Serba Daging Sapi

Crepes Kriuk

20 menit

Pho Bo

90 menit
Lihat Lainnya

Serba Daging Sapi

Mengenal beragam jenis potongan daging sapi dan cara terbaik mengolahnya.

Jenis-Jenis Potongan Daging Sapi dan Cara Mengolahnya

Daging sapi terbagi berdasarkan jenis potongannya. Setiap jenis potongan daging memiliki karakter tekstur dan rasa serta teknik pengolahan yang berbeda-beda. Yuk, kenali ragam potongan daging sapi dan cara terbaik untuk mengolahnya.

1/ Tenderloin/Has Dalam

Jika ENDEUSiast suka bagian yang paling empuk atau menginginkan tekstur daging empuk tanpa waktu memasak yang lama, tenderloin adalah pilihan yang tepat. Karena teksturnya yang sangat empuk dan memiliki kandungan lemak yang rendah, maka tak heran jika kerap dijadikan sebagai menu masakan seperti steak. Tak hanya itu, biasanya bagian ini juga dapat dimasak dengan cara direbus untuk soto atau semur atau ditumis.

2/ Sirloin/Has Luar

Beda halnya jika ENDEUSiast suka makanan yang berlemak, maka bagian sirloin ini sangat cocok untuk ENDEUSiast. Cita rasa masakan yang dihasilkan nantinya pun akan menjadi lebih gurih karena kandungan lemak yang ada di dalamnya, sehingga sangat cocok diaplikasikan untuk masakan Steak, Soto, Sup, dan Tumisan.

3/ Buntut/Ox Tail

Tentunya ENDEUSiast sudah sering mendengar menu masakan sop buntut di sekitar ENDEUSiast bukan? Buntut sapi ini memang sangat cocok dijadikan olahan masakan karena teksturnya yang kenyal dan juga lembut serta rasanya pun lebih gurih. Biasanya buntut diolah dengan cara direbus dan memakan waktu memasak cukup lama untuk mendapatkan hasil yang empuk. Gunakan panci presto ketika merebus buntut untuk mandapatkan daging buntut lembut dengan waktu singkat.

4/ Iga Sapi/Rib

Bagian yang satu ini pun juga tak kalah populer dengan buntut sapi. Banyak orang juga kerap menggunakan potongan rib eye yang berasal dari sekitar tulang iga sapi untuk hidangan steak and roasted beef karena lemaknya sendiri cukup tebal jika dibandingkan dengan sirloin. Kandungan lemak di potongan ini membuat rasanya pun jauh lebih gurih. Bagi masyarakat Bugis, iga sapi ini sering dibuat menjadi Sop Konro. Selain itu juga untuk bahan pembuatan Soto, Semur, dan bahkan Barbeque. Sama seperti potongan buntut, potongan iga bertulang juga memerlukan waktu memasak yang cukup panjang untuk mengempukkan dagingnya.

5/ Perut Sapi/Flank

Apabila ENDEUSiast menyukai bagian sapi yang kenyal, maka flank adalah pilihan yang tepat untuk ENDEUSiast, baik itu untuk membuat Sate, Steak, Rawon, Tumisan, Sop hingga Soto.

6/ Paha Depan/Sumpil

Merupakan potongan daging yang berasal dari bagian bahu dan punuk sapi dan kerap dikenal juga dengan nama blade/chuck. Potongan daging bagian ini memiliki kandungan lemak dan kolagen yang cukup tinggi sehingga membuat potongan daging ini kaya rasa. Teksurnya kasar dan sedikit berurat sehingga butuh waktu yang lama untuk memasaknya. Biasanya digunakan untuk membuat Sup, Semur, Rendang, Bakso, hingga abon.

7/ Sandung Lamur/Brisket

Berasal dari bagian dada sapi dan memiliki kandungan lemak cukup tinggi sehingga mampu menghasilkan cita rasa gurih dan daging yang empuk. Cocok digunakan untuk membuat kaldu atau hidangan berkuah seperti, Soto, Rawon, dan Bakso.

8/ Gandik/Daging Penutup

Merupakan bagian terluar dari paha belakang sapi. Tekstur dagingnya padat dan memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menghasilkan tekstur kering ketika dimasak. Cocok digunakan untuk sajian Empal, Rendang, Dendeng, hingga Abon.

