Serba Ikan

Lihat Lainnya

Serba Ikan

Ketahui jenis-jenis ikan hingga cara membersihkan dan penyimpanannya.

Jenis-Jenis Ikan dan Cara Mengolahnya

Berbicara mengenai ikan, sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu ikan air tawar dan juga ikan air laut. Done half atau nama lain dari ikan air tawar ini menjadi salah satu bahan masakan yang sering dijadikan pilihan ibu rumah tangga karena dapat menghasilkan makanan yang lezat.

Tak mau ketinggalan, ikan air laut pun juga banyak vitaminnya sehingga membuat masakan sehat. Nah, berikut ini merupakan beberapa jenis ikan air tawar dan laut yang biasa dijual di pasaran dan tentunya lezat saat dihidangkan.

Ikan Air Tawar

1/ Ikan Mas

Ikan air tawar yang memiliki harga cukup ekonomis. Mengolah ikan mas segar akan menghasilkan tekstur daging yang lembut dan sedikit berlemak ( fatty ). Cita rasanya gurih dan manis namun memiliki banyak banyak duri-duri halus di dagingnya.

2/ Ikan Nila

Banyak ditemukan di danau, sungai, hingga empang. Tampilannya hampir serupa dengan ikan mas namun memiliki bagian tubuh yang lebih ramping. Cocok diolah dengan cara digoreng, dipepes, direbus, hingga dimasak dengan bumbu woku.

3/ Ikan Mujair

Memiliki bentuk tampilan yang serupa dengan ikan nila. Dagingnya memiliki tekstur kasar, tipis, tidak padat, dan memiliki cita rasa yang gurih. Hindari membolak balikan ikan terlalu sering ketika memasak agar daging ikan tak mudah hancur. Cocok untuk digoreng, dipepes, dibakar, hingga direbus.

4/ Ikan Gurame

Jenis ikan air tawar yang sangat populer diolah untuk menu masakan rumahan hingga menu di restoran-restoran besar. Bentuk tubuhnya pipih dengan duri-duri yang tebal dan besar. Biasanya diolah dengan cara digoreng kering, dibakar, direbus, atau dimasak dengan bumbu pesmol.

5/ Ikan Lele

Ciri khusus ikan tawar ini yaitu tubuhnya licin dan panjang lalu semakin menciut ke bagian ekornya. Sedangkan teksturnya sendiri berdaging tebal sehingga enak ketika dimasak, apalagi dijadikan untuk pembuatan ikan asap maupun pecel lele.

6/ Ikan Gabus

Ikan ini punya banyak nama di berbagai daerah. Ada bocek, haruan, kocola, kotes, dan sebagainya. Ikan yang coraknya mirip ular ini biasa hidup di sungai, rawa dan danau. Ia berbentuk lumayan besar dan warna tubuh hitam keabuan dipenuhi dengan bercak putih. Ikan gabus biasanya diasinkan dan dikeringkan supaya awet. Dagingnya yang tebal dan dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka membuat harga ikan ini cukup mahal.

7/ Ikan Sidat

Jangan salah mengenali ikan sidat dan ikan belut. Meskipun mirip, keduanya berbeda. Ikan sidat memiliki bentuk layaknya ular dan bentuk ekor serta kepala yang cenderung pipih dan melebar dibanding ikan belut. Kandungan gizi ikan ini tak kalah dari salmon.

Tapi, ikan sidat cukup sulit ditemukan karena ia aktif pada malam hari, ini juga yang membuat harganya mahal. Daging ikan sidat akan terasa lezat bila dimasak dengan cara yang tepat. ENDEUSiast bisa mencoba mengolahnya dengan kuah kuning sebagai pilihan.

8/ Belut

Saudara ikan sidat ini sering ditemukan di sawah, memancingnya pun harus menggunakan teknik khusus supaya bisa keluar. Tapi kini, ENDEUSiast bisa tenang karena belut juga ada yang dibudidaya.

Berbeda dengan ikan sidat yang bisa tumbuh sangat besar, belut tetap pada ukurannya yang kecil sehingga ia paling enak dimasak krispi dengan tepung terigu dan diberi sambal. Belut juga sering dijadikan dan dijual sebagai snack. Tertarik mencoba?

