Serba Cokelat

Crepes Kriuk

20 menit

Sushi Crepes

40 menit
Lihat Lainnya

Serba Cokelat

Ketahui lebih dekat seputar cokelat. Mulai dari jenis, produk turunan, cara melelehkan, hingga menyimpan cokelat.

Mendengar kata cokelat tentu secara tidak langsung akan terbayang dengan rasanya yang manis bukan? Maka tak heran jika anak-anak menyukainya. Tidak hanya anak kecil saja yang menikmatinya, melainkan orang dewasa juga demikian. Apalagi jika dipadukan dengan berbagai bahan makanan, siapapun tidak akan mampu menolak kelezatan rasa cokelat.

Bahkan, beberapa riset juga menyatakan bahwa memakan cokelat sebenarnya dapat membuat suasana hati menjadi lebih tenang dan mood yang tadinya jelek menjadi lebih bagus dengan adanya cokelat.

Sejarah Penemuan Cokelat Yang Mendunia

Tahukah ENDEUSiast dari mana cokelat berasal? Cokelat pertama kali ditemukan sekitar tahun 1750 SM di daerah Mesoamerika, yang meliputi Meksiko, Belize, Guatemala, El Salvador, Honduras, Nicaragua dan sampai ke arah barat laut Kosta Rika. Tanaman ini pada mulanya ditanam dan tumbuh saat peradaban Olmec dan Maya.

Pada masa itu, biji cokelat alias kakao ini konon sering digunakan sebagai makanan para Dewa makanya sering disebut juga dengan istilah theobroma cacao . Di mana kata theo yang berarti Dewa, sedangkan broma berarti makanan. Sehingga secara keseluruhan mempunyai makna makanan bagi para Dewa.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, penduduk suku Olmec dan juga Maya ini membuat biji kakao tersebut menjadi cokelat. Pada mulanya pemanfaatan ini dimulai pertama kali kisaran tahun 1100-1400 SM di daerah Honduras, lebih tepatnya di wilayah Puerto Escondido.

Namun seiring waktu berjalan, biji kakao juga dijadikan sebagai alat barter, yaitu alat tukar menukar saat membeli dan menjual barang yang dilakukan oleh suku maya. Baik itu ditukar dengan pakaian, makanan, maupun berbagai macam kebutuhan yang lain. Bahkan, sekitar tahun 400 M, biji kakao tersebut pun diolah menjadi sebuah xocolatl yaitu minuman yang pahit dan dikonsumsi setiap hari oleh suku Maya.

Perkembangan Cokelat di Indonesia

Sebenarnya awal mula kakao masuk ke Indonesia tak lain karena dibawa oleh para penjajah yang berasal dari Belanda kurang lebih sekitar tahun 1880. Waktu itu jenis cokelat yang dibawa adalah forastero dan juga venezuela. Tanah Indonesia yang sangat subur membuat Belanda serius untuk mengembangkan cokelat tersebut.

Dengan begitu, muncul lah Asosiasi Perkebunan yang bertugas untuk membahas budidaya kakao di Indonesia. Setelah itu asosiasi ini memecahkahkan berbagai macam permasalahan mengenai kakao dengan cara membuat lembaga penelitian yaitu dengan nama Cacao Profestation kurang lebih sekitar tahun 1901.

Adanya penelitian lebih lanjut dari lembaga tersebut, maka muncul lah jenis kakao yang bernama Djati Roenggo (DR) yang berkualitas tinggi dan juga unggul di kancah internasional. Bahkan, cokelat DR ini sangat disambut dengan baik oleh negara asing, khususnya Eropa sendiri. Selain itu mampu bersaing dengan yang lainnya dan laku keras dengan harga yang tinggi.

Jenis-Jenis Cokelat

Setelah mengenal dan juga mengetahui sejarah tentang cokelat, berikut ini merupakan dua jenis cokelat yang kerap digunakan untuk bahan pembuatan makanan maupun pelengkap di antaranya yaitu:

1/ Compound

Jenis kakao compound chocolate ini bahan baku pembuatannya terbuat dari bubuk kakao, gula, dan juga lemak nabati. Di mana kandungan gulanya kurang lebih sekitar 50% dan sisanya adalah campuran cocoa powder dan juga lemak nabati.