9/ Sengkel/Shank

Sengkel merupakan bagian betis dari seekor sapi. Tinggi akan kandungan kolagen dan rendah lemak. Untuk mendapatkan tekstur daging yang lembut, potongan daging ini memerlukan waktu pemasakan yang cukup panjang. Olah potongan daging ini menjadi hidangan Kari, Semur, Sup, Soto, dan hidangan lain yang menggunakan metode slow cooking .

10/ Tanjung/Rump

Daging tanjung diperoleh dari bagian punggung belakang sapi yang dilapisi oleh lemak tebal. Terksturnya masih tergolong empuk, sehingga cocok digunakan untuk Steak, Sate, Sup, Tumisan, Rawon, hingga Soto.

11/ Daging Kelapa/Knuckle

Potongan daging ini didapat dari bagian belakang paha sapi sehingga memiliki tekstur daging yang tebal dan padat. Cocok digunakan untuk membuat Kalio atau Rendang.

Cara Memilih Daging Sapi Segar

Menggunakan daging sapi segar sangat dibutuhkan untuk menghindari aroma amis yang mengganggu. Perhatikan beberapa ciri daging sapi segar berikut ketika ENDEUSiast berbelanja.

1/ Warna

Hal termudah untuk mengetahui daging sapi berkualitas baik atau tidak adalah dengan melihat warnanya. Jika masih segar, maka warna daging sapi tersebut akan kemerahan. Hindari daging yang berwarna pucat, kebiruan, atau kehijauan karena warna tersebut merupakan tanda daging sudah tak segar.

2/ Aroma

Daging sapi segar memiliki aroma yang segar dan khas tanpa memiliki aroma amis, asam, atau busuk yang menyengat.

3/ Teksturnya Kenyal

Pastikan bahwa daging tersebut bertekstur kenyal dengan cara menekan perlahan daging dan perhatikan perubahan yang terjadi setelahnya. Jika daging yang telah ditekan tadi langsung kembali ke posisi semula, maka daging tersebut masih segar. Tapi jika keadaannya lembek dan tidak kembali ke posisi awal setelah ditekan, maka dapat dipastikan bahwa dagingnya sebentar lagi akan membusuk.

4/ Tidak Berair

Daging sapi yang baik adalah yang tidak mengeluarkan cairan merah muda seperti darah di sekitarnya. Jika ENDEUSiast sering melihat cairan tersebut di dekatnya, maka daging sapi tersebut sudah lama dijual dan terkontaminasi udara bebas.

Cara Menyimpan Daging Sapi Yang Tepat Agar Tahan Lama

Berbicara mengenai daging sapi, sebenarnya teksturnya cenderung cepat rusak dan rapuh jika tidak disimpan dengan benar. Bahkan, nutrisinya pun akan berkurang jika tidak tepat menyimpannya. Maka dari itu, ikuti tips menyimpan daging sapi di bawah ini.

1/ Hindari Mencuci Daging

Daging yang dicuci terlebih dahulu menggunakan air justru dapat memicu tumbuhnya kuman dan bakteri dengan mudah, sehingga akan membuat tekstur daging yang mentah malah cepat rusak. Cukup bersihkan permukaan daging dengan tisu dapur kering atau sedikit lembab sebelum daging disimpan.

2/ Gunakan wadah kedap udara

Jangan asal menyimpan daging di dalam kulkas. Pastikan daging mentah tersebut terbungkus rapat oleh plastik atau gunakan wadah bertutup rapat. Cara ini mampu meminimalisir kehadiran udara dalam penyimpanan daging yang mampu mengurangi kesegaran daging. Pastikan juga bahan dasar pembuatan wadah tersebut tidak membahayakan kesehatan dan aman digunakan. Dengan begitu, kualitas daging pun akan terjaga dan bahkan aromanya tidak mempengaruhi bahan makanan yang lainnya juga.