Ikan Air Laut

1/ Ikan Tuna

Jenis ikan laut yang satu ini mempunyai warna daging yang sangat cantik, yaitu merah cerah dan tekstur daging yang padat nan lembut. Maka tak heran jika sering digunakan untuk bahan masakan olahan mentah seperti halnya sushi maupun sashimi. Ikan tuna juga bisa diolah dengan cara ditumis, digoreng, direbus, dipepes, hingga diasap.

2/ Ikan Tongkol

Tampilannya berwarna yang agak gelap dan bentuknya yang langsing. Teksturnya padat dan cita rasanya gurih. Cocok digunakan untuk membuat hidangan Sup, Gulai, hingga Soto.

3/ Ikan Kembung

Kerap dikenal dengan nama lema/tatare (Ambon), banyar/banyara (Makassar), tude (Manado). Ukurannya tidak terlalu besar, cukup untuk porsi 1 orang. Teksturnya padat dengan duri yang cukup tebal. Cocok diolah dengan cara digoreng, dipepes, dibakar, hingga dijadikan sup.

4/ Ikan Tenggiri

Merupakan kerabat dekat dari tuna, tongkol, makarel, dan kembung. Cita rasanya gurih dengan daging yang lembut. Kerap digunakan sebagai bahan pembuatan kerupuk, siomay, otak-otak, hingga pempek. Diolah dengan cara digoreng, direbus, atau dipepes pun juga enak!

5/ Ikan Ekor Kuning

Bentuk tubuhnya memanjang, sedikit lebar, dan pipih. Bisa dikenali dengan warna kuning yang berada dari bagian tengah tubuh ikan hingga ke ekor. Olah dengan cara dipesmol atau digoreng.

6/ Ikan Bawal

Bentuk tubuhnya lebar dan pipih dengan tekstur daging yang lembut. Bagian tubuh ikan bertekstur halus dan tidak bersisik. Ada dua jenis bawal yang banyak dijumpai di pasaran, yakni bawal hitam dan bawal putih. Perbedaannya bawal putih memiliki tampilan kulit yang lebih pucat dan daging yang lebih lembut.

7/ Ikan Selar

Bentuknya pipih dan umumnya memiliki ukuran panjang berkisar 20 cm. Warna kulitnya abu-abu kehitaman dengan garis sedikit kekuningan pada bagian punggungnya. Sisiknya halus dan kerap dijual dalam bentuk segar atau sudah diasinkan.

8/ Ikan Kerapu

Memiliki jenis yang beragam mulai dari kerapu macan, kerapu kerang, kerapu bintang, hingga kerapu tikus. Tekstur dagingnya lembut sehingga cocok diolah dengan cara ditim atau direbus.

Cara Memilih Ikan Segar

Sudah bukan rahasia lagi jika kunci kelezatan setiap sajian terletak pada kesegaran bahan sebelum diolah. Terutama untuk sajian-sajian berbahan dasar ikan. Ikan yang segar memiliki rasa gurih tersendiri yang mampu meningkatkan aroma sajian. Bayangkan, ikan segar jika diolah dengan bumbu sederhana saja sudah enak. Apa lagi kalau ditambahkan dengan bumbu-bumbu lainnya.

Untuk mendapatkan ikan yang segar, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kita cermati saat berbelanja. Berikut beberapa test yang bisa kamu lakukan saat memilih-milih ikan segar untuk sajianmu.

1/ Mata

Ikan segar memiliki mata yang bening, bersih, kencang, dan bentuknya cembung. Sebaliknya ikan yang tidak segar memiliki mata yang kusam atau kemerahan. Bentuknya juga sudah tidak kencang dan berbentuk cekung karena kandungan air di dalamnya sudah menyusut.

2/ Insang

Lihat dan perhatikan warna insang. Insang ikan segar memiliki warna merah cerah. Sedangkan ikan yang sudah tak segar, insangnya berubah menjadi warna merah kecoklatan.

