Serba Susu

Lihat Lainnya

Serba Susu

Mengenal beragam jenis susu hewani dan nabati. Kenali juga ragam jenis susu berdasarkan kandungan lemaknya.

Susu merupakan salah satu bahan makanan yang dikonsumsi secara langsung atau digunakan sebagai bahan pelengkap dalam masakan. Kandungan nutrisi yang ada dalam susu sangat lengkap. Mulai dari protein, kalsium, lemak, vitamin, dan zat lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Karena kandungan protein, susu dapat membuat adonan makanan terutama kue menjadi lebih mengembang, padat, dan juga berisi. Sedangkan kandungan lemaknya dapat membuat adonan lebih lembab, dan juga lembut.

Jenis-Jenis Susu Hewani

Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang lebih sering mengkonsumsi susu hewani. Baik diminum langsung atau dijadikan pelengkap masakan. Sebab, susu hewani kaya akan nutrisi. Baik itu kalsium, protein, seng, fosfor, yodium, vitamin B12, vitamin A, vitamin D, dan juga riboflavin alias B2. Berikut ini berbagai jenis susu hewani, diantaranya yaitu :

1/ Susu Sapi

Sapi merupakan penghasil susu yang paling banyak jika dibandingkan dengan hewan yang lainnya. Asam lemak Omega 3 dan Omega 6 yang dimilikinya juga sangat tinggi, sehingga bagus untuk pembentukan tulang maupun otot tubuh.

Beberapa jenis sapi yang sering digunakan untuk diambil susunya antara lain, brown swiss, ayrshire, jersey, norwegian red, dan friesian holstein yang nama awalnya menjadi salah satu merk susu yang sering dijumpai di pasar. Tak hanya untuk dessert dan minuman, susu sapi juga banyak digunakan untuk memasak hidangan utama.

2/ Susu Kambing

Susu kambing juga mempunyai kandungan vitamin, mineral, protein, dan juga lemak yang tinggi. Bahkan, kandungan laktosa atau kandungan gula alami dalam susu pun lebih rendah sehingga mudah dicerna. Salah satu jenis kambing yang paling banyak diperas susunya adalah kambing Jamnapari atau lebih sering kita kenal dengan nama kambing etawa, yang berasal dari India.

Namun, tidak hanya kambing etawa saja yang kerap diperah susunya, kambing lain seperti nigerian dwarf, lamancha, dan nubian pun kerap diambil perahan susunya juga. Dalam kesehariannya, susu kambing sering dijadikan dessert seperti aneka kue ataupun puding.

3/ Susu Kerbau

Kerbau juga dapat diperah sehingga menghasilkan susu. Mungkin hal ini sedikit aneh bagi ENDEUSiast, sebab susu kerbau memang belum begitu banyak dikenal.

Jenis kerbau yang digunakan untuk diambil susunya juga tidak sembarangan, dan bukan yang sering kita jumpai sehari-hari di sawah maupun perairan yang berlumpur. Melainkan, berasal dari kerbau rumpun khusus atau lebih sering disebut dengan kerbau sungai maupun kerbau perah.

Namun, kerbau lumpur juga kerap diambil susunya, tapi tidak sebanyak kerbau sungai. Sebab, produksi susu yang bisa dihasilkan oleh kerbau dalam seharinya bisa mencapai kurang lebih sekitar 6-8 liter. Sedangkan kerbau lumpur hanya menghasilkan susu dengan kisaran 1-3 liter saja. Di Indonesia sendiri, olahan susu kerbau ini sering dijadikan sebagai pembuatan dali ni horbo alias keju khas Suku Batak.

Jenis-Jenis Susu Berdasarkan Kadar Lemaknya

Susu mempunyai peranan penting bagi kesehatan tubuh, tetapi ada salah satu hal yang harus diperhatikan, yaitu kadar lemak yang terkandung di dalamnya. Hal ini disebabkan karena dalam setiap jenis susu terdapat lemak jenuh yang berbeda-beda.

1/ Full Fat

Fresh milk, susu segar, full cream, whole milk, atau sering disebut dengan full fat ini merupakan salah satu jenis susu yang mempunyai kandungan lemak yang paling tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya. Biasanya kandungan lemak yang ada di dalam susu full fat ini berkisar antara 3-3.5%, sehingga aroma gurihnya lebih kuat dan teksturnya lebih creamy.