3/ Simpan Dalam Kulkas

Hindari meletakan daging sapi segar dalam suhu ruang terlalu lama untuk mencegah tumbuhnya atau berkembangnya bakteri yang mampu merusak kesegaran daging. Jika akan digunakan dalam waktu kurang dari 6 jam, sebaiknya bungkus rapat daging dan letakkan dalam chiller atau kulkas berushu 1℃ - 4℃.

4/ Menyimpan Daging Dalam Freezer

Jika daging sapi yang dimiliki ingin disimpan lebih lama, cukup letakkan daging dalam freezer dengan suhu -18℃. Dengan suhu ini biasanya daging mampu bertahan selama 4 - 12 bulan.

5/ Defrosting

Mencairkan daging dalam keadaan beku sebaiknya dilakukan di dalam chiller atau kulkas. Letakkan daging beku dalam wadah dan simpan dalam kulkas hingga mencair sempurna. Terlalu lama di suhu ruang dapat memicu timbulnya bakteri dengan mudah. Atau gunakan fitur defrosting yang dimiliki oleh oven atau microwave untuk cara mencairkan daging beku yang lebih cepat.

6 Tip Sukses Membuat Bakso di Rumah

Enak, lezat, dan disukai siapa saja, rasanya pasti banyak yang setuju kalau hampir tidak ada yang bisa menolak sajian bakso. Nah, siapa menyangka membuat bakso ternyata tidak sesulit yang dibayangkan! Tertantang untuk membuatnya sendiri di rumah? Atau malah terinspirasi untuk berjualan setelah membaca artikel ini? Jangan lupa simak tip suksesnya dulu di sini!

1/ Pemilihan Potongan Daging Yang Tepat

Pilih bagian pundak sapi untuk membuat bakso dengan tekstur halus. Komposisinya yang mempunyai sedikit lemak dan tanpa urat, cocok digunakan untuk bakso jenis ini. Sedangkan untuk membuat bakso urat yang lezat, pilih daging sapi bagian sengkel (kisi).

2/ Perbandingan Bahan

Tepung berfungsi sebagai pengikat adonan. Pilih Tepung sagu dan tapioka yang memiliki daya serap air yang tinggi sehingga cairan dan sari daging dapat terikat. Cukup gunakan tepung maksimum 25% dari total keseluruhan berat daging.

3/ Alat Yang Digunakan

Gunakan food processor untuk mencampur keseluruhan adonan bakso. Mata pisaunya yang tajam mampu menghancurkan es batu secara cepat, sehingga menghasilkan tekstur akhir yang lebih kenyal. Jika tidak memiliki alat ini, pastikan pecahan es batu yang digunakan dalam serpihan kecil.

4/ Suhu Tangan Saat Mencetak

Rendam tangan dalam air dingin dan segera keringkan sebelum mencetak bakso. Proses pencetakan yang terlalu lama, dapat membuat bakso menjadi lembek. Tidak perlu khawatir, karena saat ini juga sudah terdapat alat pencetak bakso yang mudah didapatkan di pasaran.

5/ Masak dan Rendam Segera

Segera masak bakso hingga setengah matang setelah dicetak, angkat, lalu segera rendam ke dalam wadah berisi air es untuk memberhentikan proses pemasakan. Ini berguna agar bakso tidak berubah tekstur karena terlalu matang. Bakso dapat disimpan dan bertahan selama maksimal 6 bulan dalam freezer hingga akan digunakan kembali. Rebus bakso sesaat sebelum digunakan.

6/ Teknik Pembuatan Kaldu

Saat membuat kaldu yang menggunakan tulang, gunakan air rebusan ke-dua untuk mendapatkan kaldu yang jernih. Di pemasakan ini, gunakan api kecil agar sari tulang dapat meresap ke dalam kaldu. Bagian dengkul yang padat sumsum, diyakini memberi rasa gurih dan sedap!

Cara Membuat Sate Daging Sapi Super Empuk

Sebagian besar orang menyukai daging sate yang empuk dan tidak alot. Ada banyak faktor yang menyebabkan daging sate menjadi alot dan tidak empuk seperti jenis daging yang digunakan hingga teknik yang digunakan untuk membuat sate. Membuat sate dengan daging yang empuk dan juicy memang sedikit tricky. Ada beberapa detail proses yang perlu diperhatikan seperti berikut ini.