Semakin sedikit kandungan bubuk kokoa yang terkandung di dalamnya, maka akan semakin murah juga harga jual yang ditawarkan di pasaran, jika dibandingkan dengan couverture chocolate. Bahkan, rasa yang dihasilkan pun cenderung lebih manis sehingga kerap digunakan sebagai hiasan maupun menambah segi dekoratif dan nilai estetik pada pembuatan kue.

2/ Couverture

Dalam bahasa Perancis, penggunaan nama couverture pada jenis cokelat ini mempunyai makna tersendiri yang berarti melapisi. Baik itu untuk biskuit, kue, dan untuk menghiasi hidangan alias garnish. Couverture chocolate ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu bittersweet, semisweet, dan juga white chocolate.

Tekstur yang dimiliki oleh couverture ini cenderung lebih lembut dan juga berkilau. Hal ini tak lain karena adanya kandungan lemak yang tinggi pada cokelat couverture, yaitu kadarnya berkisar antara 30-40 %. Sehingga tak heran jika couverture mudah lelehdan lumer saat disantap. Meskipun begitu, ternyata rasa couverture chocholate sendiri cukup pahit.

Jenis-Jenis Cokelat Berdasarkan Warna

Tahukah ENDEUSiast bahwa cokelat juga terbagi menjadi beberapa jenis warna. Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis cokelat berdasarkan warna yang perlu diketahui untuk diolah menjadi berbagai macam makanan.

1/ White Chocolate

Pada dasarnya cokelat putih tidak terdapat kakao yang utuh. Melainkan hanya mengandung lemak cokelat, sehingga warnanya putih, sesuai namanya white chocolate. Meskipun begitu, rasanya juga tetap manis karena mengandung gula dan juga creamy dari susu.

2/ Milk Chocolate

Cokelat susu atau milk chocolate ini merupakan jenis cokelat yang terbuat dari kandungan alami pasta cokelat dengan tambahan minyak nabati dan juga gula. Tentunya ENDEUSiast sudah tak asing lagi dengan cokelat ini karena biasanya dijual dalam bentuk batangan dengan kadar kakaonya yang cukup tinggi yaitu kurang lebih sebesar 30-40% dan kerap dikonsumsi begitu saja. Jika dibandingkan dengan yang lainnya, tekstur milk chocolate ini lebih halus dan juga mudah meleleh, rasanya pun juga manis.

3/ Dark Chocolate

Hal yang membuat cokelat hitam atau sering disebut dengan nama dark chocolate ini tak lain karena banyaknya pasta cokelat yang terkandung di dalamnya, yaitu sebesar 90%. biasanya cokelat hitam yang sangat pekat ini sering dijadikan untuk bahan masakan, sebab jarang ada yang memakannya secara langsung karena mengandung cokelat murni tanpa adanya tambahan gula, sehingga terasa pahit.

4/ Pink Chocolate

Jenis cokelat yang satu ini mempunyai warna yang cukup unik jika dibandingkan yang lainnya. Warnanya yang cantik ini berasal dari biji kakao berjenis ruby yang asalnya dari daerah Ekuador dan juga Brasil. Namun sayangnya untuk membuat warna merah jambu alias pink ini membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 13 tahun. Keberadaannya pun masih sangat sulit dicari karena belum banyak beredar luas di pasaran dan masih tergolong baru. Tentunya harga jualnya pun mahal.

Produk Turunan Cokelat

Pohon yang tumbuh di kawasan tropis ini tidak hanya dijumpai di kawasan Amerika Selatan saja. Melainkan, Indonesia juga turut menyumbang tanaman kakao alias theobroma cacao L ini tepatnya setelah negara Pantai Gading dan juga Ghana. Di mana biji dan buahnya dapat diolah menjadi berbagai macam produk cokelat.

Jumlah produksi kakao ini mengalami peningkatan setiap tahunnya, Indonesia adalah satu-satunya produsen kakao terbesar di benua Asia. Berikut produk turunan cokelat yang perlu ENDEUSiast ketahui.

