yang dimilikinya sendiri sangat lembut, elastis, dan juga lentur.

Keju mozarella sangat enak ketika disajikan masih dalam keadaan yang hangat, sebab teskturnya masih creamy. Namun, ketika sudah dingin maka bentuknya akan kembali ke wujud asalnya, yaitu mengeras dan akan mempengaruhi kelezatannya.

6/ Gouda

Negara kincir angin alias Belanda juga mempunyai jenis keju yang unik. Salah satunya adalah keju gouda yang berasal dari kota Gouda. Keju gouda ini paling enak dinikmati ketika sudah disimpan selama satu tahun lamanya, atau waktu yang paling singkat sekitar satu minggu. Keju jenis ini biasanya kerap digunakan sebagai campuran salad maupun bahan pelengkap yang ditaburkan di atas makanan asli Belanda, yaitu casserole.

7/ Brie

Tak mau kalah dengan negara yang lainnya, Perancis pun juga ikut memproduksi keju yang terbuat dari susu sapi dengan nama brie. Warnanya sendiri cenderung pucat dan keabu-abuan di bagian bawahnya, bahkan jika disantap pun akan terasa hambar. Tapi jangan salah, justru karena itu lah keju brie seringkali dikonsumsi bersama dengan roti, kacang, maupun buah. Tetapi ada juga yang mencampurnya dengan anggur, champagne, maupun bir.

8/ Camembert

Sebenarnya jika dilihat sekilas, keju brie dan camembert ini hampir terlihat sama, yaitu warnanya yang putih dan teksturnya yang halus. Tapi bagian dalam camembert ini sudah ada krimnya meskipun belum melalui proses masak. Dengan begitu, keju camembert ini sangat cocok jika disajikan bersama anggur merah ringan.

9/ Edam

Salah satu jenis keju yang begitu mudah dikenali oleh banyak orang karena bentuknya yang unik jika dibandingkan dengan jenis keju yang lain. Keju edam berbentuk bulat dengan dilapisi lilin berwarna merah. Bahkan, keju ini cukup terkenal di negara Belanda. Keju edam pertama kali dibuat di wilayah Edam, Belanda Utara. Maka penamaan kejunya pun sama dengan asal pembuatannya.

10/ Blue cheese

Keju ini terbuat dari susu domba yang ditambah dengan bakteri penicillium roque dan difermentasi selama kurang lebih 5 bulan. Setelah itu teksturnya pun menjadi lembut tetapi aromanya tidak terlalu tajam. Meskipun begitu jenis keju ini sangat cocok untuk dijadikan dressing maupun potongan salad.

11/ Cream cheese

Berbeda dengan keju jenis lainnya, cream cheese ini tidak melewati proses fermentasi. Maka tak salah jika keju ini mudah lumer dan juga leleh bahkan rasanya pun juga asam sedikit manis. Biasanya cream cheese diolah menjadi dessert yang lembut seperti cheesecake, atau sebagai campuran saus dalam masakan.

12/ Mascarpone cheese

Satu lagi dari Italia, keju mascarpone ini merupakan jenis keju yang berasal dari susu, krim kental dengan tambahan asam asetat maupun asam sitrat. Kandungan lemaknya pun cukup tinggi yaitu antara 60-75%. Sehingga tak salah lagi jika sering digunakan untuk resep pembuatan Dessert Italia seperti cheesecake maupun tiramisu.

Cara Menyimpan Keju

Bahan dasar pembuatan keju yang berasal dari fermentasi susu akan membuatnya mudah membusuk dan juga berjamur apabila tidak disimpan dengan benar. Maka dari itu, pastikan ENDEUSiast mengikuti tips menyimpan keju yang tepat seperti di bawah ini.

1/ Gunakan Kertas

Keju yang sudah terbuka kemasannya dan masih berada dalam suhu ruang maka akan menjadikannya sangat mudah terkontaminasi dengan udara sehingga akan menimbulkan bakteri yang menjadi tempat tumbuh dan perkembangbiakannya.

Maka dari itu pastikan ENDEUSiast segera membungkusnya menggunakan kertas lilin, kertas minyak, kertas roti, maupun alumunium foil kemudian dimasukkan ke dalam plastik. Setelah itu rekatkan sisinya sampai rapat agar tidak mudah terbuka. Tapi ENDEUSiast juga dapat menggunakan wadah yang kedap udara jika ingin lebih praktisnya lagi.

2/ Potong Yang Berjamur

Apabila ada bagian keju yang berjamur, maka jangan sampai ENDEUSiast membuangnya secara langsung. Segera potong bagian yang ada jamurnya, kemudian sisanya bisa disimpan atau digunakan lagi. Tapi, satu hal yang perlu diingat adalah jangan sampai menyamakan jenis keju yang bisa dipotong ini dengan yang lainnya.

Hal ini disebabkan karena keju yang bertekstur lembut seperti halnya blue cheese, ricotta, mozzarella, dan juga berbagai jenis keju yang berasal dari susu kambing pun tidak aman lagi untuk dikonsumsi jika terdapat bagian yang berjamur. Mau tidak mau memang harus dibuang. Keju yang bisa dipotong bagian yang berjamur ini tak lain yang mempunyai tekstur yang keras maupun sedang, yaitu parmesan, emmental, cheddar dan juga gouda.

3/ Pisahkan Keju Dengan Yang Lainnya

Sebelum membungkusnya, pastikan bahwa ENDEUSiast membungkus satu jenis keju ke dalam satu wadah maupun kertas. Dengan begitu, jangan sampai meletakkan berbagai jenis keju secara bersamaan dalam satu wadah, karena teksturnya yang berbeda dan akan mempengaruhi bentuk dan juga aromanya. Setelah itu, bungkus dan tuliskan tanggal dibelinya dan juga nama kejunya. Maka dari itu ENDEUSiast dapat mengambilnya secara langsung tanpa perlu membukanya kembali.

4/ Simpan di Kulkas

Jangan sekali-kali ENDEUSiast meletakkan keju di bagian freezer, karena akan membuatnya semakin lebih kasar maupun rapuh meskipun di sisi lain memang bisa awet dan tahan lama. Namun, usahakan letakkan jauh dari freezer maupun di bagian chiller dengan suhu yang berkisar antara 1.5-7⁰C atau setara dengan 35-45⁰F.

Selesai sudah ulasan mengenai beberapa jenis keju baik yang populer, ataupun keju dengan teksturnya yang berbeda. Pastikan ENDEUSiast menyimpannya dengan baik agar keju tetap tahan lama dan kualitas masakan tetap terjaga. Selamat mencoba!