1/ Jangan Cuci Daging

Bisa sebagian besar makanan harus dicuci dahulu sebelum dimasak, namun daging untuk sate tidak perlu dicuci. Meskipun terkesan jorok, namun mencuci daging sebelum digunakan untuk sate bisa menyebabkan daging menjadi lebih amis dan berbau. Hal ini khususnya berlaku untuk daging kambing. Selain itu, mencuci daging juga bisa membuat daging menjadi alot ketika diolah menjadi sate. ENDEUSiast bisa mengelap permukaan daging sapi atau kambing yang belum diiris dengan menggunakan tisu untuk menghilangkan kotoran sapi. Agar kuman bisa mati, ENDEUSiast harus memanggang daging hingga benar-benar matang.

2/ Potongan Yang Seragam

Agar lebih mudah ditusuk ke tusuk sate, daging harus dipotong menjadi ukuran kecil. Meskipun ukuran potongan daging bebas dan sesuai selera, namun sebaiknya potong daging dengan ukuran dan ketebalan yang sama. Sehingga ketika dipanggang daging bisa matang merata dan tidak ada yang gosong.

3/ Marinasi Bumbu

Beberapa orang menyukai olahan sate dengan bumbu minimalis yaitu garam dan lada. Namun kalau ingin daging lebih empuk dan juicy, ENDEUSiast perlu merendang daging dengan bumbu marinasi. ENDEUSiast bisa merendam daging dengan campuran bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, dan sebagainya. Penggunaan rempah-rempah pada rendaman daging membantu menyamarkan aroma amis pada daging dan juga membuat daging lebih empuk. ENDEUSiast bisa merendam daging selama sekitar setengah jam sebelum dipanggang.

4/ Bungkus Dengan Daun Pepaya

Salah satu cara membuat daging menjadi cepat empuk adalah dengan membungkusnya dengan daun pepaya. Enzim papain dalam daun pepaya berfungsi untuk membuat daging menjadi lebih cepat empuk. ENDEUSiast bisa membungkus daging dengan daun pepaya ketika daging dalam bongkahan besar dan belum dipotong kecil-kecil.

Bungkus daging dengan daun pepaya selama 2 jam dan simpan dalam lemari es. ENDEUSiast juga bisa membungkus daging yang sudah ditusuk dan dibumbui dengan daun pepaya sembari menunggu bumbu meresap.

5/ Bakar Dengan Cara Yang Tepat

Selain proses perendaman, tingkat keempukan daging juga dipengaruhi oleh cara membakar daging tersebut. Daging harus dibakar menggunakan arang yang terbuat dari batok kelapa ataupun menggunakan panggangan gas atau listrik. Panggang daging selama 3-5 menit tergantung dengan besarnya potongan daging dan jumlah sate yang dibakar.

Cara Memarinasi Daging Panggang Agar Bumbu Meresap Sempurna

Salah satu kunci kelezatan daging panggang adalah bumbu marinasi yang meresap sempurna ke dalam daging. Hal ini membuat daging panggang mempunyai rasa yang lezat dan tidak hambar. Selain itu, bumbu marinasi juga membantu tekstur daging agar juicy dan tidak keras. Bumbu dasar yang biasanya digunakan untuk marinasi adalah garam, lada, bawang putih. Beberapa orang menambahkan rempah-rempah atau herbs, mentega cair, yogurt dan buah sebagai bahan marinasi . Apapun bumbu marinasi yang digunakan, sebaiknya ENDEUSiast menggunakan tips ini agar bumbu bisa meresap ke dalam daging dengan sempurna.

1/ Gunakan Bumbu dan Rempah Segar

Bumbu instan memang lebih praktis namun masalah kelezatan, bumbu dan rempah segar jelas lebih lezat. Usahakan untuk menggunakan bumbu dan rempah segar seperti bawang putih, ketumbar, dan sebagainya. Walaupun terpaksa menggunakan rempah dedaunan kering seperti oregano, rosemary, parsley, dan sebagainya dalam keadaan kering, ENDEUSiast bisa meremas-remas rempah tersebut hingga aromanya muncul sebelum dicampurkan ke dalam daging.