3/ Kulit

Pilih ikan yang memiliki warna kulit cerah dan mengkilap. Untuk ikan fillet atau ikan yang sudah dipotong-potong, daging ikan juga harus berwarna cerah. Ikan yang tak segar cenderung memiliki penampilan warna pucat pada kulit dan dagingnya.

4/ Sisik

Perhatikan bagian sisik ikan. Ikan segar memiliki sisik yang lengkap, mengkilap, dan tidak mudah terlepas dari tubuh ikan.

5/ Sirip

Amati seluruh bagian sirip ikan. Sirip ikan segar akan terasa kencang dan menempel kuat ketika digerakan. Sirip ekor ikan segar juga akan terlihat mengkilap dan tidak mengering.

6/ Tubuh

Menekan tubuh ikan juga bisa dilakukan untuk mengetahui kesegaran ikan. Ikan segar memiliki tubuh yang terasa kencang ketika ditekan. Tekan juga bagian perutnya. Perut ikan yang tak segar akan terasa lembek saat ditekan. Bahkan jika ikan sudah benar-benar tak segar, isi perut ikan akan keluar ketika ditekan.

7/ Ikan Hidup

Terakhir, pilihlah ikan dalam keadaan hidup yang pasti menjamin kesegaran ikan. Bagi ikan air tawar, memilih ikan hidup juga mampu mengurangi resiko daging ikan berbau lumpur.

Cara Menghilangkan Bau Amis Pada Ikan

Ikan mengandung banyak nutrisi dan menjadi sumber protein dengan harga terjangkau. Tekstur daging yang lembut dan gurih bisa diolah dengan berbagai cara.

Namun, beberapa orang tidak menyukai ikan karena aroma amis yang menyengat. Aroma ini membuat ikan tidak sedap dan kurang nikmat. Berikut ini beberapa cara mengolah ikan agar tidak amis.

1/ Buang Insang

Bagian insang ikan adalah salah satu faktor penyebab bau amis pada ikan. Hal ini karena insang berperan sebagai penyaring air dan memilah kotoran. Sehingga insang yang tidak dibuat menyebabkan bau amis pada ikan. Meskipun ikan tidak segera diolah, namun insang dan jeroan ikan harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak menyebabkan bau pada ikan.

2/ Buang Empedu

Selain insang, jeroan ikan termasuk empedu juga harus dibersihkan agar tidak mempengaruhi rasa dan aroma ikan. Ketika membersihkan empedu ikan, lakukan dengan hati-hati agar tidak pecah karena bisa menyebabkan daging ikan menjadi pahit.

Bersihkan jeroan ikan dengan perlahan dan bersihkan juga bagian dalam dinding perut ikan. Agar lebih mudah mengiris perut ikan, gunakan pisau yang tajam karena badan ikan yang licin.

3/ Potong di Punggung

Sebagian besar orang mem-fillet ikan mulai dari arah belakang kepala ikan menuju ke ekor. Ternyata cara ini kurang tepat karena bentuk ikan menjadi kurang cantik. Agar ikan tetap berbentuk bagus, potong ikan dari arah punggung ke bagian depan.

Cara ini juga memudahkan ENDEUSiast untuk membuang duri dan tulang kecil pada ikan. Dengan teknik pemotongan seperti ini, ikan akan mekar dengan cantik ketika digoreng seperti ketikan mengolah ikan terbang .

4/ Rendam di Air Sagu

Menghilangkan bau amis pada ikan bisa menggunakan banyak bahan misalnya cuka, lemon, ataupun jeruk nipis. Bila tiga bahan tersebut tidak tersedia, ENDEUSiast bisa menggunakan air sagu untuk menghilangkan bau amis pada ikan.

Cukup larutkan 2 sendok makan tepung sagu dengan air hangat dan gunakan untuk merendam ikan selama 5-10 menit. Setelah itu, cuci kembali dengan air mengalir dan masak ikan sesuai selera.

5/ Goreng Dengan Minyak Panas

Menggoreng ikan memang terdengar sangat mudah. Namun bila tidak diperhatikan, teknik menggoreng yang salah bisa menyebabkan ikan menyerap banyak minyak. Goreng ikan pada minyak panas dengan suhu 75 derajat agar ikan bisa matang sempurna. Menggoreng ikan dengan minyak yang belum panas bisa menyebabkan proses pematangan ikan lebih lama karena air dari ikan keluar.

