4 Perbedaan Roti Modern dengan Roti Tradisional Western
4 Perbedaan Roti Modern dengan Roti Tradisional Western

Sebelum adanya roti modern yang banyak ditemui di mana-mana, ada roti tradisional yang menurut pakar jauh lebih tinggi kualitas dan kastanya. yakin?

Sebelum adanya roti modern yang banyak ditemui di mana-mana, ada roti tradisional yang menurut pakar jauh lebih tinggi kualitas dan kastanya. yakin?

Berasal dari negara di barat, roti kini telah menjamur dan berkembang di seluruh dunia. Bukan hanya ada satu jenisnya, namun berbagai macam dengan berbagai varian rasa. Namun, sebelum mulai diproduksi secara modern, roti di barat diproduksi dengan cara tradisional yang jadul dan lebih sederhana.

Menurut pakar roti, meskipun kini yang tradisional sudah jarang ditemui, namun roti ini jauh lebih baik dibanding roti modern yang biasa ditemui di toko besar. Kenapa ya?

1.

Roti Modern Menggunakan Berbagai Jenis Gandum

Gandum modern sebenarnya sangat berbeda dari gandum yang digunakan generasi kakek-nenek buyut.

Selama berabad-abad hingga 1960-an, gandum berangsur-angsur berubah, tetapi varietas einkorn, emmer, dan lainnya masih memiliki banyak kesamaan. Setelah 1960, gandum kerdil modern digabungkan dengan varietas unggul, ini membuat kandungan nutrisi pada roti jadi lebih rendah.

1.

Roti Modern Menggunakan Ragi yang Berbeda

Roti tradisional menggunakan ragi buatan sendiri . Ragi ini biasanya merupakan starter sourdough, atau ragi yang terbuat dari bahan penyuling. Banyak buku masak abad ke-19 memasukkan resep untuk membuat ragi buatan rumah menggunakan kentang, atau campuran gula-air-tepung.

Pembuat roti modern seperti yang kita kenal sekarang tidak ada sampai akhir 1860-an. Bahkan pada awalnya, roti modern tidak populer karena lebih mahal daripada membuat ragi buatan sendiri, dan banyak ibu rumah tangga enggan untuk mencoba sesuatu yang berbeda dari ragi yang biasa mereka gunakan untuk membuat roti.

1.

Roti Modern Membutuhkan Waktu Mengembang Lebih Pendek

Ketika membandingkan roti modern dan roti tradisional, salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah jumlah waktu roti mengembang. Roti tradisional memiliki mengembangnya jauh lebih lama daripada roti modern.

Biasanya roti tradisional membutuhkan waktu sekitar 12-18 jam di musim panas dan 18-24 jam di musim dingin untuk didiamkan dan dibiarkan untuk mengembang. Roti modern, di sisi lain, hanya butuh waktu mengembang beberapa jam, dan kadang-kadang bahkan lebih sedikit jika menggunakan ragi khusus.

Banyak roti komersial menggunakannya dan memungkinkan mereka mengembang lebih cepat sehingga lebih banyak roti dapat diproduksi dalam periode waktu yang lebih singkat.

1.

Roti Modern Memiliki Zat Aditif

Resep roti tradisional biasanya hanya memiliki lima bahan: tepung, air, ragi, garam, dan beberapa jenis pemanis atau mungkin bumbu atau rempah. Namun, jika melihat daftar bahan pada sepotong roti modern, selalu ada bahan kimia layaknya digunakan untuk makanan kemasan.

Bahan pengawet, penyedap rasa buatan, zat penstabil, dan emulsi, bukan bagian dari proses pembuatan roti tradisional. Zat ini mungkin membantu roti naik lebih cepat dan menjaganya agar awet saat dipajang di rak toko selama beberapa minggu, tetapi mereka aditif yang tidak alami yang tidak baik bagi kesehatan, karena bahan kimia buatan ini dapat menyebabkan reaksi negatif dalam tubuh.

Endeustorial

Ikuti Instagram