2/ Simpan Rendaman Daging Dalam Wadah Tertutup

Setelah daging direndam dalam bumbu marinasi, jangan langsung membakarnya. ENDEUSiast bisa merendam daging dalam wadah tertutup agar bumbu bisa meresap kedalam daging. Bila menggunakan bumbu cair, usahakan untuk menyimpan daging dalam wadah tertutup dan kemudian simpan dalam chiller kulkas. Hal ini mencegah daging terkontaminasi dengan bakteri bila dibiarkan dalam suhu ruang terlalu lama.

3/ Perhatikan Lama Perendaman Daging

Daging memang perlu direndam dalam bumbu selama waktu tertentu agar bumbu bisa meresap sempurna. Namun sebaiknya daging tidak direndam dalam waktu yang sangat lama. Waktu marinasi yang disarankan adalah sekitar dua jam dan maksimal dua hari di dalam kulkas. Jangan merendam daging lebih dari dua hari karena akan membuat tekstur daging menjadi rapuh dan mudah hancur.

4/ Jangan Tiriskan Bumbu Marinasi

Ketika hendak dipanggang, daging bisa langsung dipanggang tanpa perlu ditiriskan ataupun dicuci terlebih dahulu. Meniriskan bumbu marinasi dengan cara mengusap tisu atau mencuci daging akan menghilangkan rasa gurih dan membuat daging menjadi hambar. Hal ini karena bumbu yang menempel pada lapisan luar daging hilang sehingga rasa daging menjadi kurang lezat.

5/ Gunakan Bumbu Marinasi Sebagai Saus

Apabila saus marinasi daging masih tersisa banyak, jangan langsung dibuang. ENDEUSiast bisa mengoleskan sisa bumbu marinasi ketika daging dipanggang sehingga rasa daging menjadi juicy. Selain itu, ENDEUSiast juga bisa memasak saus marinasi dan menggunakannya sebagai saus daging panggang. Bumbu marinasi ini sudah mengandung rasa gurih dari daging sehingga bila digunakan sebagai saus akan semakin lezat. Selain itu, ENDEUSiast juga tidak perlu lagi membuat saus yang lain sebagai pelengkap daging panggang.

Tingkat Kematangan Steak

Steak daging adalah salah satu olahan daging yang paling banyak diminati. Meskipun harganya tidak murah, sebagian besar orang rela merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati makanan yang satu ini. Di Indonesia, steak daging lebih populer versi daging dibalur tepung dan digoreng untuk menyiasati harga daging yang mahal.

Padahal steak daging yang asli ala western food menggunakan potongan daging sapi utuh yang dipanggang. Biasanya steak daging disajikan dengan sayuran dan kentang goreng serta saus yang disiram diatas daging. Selain dibedakan berdasarkan bagian daging sapi, steak ala western food biasanya dibedakan berdasarkan tingkat kematangannya. Ada 5 tingkat kematangan steak yang berbeda seperti berikut ini.

1/ Rare

Rare adalah tingkat kematangan steak daging yang paling rendah. Pada tingkat kematangan ini, 80% daging masih belum matang dan berwarna merah. Daging dengan tingkat kematangan rare mempunyai suhu 48-50 derajat celcius pada bagian dalamnya. Meskipun daging belum matang, nyatanya steak dengan tingkat kematangan rare ini banyak disukai orang luar negeri karena daging masih juicy dan lembut.

2/ Medium Rare

Di atas rare, ada steak dengan tingkat kematangan medium rare. Pada tingkat kematangan ini, 60% bagian dalam daging belum matang sedangkan bagian luarnya sudah matang. Medium rare ini juga sering disebut sebagai steak setengah matang. Sama dengan steak rare, medium rare ini juga menghasilkan tekstur daging yang lembut dan juicy.

3/ Medium

Daging steak dengan kematangan medium mempunyai warna coklat yang lebih banyak sedangkan bagian mentah hanya 40% saja. Tingkat kematangan medium ini menjadi standard kelezatan daging steak di banyak negara. Bahkan untuk orang Indonesia, tingkat kematangan ini pas dan enak untuk dinikmati. Pada tingkat ini, tekstur daging tidak lagi se-juicy steak rare atau medium rare.