Cara Menghilangkan Bau Lumpur Pada Ikan Air Tawar

Daging ikan, terutama ikan air tawar atau ikan sungai, kerap kali memiliki aroma lumpur yang mengganggu selera saat bersantap. Aroma tak sedap ini umum dijumpai pada jenis ikan mas, ikan lele, ikan nila, ikan gurami, dan ikan bandeng.

Kesegaran ikan ketika diolah tidak menjadi jaminan hilangnya aroma tak sedap tersebut. Bau lumpur terjadi karena proses ikan mencari makan di dasar sungai atau kolam. Hal ini menyebabkan ikan secara tak langsung mengkonsumsi organisme yang memiliki aroma seperti lumpur. Organisme ini kemudian terserap pada tubuh ikan dan melekat hingga akhirnya ikan diolah.

Tapi jangan cemas dulu. Setiap masalah pasti ada solusinya, bukan? Nah, untuk permasalahan ikan bau lumpur, ini cara yang bisa Anda lakukan di rumah.

1/ Pelihara Ikan Dalam Air Jernih

Ada baiknya Anda membeli ikan air tawar dalam keadaan hidup. Pelihara ikan selama 1 – 2 hari dalam kolam berisikan air jernih. Cara ini mampu membersihkan insang, sisik, dan daging ikan dari aroma lumpur. Beberapa restoran masih menggunakan cara serupa untuk pilihan ikan tawarnya demi menjaga kualitas rasa.

Pelihara ikan dulu baru dimasak? Lama banget! Tak mau repot? Pilih dengan cermat tempat berbelanja ikan air tawar Anda. Beberapa pedagang terkadang sudah menyimpan ikan dagangannya dalam air jernih. Jadi saat dibeli dan diolah, ikan bebas bau lumpur.

2/ Lumuri Dengan Garam

Bumbu dapur yang selalu siap sedia ini memiliki sifat untuk mengikat aroma. Cukup bersihkan rongga perut ikan dan taburkan garam di dalamnya. Simpan ikan selama ± 1 jam dalam kulkas, kemudian cuci rongga perut ikan hingga bersih. Hasil yang didapat akan lebih baik jika ikan didiamkan selama semalaman.

3/ Lumuri Dengan Cuka

Selain garam, cuka juga bisa membantu menghilangkan aroma lumpur pada ikan. Bersihkan ikan terlebih dahulu, kemudian balurkan sedikit cuka pada permukaan ikan hingga rongga perutnya. Diamkan ± 15 – 20 menit, kemudian bilas hingga bersih.

4/ Lumuri Dengan Air Jeruk

Sebelum ikan diolah, bersihkan ikan mulai dari insang hingga rongga perut di bawah air mengalir. Setelahnya berikan beberapa sendok makan air perasan jeruk nipis, lemon, atau limau. Diamkan selama ± 15 – 30 menit dan ikan siap untuk diolah.

5/ Rendam Dengan Susu

Selain mampu menghilangkan aroma lumpur, merendam ikan dengan susu cair juga membuat daging ikan lebih lembut dan juicy. Cukup rendam ikan selama ± 1 jam dan olah sesuai selera.

6/ Gunakan Rempah

Nah, cara terakhir yang bisa Anda lakukan adalah mengolah ikan dengan rempah-rempah beraroma kuat. Contohnya, jahe, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, kencur, kunyit, ketumbar, dan kecombrang.

Cara Menyimpan Ikan

Kekayaan protein yang dikandung pada ikan tentu sangat lah banyak, meskipun begitu jika tidak disimpan dengan baik, maka dapat membuat nutrisi yang ada malah menghilang. Maka dari itu, yuk ikuti tips di bawah ini.

1/ Cuci Terlebih Dahulu

Lain halnya dengan daging yang tidak perlu dicuci setelah dibeli. Justru ketika membeli ikan mentah maka sudah seharusnya langsung dicuci untuk disimpan dalam kulkas. Hal ini agar lendir maupun aroma amisnya tidak menempel dalam seluruh ruangan kulkas atau freezer. Setelah dicuci di bawah air mengalir, keringkan ikan dengan tisu dapur sebelum disimpan.

