Serba Cumi-Cumi

Lihat Lainnya

Serba Cumi-Cumi

Ketahui beragam jenis cumi-cumi yang sering diolah dan cara membersihkannya.

Ragam Jenis Cumi-Cumi

Sebagai penggemar makanan olahan yang berbahan dasar dari cumi-cumi, tentunya Anda harus mengetahui jenis-jenisnya bukan? Nah, berikut ini merupakan ulasan mengenai jenis-jenis cumi yang biasanya kerap dijual di pasaran.

1/ Cumi Bangka

Karakteristik

Biasanya warna tubuh dari cumi bangka ini adalah putih disertai corak kemerahan di seluruh tubuhnya dengan sirip yang cukup lebar. Bahkan, ukurannya pun juga agak panjang, yaitu sebesar 20 sampai dengan 25 cm. Sedangkan dagingnya sendiri juga agak tebal dengan warna yang putih cerah, maka tak heran jika banyak yang menyukai cumi bangka ini.

Kegunaan

Cumi bangka ini paling enak jika dibuat menjadi kerupuk, terutama yang kerap produksi di wilayah Bangka sendiri, yaitu kerupuk kemplang. Penggunaan cumi bangka ini, akan menghasilkan cita rasa yang begitu gurih sehingga sensasi kriuknya pun lebih terasa.

Dimasak dengan cara ditumis maupun dibakar utuh pun juga tak mengurangi kelezatan cumi bangka ini. Apalagi jika dipotong-potong kemudian dijadikan bahan tambahan untuk membuat sup maupun juhi. Rasanya pun semakin nikmat.

2/ Cumi Sero

Karakteristik

Dibandingkan dengan jenis cumi yang lainnya, cumi sero mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil, yaitu panjangnya hanya berkisar antara 10 sampai dengan 15 cm saja. Selain itu, bentuk tubuhnya sendiri pipih dengan daging yang berwarna putih disertai bintik merah pada tubuhnya tetapi tidak begitu banyak.

Kegunaan

Olahan masakan seperti ikan asin maupun makanan yang berkuah sering menggunakan cumi sero ini sebagai bahan tambahannya, termasuk campuran untuk sup dan bahkan diolah menjadi tumisan juga. Ukuran cumi sero yang sedang pun juga kerap digunakan sebagai pembuatan masakan yang ditumis. Sedangkan yang kecil kerap diasinkan atau digoreng menggunakan tepung saja.

3/ Cumi Telur

Karakteristik

Jika dilihat sekilas, bentuk yang dimiliki cumi telur ini memang hampir sama dengan cumi sero. Meskipun begitu, di bagian perutnya sendiri bisa dibilang cukup unik, yaitu mirip seperti telur dan juga menggembung. Sehingga kerap disebut juga dengan cumi gembung.

Kegunaan

Karena bentuknya yang gembung itu lah, cumi telur ini sering digunakan sebagai sajian secara utuh di berbagai restoran maupun rumah makan agar mempunyai kesan unik bagi penikmatnya. Caranya yaitu dengan menambahkan berbagai bahan lainnya termasuk telur kocok ke dalam perut cumi tersebut. Dengan begitu, bentuknya pun semakin menarik yaitu lebih berisi sehingga dapat menarik minat para konsumen tentunya.

4/ Sotong

Tahukah Anda bahwa bahwa sotong ini sebenarnya bukan termasuk cumi-cumi? Meskipun begitu, banyak orang yang sering mengira sotong ini sebagai cumi-cumi. Padahal, sotong dan juga cumi-cumi adalah dua jenis hewan yang berbeda.

Karakteristik

Perbedaan yang mendasar antara cumi-cumi dan sotong ini terletak pada tubuhnya. Jika cumi-cumi mempunyai tubuh yang lonjong dan agak pipih, lain halnya dengan sotong yang lebih panjang dan silindris. Panjang tubuh sotong ini biasanya mencapai 20 sampai dengan 30 cm dengan garis tengahnya kurang lebih di aras 5 cm.

Selain itu, ukurannya pun juga jauh lebih pendek tetapi melebar. Sedangkan tekstur dagingnya sendiri pun juga cukup tebal namun tulangnya transparan dan hampir menyerupai seperti tempurung alias batok kelapa.

Kegunaan

Waktu yang dibutuhkan untuk memasak sotong ini sebenarnya cukup lama, hal ini dikarenakan agar bau amis yang menempel di tubuhnya menjadi hilang. Sebab, bau sotong ini memang benar-benar kuat bila dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Meskipun begitu, sotong kerap digunakan untuk membuat campuran sup, dibakar, ditumis, maupun digoreng dengan tepung juga sehingga lebih krispi.

5/ Cumi Asin

Karakteristik

Cumi asin terbuat dari bahan baku cumi sero yang berukuran paling kecil dan diawetkan dengan cara penggaraman. Proses pengawetan ini mampu membuat umur simpan cumi lebih panjang dan menghasilkan tekstur yang lebih kering dan sedikit kenyal.

Kegunaan

Cumi asin ini kerap diolah dengan cara digoreng atau ditumis. Jenis cumi ini kerap juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan sambal.