4/ Medium Well

Tingkat kematangan steak selanjutnya yang juga bisa diterima oleh orang Indonesia adalah medium well. Pada tingkat ini daging steak sudah hampir matang seluruhnya dan bagian mentahnya hanya 20% saja. Meskipun daging sudah hampir matang, namun tekstur daging masih lembut dan terasa sedikit juicy.

5/ Well Done

Tingkat kematangan daging steak yang terakhir adalah well done. Pada tingkat kematangan ini, daging benar-benar dimasak hingga matang dan tidak ada warna merah pada bagian dalam daging. Well done ini bisa dibilang tingkat kematangan yang menyeluruh. Karena tingkat kematangannya sempurna, tekstur daging menjadi lebih keras dan tidak juicy. Hal ini disebabkan karena semua bagian lemak sudah habis terpanggang. Steak well done ini mempunyai penampakan warna yang cokelat dengan bagian luar agak kering.

Cara Memasak Rendang Yang Tepat

Sebagai salah satu makanan terlezat di dunia, cara memasak rendang tidak sesimpel yang dibayangkan banyak orang. Bahkan beberapa orang lebih memilih membeli rendang di restoran padang daripada membuat sendiri karena prosesnya yang cukup rumit.

Salah satu kunci kelezatan rendang adalah tekstur daging yang empuk. Daging rendang yang liat akan membuat rendang kurang lezat. Selain itu, bumbu rendang juga harus sesuai dengan resep aslinya. Berikut ini beberapa tips sukses memasak rendang yang asli.

1/ Pilih Daging Yang Baik

Daging yang paling cocok untuk membuat rendang adalah daging bagian paha. Bila membeli daging di swalayan, biasanya sudah disediakan daging rendang potongan yang langsung siap masak. Namun jika membeli daging di pasar, sebaiknya pilih daging sapi bagian paha. Hal ini karena daging bagian paha mempunyai serat yang kuat sehingga tidak mudah hancur ketika dimasak dalam waktu yang lama.

Agar daging tidak alot, ENDEUSiast bisa membuang bagian lemak atau urat yang berwarna putih. Iris daging berlawanan dengan arah seratnya agar daging empuk. Karena rendang harus dimasak dalam waktu yang lama, ENDEUSiast bisa mengiris daging agak tebal.

2/ Persiapkan Bumbu-Bumbu

Kelezatan rendang yang lain terletak pada komposisi bumbu. Sebenarnya ada dua jenis rendang yang selama ini kita kenal yaitu rendang darek dan rendang pariaman atau rendang pesisir. Rendang yang selama ini kita temui di restoran Padang adalah jenis rendang darek. Rendang darek ini mempunyai karakteristik rasa yang cenderung pedas dan gurih dengan bumbu yang lumayan simpel. Sedangkan rendang pariaman mempunyai cita rasa yang sangat pedas sekali. Tentukan jenis rendang yang akan dibuat, lalu siapkan bumbu sesuai dengan jenis rendang yang ENDEUSiast pilih. Pastikan semua bumbu sudah siap, terutama bumbu dan rempah khusus yang agak sulit di dapat, seperti daun kunyit dan asam kandis.

3/ Sabar

Salah satu kunci kesuksesan dalam memasak rendang adalah kesabaran. Rendang memang harus dimasak dalam waktu yang lama sehingga daging bisa empuk dan bumbu meresap sempurna. Teknik memasak rendang ini biasa dikenal sebagai teknik slow cooking. Rendang sendiri bisa dimasak dalam waktu berjam-jam bahkan seharian dengan api yang kecil dan sesekali diaduk.

4/ Penyimpanan Rendang

Rendang adalah salah satu jenis makanan yang bisa bertahan lama karena proses memasaknya juga lama. Semakin lama rendang dimasak , rendang semakin bertahan lama. ENDEUSiast bisa menyimpan rendang dalam toples kedap udara. Bila membuat dalam jumlah banyak, ENDEUSiast bisa menyimpan rendang dalam plastik kecil untuk satu porsi. Sehingga setiap kali hendak makan, ENDEUSiast tidak perlu membuka membuka dan menutup ataupun mengaduk rendang terlalu sering.