2/ Bungkus Dengan Wadah Kedap Udara

Gunakan plastic zip lock atau wadah yang tertutup rapat sehingga ikan tidak terkontaminasi dengan udara dari luar yang akan mengakibatkan seluruh kulkas menjadi bau. ENDEUSiast juga bisa menambahkan beberapa irisan jeruk nipis pada proses penyimpanan ini untuk mengurangi aroma amisnya.

3/ Simpan di Lemari Pendingin

Saat menyimpannya di kulkas, pastikan suhunya berkisar 1℃ - 4℃ dan jauhkan dari bahan makanan lain yang berbau menyengat. Dengan cara ini ikan mampu bertahan selama 6 - 8 jam. Untuk umur simpan yang lebih panjang, letakkan ikan dalam freezer dengan suhu -17℃ dan ikan bisa bertahan hingga 1 - 2 bulan lamanya.

4/ Jangan Cairkan Ikan Beku di Suhu Ruangan

Ketika ingin dimasak, ikan yang membeku jangan langsung dikeluarkan untuk dicairkan di suhu ruang. Tetapi rendam dulu dalam air dingin lalu ganti selama 30 menit sekali. Sebab, jika ikan dibiarkan mencair di suhu ruang dapat membuat kuman dan bakteri bereaksi lebih cepat karena perpindahan suhu yang signifikan.

Proses Pengawetan Ikan Secara Alami

Sebagai Negara maritim, laut Indonesia memang kaya dengan ikan. Berbagai jenis ikan ada di perairan Indonesia dengan jumlah yang melimpah. Ketika panen ikan sedang melimpah, ikan harus segera dikonsumsi agar tidak busuk. Bila tidak bisa langsung dikonsumsi, ikan biasanya diawetkan.

Cara pengawetan yang umum adalah dengan dengan cara dibekukan. Di Indonesia sendiri ada banyak cara pengawetan ikan yang masih dilakukan dengan cara tradisional. Berikut ini adalah beberapa cara pengawetan ikan secara alami yang biasa dilakukan di Indonesia.

1/ Pengeringan

Metode yang umum dilakukan untuk mengawetkan ikan adalah dengan cara pengeringan. Cara pengawetan ikan yang satu ini sangat mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat khusus. Pengeringan ikan bertujuan untuk menghilangkan kadar air dan membuat ikan menjadi kering sehingga bisa disimpan lebih lama. Ikan yang dikeringkan akan ditata pada wadah datar dan dijemur dibawah sinar matahari. Ikan yang sudah dikeringkan bisa bertahan hingga 1-2 bulan. Jenis ikan yang biasanya dikeringkan adalah ikan teri.

2/ Pengasinan

Pengasinan adalah salah satu metode yang menggabungkan pengeringan dan penggaraman. Proses pengawetan ikan yang satu ini termasuk yang paling banyak dilakukan di Indonesia. Sebelum ikan dijemur, ikan terlebih dahulu diberi garam, barulah ikan dijemur hingga kering. Ikan yang diawetkan dengan proses ini bisa lebih awet selama 5 bulan hingga 1 tahun. Ikan yang banyak diasinkan adalah ikan sepat, ikan gabus, ikan jambal roti, cumi-cumi, dan sebagainya.

3/ Pindang

Salah satu proses pengawetan ikan yang juga populer di Indonesia adalah pemindangan. Proses ini merupakan pengukusan ikan dalam waktu yang lama. Sebelum dikukus, ikan terlebih dahulu diberi garam untuk menghilangkan bakteri dalam ikan. Selain itu, garam juga membuat ikan lebih tahan lama. Beberapa orang juga menggunakan kunyit pada bagian luar ikan. Metode pindang ini membuat ikan bisa tahan selama 3 hari hingga 1 minggu saja. Jenis ikan yang sering dipindang adalah ikan yang berukuran besar, ikan cue, ikan tongkol , dan sebagainya.