Cara Memilih Cumi-Cumi Segar

Banyak orang yang tergiur akan harga jual cumi-cumi yang dibanderol murah. Maka tak segan-segan sebagian besar dari mereka yang membelinya dalam bentuk borongan. Tapi hal ini justru perlu diwaspadai, karena belum tentu kualitasnya bagus. Nah, berikut ini tips memilih cumi-cumi yang masih segar.

1/ Warna

Cara yang pertama dan paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melihat warnanya, baik itu pada daging, mata, maupun kulitnya sendiri. Cumi-cumi yang masih segar pada umumnya mempunyai warna yang masih putih segar alami dan disertai dengan bercak berwarna cokelat kemerahan pada bagian tubuhnya. Sedangkan warna dagingnya sendiri adalah putih.

Jangan sampai memilih cumi-cumi yang mempunyai warna kulit merah muda maupun ungu tua beserta dagingnya yang kekuningan karena sudah terlalu lama disimpan. Selain itu, pilih lah cumi-cumi yang memiliki warna matanya yang masih bening dan tidak kusam, serta bagian kepalanya masih menempel erat pada tubuhnya.

2/ Aroma

Salah satu cara mengetahui bahwa cumi-cumi tersebut masih segar adalah dengan mencium aromanya. Apabila baunya masih segar dan khas dari laut dan mengeluarkan bau anyir sewajarnya saja, maka cumi-cumi tersebut masih dalam keadaan fresh. Tetapi jika baunya sangat menyengat dan amis, maka cumi-cumi tersebut sudah dipastikan membusuk.

3/ Tidak Berlendir

Tekstur daging yang baik dari sebuah cumi-cumi adalah kenyal. Daging juga masih terasa lembab dan padat, serta tidak terdapat lendir. Selain itu untuk memastikan kualitasnya yang bagus adalah dengan cara menekan perlabahn bagian dagingnya. Apabila masih bagus, maka daging yang telah ditekan akan kembali ke bentuk semula.

Cara Membersihkan dan Menyimpan Cumi-Cumi

Sebenarnya cara membersihkan cumi-cumi ini bisa dibilang susah-susah gampang. Sebab, jika salah-salah, maka dapat berpengaruh pada hasil masakan nantinya, seperti halnya bau amisnya yang masih menempel. Apalagi jika cumi-cumi yang sudah dibersihkan tidak segera diolah maka harus segera menyimpannya dalam lemari es agar bertahan lama. Yuk, ikuti langkah-langkah di bawah ini.

1/ Buang Kepalanya

Umumnya, memasak cumi-cumi memang mempunyai teknik tersendiri sehingga cara mencucinya pun berbeda. Tapi biasanya sebelum dimasak, kepala cumi-cumi dipisahkan terlebih dahulu dari badannya. Caranya yaitu dengan memegang bagian ekornya menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang kepalanya, lalu tarik secara perlahan-lahan.

2/ Buang Tinta Cumi-Cumi

Biasanya kantong tinta pada cumi-cumi ini menyimpan cairan hitam di dalamnya, yang kerap digunakan oleh para koki profesional untuk menambahkan cita rasa tersendiri pada masakan yang akan disajikan. Apabila ENDEUSiast tidak ingin menggunakannya, maka ambil kantong tinta tersebut di dalam jeroan. Cara mengetahuinya yaitu bentuknya menyerupai garis hitam kemudian tarik dengan hati-hati agar tidak berhamburan cairan yang ada di dalamnya.

3/ Buang Tulang

Di dalam tubuh cumi-cumi, biasanya ada sepotong tulang rawan yang agak tipis tetapi masih terlihat jelas. Nah, tulang itu harus dibuang karena tidak bisa dikonsumsi. Caranya hanya dengan memegangi tubuh cumi-cumi tersebut kemudian tarik secara perlahan-lahan tulang rawannya menggunakan jari-jemari.

4/ Pisahkan Kulit Ari

Sebenarnya kulit ariccumi-cumi ini bisa saja dikonsumsi. Tapi warnanya yang gelap dan berbintik terkadang membuat makanan yang disajikan kurang begitu menarik. Apabila merasa terganggu dengan adanya bintik-bintik pada permukaan kulit tersebut, maka cukup kupas saja bagian kulit ini dari tubuh cumi-cumi.

5/ Cuci Bersih

Setelah memisahkan dan membuang beberapa bagian cumi-cumi yang tidak dibutuhkan, saatnya mencuci bersih cumi-cumi di bawah air mengalir. Cuci bersih hingga tidak ada kotoran yang menempel, kemudian tiriskan dan keringkan dengan menggunakan tisu dapur.

6/ Potong & Porsi

Setelah selesai dibersihkan, cumi-cumi bisa dipotong sesuai selera tergantung kebutuhan memasak. Jika ENDEUSiast membeli cumi-cumi dalam jumlah banyak, simpan potongan cumi-cumi dalam porsi sekali masak agar cumi-cumi tidak perlu keluar masuk kulkas terlalu sering.

7/ Simpan Dalam Wadah

Gunakan wadah kedap udara atau plastic zip lock untuk menyimpan potongan cumi. Cara ini mampu menjaga aroma cumi-cumi tidak terkontaminasi dengan aroma lainnya atau aroma amis seafood tidak akan bercampur dengan bahan lain di dalam kulkas.