Selain diminum dengan tambahan air putih secara langsung, biasanya susu full fat ini sering digunakan sebagai pelengkap bahan pada suatu masakan. Misalnya saja macaroni schotel, bitterballen, dan juga vla untuk puding, juga untuk pastry cream yang biasa digunakan untuk isian kue sus. Hal ini tak lain karena rasa susu full cream ini lebih gurih dan juga creamy.

2/ Low Fat

Susu jenis ini lebih sering disebut juga dengan semi skimmed milk . Di mana kandungan lemaknya sangat kecil, yaitu hanya 4.5 gram dan 120 kalori atau setara dengan 1% saja. Tetapi ada juga susu low fat yang mempunyai lemak sebesar 2.5 gram dan juga 100 kalori. Hal ini disebabkan karena kadar lemak pada susu low fat tersebut memang sengaja diturunkan pada saat proses pembuatannya, sehingga kalorinya pun juga ikut menurun.

Beda halnya dengan jenis susu full fat, susu low fat mempunyai tekstur yang tidak terlalu creamy. Bahkan, vitamin yang terkandung di dalamnya seperti vitamin A maupun vitamin D juga ikut menyusut, karena adanya proses pengurangan kadar lemak. Meskipun begitu, susu low fat sangat cocok digunakan untuk campuran dalam berbagai masakan, seperti puding, sup, dan juga pelengkap kopi.

Apabila dikonsumsi dengan cara diminum, susu low fat digandrungi oleh anak muda, karena masih terasa sedikit creamy jika dibandingkan dengan jenis susu skimmed milk yang tidak ada rasa creamy nya sama sekali.

3/ Skimmed Milk

Kandungan lemak yang ada di dalam susu skimmed milk hanya 0.5% saja, bahkan ada yang tidak mengandung lemak sama sekali. Susu non fat alias skimmed fat ini melewati pengurangan kadar lemak yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan jenis susu yang lain. Maka tak heran jika vitamin yang seharusnya masih tersisa juga ikut hilang, karena terjadinya proses pelarutan lemak. Bahkan kalorinya pun ikut turun.

Tekstur yang dimiliki oleh susu not fat pun lebih cair dan tidak creamy. Namun, karena tidak ada lemaknya, susu skimmed fat sangat cocok untuk orang-orang yang sedang menjalani program diet. Bahkan, sering kali dijadikan untuk bahan pembuatan keju tanpa lemak juga.

Jenis-Jenis Susu Nabati

Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan memastikan bahan makanan yang dikonsumsi itu menyehatkan. Termasuk dalam hal pemilihan susu yang diminum setiap harinya.

Banyak produsen yang menawarkan berbagai susu nabati sebagai pengganti susu hewani yang tinggi akan lemak dan juga kalori. Menariknya lagi, bagi sebagian besar orang yang alergi terhadap susu hewani, maka susu nabati ini dapat menjadi solusinya. Bahkan, susu nabati ini pun juga mudah dijumpai di berbagai toko maupun pasar swalayan seperti halnya susu hewani yang dijual di pasar.

Susu nabati dibuat dari berbagai macam olahan biji-bijian maupun kacang-kacangan. Tak heran jika kandungan nutrisi dan gizi yang ada dalam setiap jenis susu nabati pun bervariasi. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai jenis-jenis susu nabati berikut ini.

1/ Susu Kacang Kedelai

Susu kedelai sering ditemui dalam bentuk kemasan yang praktis. Susu kedelai juga dipercaya dapat menjaga berat badan tubuh, karena kandungan lemaknya yang cukup rendah, tetapi tinggi protein. Biasanya susu ini sering dijadikan sebagai campuran kopi, sehingga rasanya sedikit nutty dan juga creamy.

2/ Almond Milk

Tidak hanya susu kacang kedelai saja, almond milk juga sering dipadukan dengan kopi dan akan menghasilkan rasa kopi yang sangat khas dari kacang almond tersebut. Bahkan, kandungan kalori dan lemaknya pun juga lebih rendah, jika dibandingkan dengan susu sapi.

3/ Rice Milk

Rice milk terbagi menjadi dua jenis, yaitu beras putih dan coklat. Terlepas dari hal itu, susu beras mempunyai rasa manis yang cenderung ringan dan tekstur yang lembut, sehingga sering digunakan sebagai campuran oatmeal maupun berbagai menu sajian penutup.