1/ Cokelat bubuk

Biasanya bubuk cokelat alias cacao powder ini dibuat dari hasil tempaan biji kakao yang kemudian dipisahkan ampas dari lemaknya untuk dihaluskan. Jika sudah, maka ampas tersebut dikeringkan sehingga menjadi tepung cokelat lalu digiling sampai halus. Biasanya produk ini kerap digunakan untuk bahan dalam adonan kue maupun minuman.

2/ Cacao nibs

Jika dilihat dari bentuknya, mungkin cacao nibs memang agak mirip dengan kacang, tetapi sebenarnya merupakan wujud asli dari biji cokelat yang paling alami dan tidak ditambahkan pemanis seperti gula dan lain sebagainya, sehingga rasanya pun pahit. Meskipun begitu, cacao nibs ini dapat dimakan secara langsung tanpa harus diolah dulu.

3/ Cacao butter

Sebenarnya cacao butter ini lebih sering disebut dengan minyak kakao alias lemak cokelat, yang merupakan lemak nabati dengan warna kuning pucat. Pengolahannya sendiri dengan cara di ekstrak di bawah titik beku sehingga menghasilkan minyak. Dalam kesehariannya, biasanya produk berupa cacao butter ini sering dipakai untuk membuat mentega, margarine cokelat, dan bahkan dalam industri kimia, kosmetik, hingga obat-obatan.

Mengenal Cara Tempering Cokelat

Apakah ENDEUSiast sudah bosan memasak kue menggunakan jenis cokelat compound? Lalu ingin beralih ke jenis cokelat couverture? Tentunya salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai tak lain adalah melelehkan cokelat couverture tersebut karena pada dasarnya cokelat compound tidak perlu dilelehkan karena dapat digunakan secara langsung dalam berbagai masakan.

Tapi jangan salah, cara melelehkan cokelat couverture ini bukan sembarang lumer saja. Tapi memang membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Sebab, jika ada sedikit kesalahan akan membuat uang terbuang sia-sia, karena tidak tepat dalam mengolahnya.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teknik tempering itu cokelat? Yaitu teknik melelehkan cokelat dengan cara menaikkan maupun menurunkan suhu untuk menyeimbangkan kandungan cocoa butter yang telah meleleh. Dengan begitu cokelat pun akan terlihat mengkilap dan juga mulus. Bahkan, apabila digigit atau dipatahkan terasa lebih keras dan akan terdengar bunyinya serta ada juga yang akan menjadi sangat lumer saat disantap. Semua ini bergantung pada suhunya. Adapun beberapa teknik tempering yang kerap digunakan saat melelehkan cokelat.

Pertama yaitu teknik injection, yaitu menambahkan cokelat potongan lagi pada cokelat yang sudah dilelehkan dengan suhu tertentu. Kedua, marble top dengan cara menuangkannya langsung di meja marmer lalu diaduk dan dibolak-balik dengan scraper. Terakhir, teknik water bath di mana cokelat yang dilelehkan dengan cara didinginkan sementara dan dimasukkan dalam wadah yang terbuat dari stainless steel lalu letakkan di atas wadah yang berisi air es.

Cara Melelehkan Cokelat

Memakan cokelat secara langsung memang enak, tetapi kalau dikonsumsi dengan cara itu-itu terus tentunya akan bosan bukan? Maka dari itu cokelat sering dikreasikan menjadi bahan pelengkap untuk hiasan kue. Bisa dibilang proses melelehkan cokelat ini cukup mudah, tetapi biasanya hasil yang didapatkan justru malah menggumpal dan bahkan pecah. Nah, agar hal tersebut tidak terulang, simak tips di bawah ini.

1/ Bedakan Jenis Cokelat

Jika ENDEUSiast menggunakan cokelat jenis dark, maupun milk chocolate maka gunakan api yang berukuran sedang. Tetapi, jika ENDEUSiast menggunakan cokelat berwarna ataupun putih, maka cukup gunakan api yang berukuran kecil untuk melelehkannya.

2/ Potong Kecil-Kecil

Cara memotongnya yang tepat yaitu dengan membagi cokelat batang tersebut menjadi dua bagian kemudian satu bagian tadi dilelehkan dengan cara merebus air sampai mendidih lalu diangkat dan letakkan cokelat dalam wadah tahan panas di atasnya, lalu aduk sampai rata. Lalu, tambahkan sisa cokelatnya lagi, aduk-aduk terus sampai meleleh.