4/ Pengasapan

Proses pengawetan ikan yang juga populer di Indonesia adalah pengasapan. Proses ini biasa dilakukan bila cuaca sedang tidak bersahabat sehingga tidak memungkinkan untuk mengeringkan ikan. Pengasapan ikan memberikan aroma dan rasa yang unik hasil dari pengasapan. Kandungan senyawa fenol yang diperoleh dari asap mampu membunuh mikroba dan membuat ikan menjadi lebih tahan lama.

5/ Fermentasi

Fermentasi ikan memang bukan metode pengawetan yang populer di Indonesia. Metode ini menggunakan miikroorganisme yang terbentuk secara spontan dari lingkungan. Fermentasi ikan ini menghasilkan protein yang lebih sederhana serta memperbaiki gizi ikan. Jenis ikan yang biasa difermentasi adalah jenis ikan peda atau ikan kembung.

Tips Mudah Memilih Ikan Pindang Yang Bagus

Ikan pindang merupakan salah satu cara mengawetkan ikan yang populer di Indonesia. Cara ini biasa dilakukan ketika panen ikan sedang banyak sehingga diperlukan cara untuk mengawetkan ikan dengan cara dikukus. Meskipun ikan sudah dikukus, namun kandungan gizi ikan pindang tetap bagus. Namun, ikan pindang kini banyak yang dicampur dengan bahan-bahan berbahaya agar bisa bertahan lebih lama. Berikut ini beberapa tips memilih ikan pindang yang bagus.

1/ Perhatikan Tekstur Ikan

Sama dengan memilih ikan segar , ikan pindang yang masih bagus bisa dilihat dari teksturnya. Ikan pindang yang masih bagus mempunyai tekstur daging yang empuk ketika ditekan. Hal ini karena semua ikan pindang sudah direbus terlebih dahulu sebelum dijual hingga durinya juga ikut lunak. Bila daging ikan pindang terasa keras dan kenyal, ENDEUSiast patut waspada karena ikan pindang tersebut bisa jadi mengandung bahan berbahaya. Selain itu, perhatikan juga bentuk ikan apakah masih utuh atau sudah patah-patah.

2/ Lihat Warna Kulit Ikan

Ikan pindang yang segar juga bisa dilihat dari warna kulitnya. Ikan yang berwarna kuning terang atau orange memang terlihat menarik, namun ENDEUSiast perlu waspada dengan ikan pindang yang berwarna demikian. Ikan pindang yang masih segar haruslah berwarna kuning pucat, putih pucat, atau kusam. Namun bila warna kulit ikan terlihat mencolok, biasanya ikan sudah diberi bahan berbahaya agar terlihat menarik.

3/ Perhatikan Aroma Ikan

Selain warna ikan, kualitas ikan pindang juga bisa dilihat dari aromanya. Ikan pindang yang masih bagus mempunyai aroma amis khas ikan. Bahkan ketika ikan diberi tambahan bumbu, aromanya tetap aroma ikan dan aroma rempah-rempah seperti kunyit, bawang putih, dan sebagainya. Bila ikan tidak berbau amis atau tanpa bau sama sekali, sebaiknya ENDEUSiast menghindarinya karena bisa saja ikan tersebut mengandung bahan berbahaya.

4/ Tes Ketahanan Ikan

Ikan pindang memang sudah dimasak sebelum dijual, meskipun begitu ikan pindang tetap tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama. Ikan pindang ini bisa bertahan selama 3 hari dalam kulkas dan 1 hari di suhu ruang. Kalau disimpan dalam freezer, ikan pindang bisa bertahan hingga seminggu saja. Bila ikan pindang bisa bertahan lebih dari 3 hari di suhu ruang, bisa jadi ikan tersebut sudah diberi bahan pengawet agar tidak mudah busuk.

Berbeda dengan ikan asin yang diawetkan dengan garam atau ikan asap yang dikeringkan, ikan pindang tidak mempunyai daya tahan yang lama. Hal ini karena kondisi ikan pindang masih basah dan rentan dihinggapi bakteri. Sehingga ikan pindang harus selalu disimpan di dalam kulkas untuk menjaga kualitasnya dan ikan tidak mudah rusak.