4/ Coconut Milk

Rasa yang dimiliki susu kelapa ini cenderung lebih manis dengan rasa kelapa yang khas dan lembut. Bahkan, teksturnya sendiri pun creamy jika dibuat menjadi masakan, lebih sering digunakan untuk memasak beragam sajian tradisional nusantara.

Mengenal Susu Bubuk

Setelah mengetahui berbagai jenis susu di atas, khususnya susu cair, maka ENDEUSiast dapat menentukan susu mana yang pas dan cocok untuk memasak nantinya. Ada juga jenis susu yang dijual dalam bentuk bubuk.

Tahukah ENDEUSiast bahwa masyarakat Indonesia paling banyak mengkonsumsi susu bubuk? Menurut data Canadean Survey tahun 2008 lalu 82.1% orang Indonesia lebih suka susu bubuk dibandingkan susu cair. Bahkan tak jarang dari kita yang masih menambahkan pemanis buatan seperti gula. Beda halnya dengan Belanda yang hampir seluruh masyarakatnya 100% meminum susu cair segar. Sedangkan di Asia sebut saja Thailand, masyarakatnya meminum susu cair segar kurang lebih 88.2%.

Proses susu cair bisa menjadi bubuk tak lain karena susu dikeringkan terlebih dahulu menggunakan mesin berupa boiler dryer atau spray dryer dengan suhu kurang lebih sebesar 200⁰C.

Kandungan gizi alami pada susu pun hilang dan hanya mengandung lemak nabati yang telah ditambahkan saja, sebab lemak hewaninya hilang. Meskipun begitu, masih banyak di antara masyarakat kita yang senang mengkonsumsinya karena lebih awet disimpan.

Cara Menyimpan Susu

Kebanyakan orang sering menyepelekan susu yang tidak habis dikonsumsi hanya diletakkan di sembarang tempat saja. Sehingga tak heran jika susu mudah berubah rasa menjadi asam dan bmengeluarkan bau busuk. Maka dari itu, ENDEUSiast harus lebih teliti lagi dalam menyimpan susu segar agar bisa tahan lama dan dapat digunakan lagi.

1/ Simpan Dalam Kulkas

Apabila susu segar yang ENDEUSiast gunakan tidak habis diolah menjadi masakan, maka segera masukkan ke dalam kulkas dan jangan biarkan terlalu lama di suhu ruang. Namun, pastikan bahwa susu disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, agar bakteri tidak mudah tumbuh. Sedangkan untuk susu UHT maupun susu kemasan, sebisa mungkin langsung dihabiskan saja, karena jika disimpan dan dikeluarkan lagi dalam kulkas dapat membuat kualitasnya menurun.

2/ Perhatikan Letak Penempatan Dalam Kulkas

Masukkan susu segar tersebut ke dalam kulkas tepat di bagian tengahnya karena di posisi itu lah suhu dinginnya sangat terasa. Pastikan suhu di dalam kulkas tersebut berkisar antara 1-4⁰C. Hal yang paling penting adalah jangan sampai menyimpannya di dekat pintu kulkas bagian bawah, karena suhunya tidak stabil dan tidak terlalu dingin. Hal ini akan mengakibatkan susu menjadi cepat basi meskipun sudah diletakkan dalam kulkas.

3/ Bekukan Susu

Jika ENDEUSiast ingin menyimpan susu dalam waktu yang lama, letakkan di dalam freezer dan pastikan menggunakan botol maupun tumbler yang tahan beku dan tertutup rapat. Dengan begitu, susu pun dapat bertahan kurang lebih selama 3 sampai dengan 6 bulan dan jangan lupa mencantumkan tanggal penyimpanan agar tidak kelewatan dikonsumsi. Sebab jika terlalu lama disimpan dapat membuat gizinya hilang dan rasanya pun menjadi asam sehingga tidak baik dikonsumsi lagi.

Saat akan digunakan untuk memasak, pastikan susu yang telah dibekukan tidak langsung diletakkan di suhu ruang terlebih dahulu. Tetapi tunggu sampai mencair dengan cara meletakkannya di bagian chiller kulkas. Jika susu yang sudah dibekukan langsung diletakkan di ruangan, maka perubahan suhu drastis akan menyebabkan bakteri mudah berkembang biak di dalam susu.

Setelah mengetahui jenis-jenis susu yang sering digunakan untuk mengolah makanan, baik itu hewani maupun nabati. Serta cara menyimpan susu yang benar. Segera eksekusi aneka masakan menggunakan susu di dapur ENDEUSiast. Selamat mencoba!