3/ Gunakan Water Bath

Apabila sudah merata seluruhnya, maka tinggal meletakkan wadah yang berisi cokelat yang telah dilelehkan tersebut ke dalam wadah yang berisi es batu maupun air es. Salah satu hal yang harus ENDEUSiast ingat adalah suhu yang masih panas tadi diletakkan di atas wadah dingin, lalu terus mengaduk sampai suhunya berkurang. Dengan begitu, cokelat pun tinggal digunakan sebagai hiasan dessert, praline, dan untuk membuat chocolate dome.

Cara Membuat Hiasan Dari Cokelat

Tampilan cokelat yang menarik tentu akan lebih disukai banyak orang. Maka dari itu, ENDEUSiast dapat membuat hiasan dari cokelat agar semakin menarik saat dilihat. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan.

1/ Rebus Cokelat

Sebelumnya, pastikan dulu bahwa jenis cokelat yang ENDEUSiast gunakan adalah yang berbentuk blok ataupun batangan untuk dilelehkan nantinya. Lalu, potong menjadi lebih kecil atau serut cokelat dan masukkan ke dalam wadah tahan panas atau panci dan diletakkan di atas panci yang berisi air panas, bukan yang mendidih atau sering disebut dengan proses tim. Hal yang perlu digaris bawahi adalah jangan sekali-kali menambahkannya dengan mentega/margarin karena lelehan cokelat akan sulit membeku.

2/ Tuang Dalam Plastik Mika

Apabila sudah meleleh seluruhnya, pastikan bahwa ENDEUSiast memakai plastik mika atau kertas roti dan segera siramkan cokelat yang telah di tim tadi pada kue. Sebab, jika tidak segera digunakan maupun dibiarkan terlalu lama maka cokelat tersebut akan mengeras kembali dalam suhu ruang.

3/ Bentuk Hiasan

Jika sudah, bentuk pada dinding kue tart sesuai kemauan maupun kreativitas ENDEUSiast. Baik itu berbentuk zig zag, marmer, garis, polkadot, dan lain sebagainya. Setelah itu jangan lupa masukkan ke dalam kulkas agar bentuknya tidak mudah berubah dan lebih awet tentunya.

Cara Menyimpan Cokelat

Cokelat ini sangat sensitif terhadap suhu panas dan terlebih pada paparan sinar matahari baik secara langsung. Maka dari itu, proses penyimpanannya pun harus tepat agar tidak mudah meleleh dan tetap nikmat disantap, berikut ini tipsnya.

1/ Pastikan Suhunya Rendah

Gunakan temperatur ruangan dengan suhu yang rendah saja, yaitu antara 18-22⁰C. Hal ini tak lain agar cokelat tidak mudah leleh dan tetap padat, sebisa mungkin hindari suhu ruang yang terlalu tinggi. Sebenarnya suhu ruang sendiri pada dasarnya tidak stabil, maka alangkah lebih baiknya jika langsung meletakkannya di lemari es agar kualitasnya tetap terjaga dan juga awet tentunya.

2/ Gunakan Wadah Kedap Udara

Sebelum menyimpannya di kulkas, pastikan bahwa wadah yang ENDEUSiast gunakan kering, bersih, dan juga kedap udara. Hal ini berguna untuk menjaga cokelat tidak mudah terkena kotoran maupun bakteri yang ada di dalam kulkas. Jika ENDEUSiast meletakkan cokelat di suhu ruang, maka gunakan juga wadah yang tidak mempunyai ventilasi udara dan hindari tempat yang lembap, basah, maupun dari sinar matahari.

3/ Hindari Aroma Yang Menyengat

Jauhkan cokelat dari benda maupun makanan yang mengeluarkan aroma yang menyengat seperti durian, nangka, kopi, ikan asin, dll. Sebab, apabila cokelat terpapar bau tersebut, maka aroma dan cita rasanya pun juga akan berbeda dan tidak seperti aslinya lagi.

Cokelat memang makanan yang manis rasanya, tetapi jangan sampai ENDEUSiast mengkonsumsinya terlalu banyak karena dapat membuat gigi berlubang. Semoga ulasan mengenai berbagai jenis cokelat ini membantu ENDEUSiast ya!