Entil, Sajian Ketupat Tradisional Khas Nyepi dari Bali
Entil, Sajian Ketupat Tradisional Khas Nyepi dari Bali

Perayaan Nyepi umumnya dirayakan dengan menyajikan beragam masakan khas, salah satunya adalah Entil, yaitu ketupat tradisional dari Bali.

Perayaan Nyepi umumnya dirayakan dengan menyajikan beragam masakan khas, salah satunya adalah Entil, yaitu ketupat tradisional dari Bali.

Bila kamu mendengar kuliner khas Bali, mungkin kebanyakan wisatawan hanya mengetahui Nasi Campur Bali. Sama seperti dengan daerah lainnya di Indonesia, Bali juga memiliki beragam masakan khasnya dengan keunikan tersendiri.

Salah satunya adalah Entil,. yang merupakan sajian ketupat tradisional dari Tabanan Bali. Jenis sajian yang satu ini juga menjadi salah satu makanan wajib pada saat perayaan Hari Raya Nyepi setiap tahunnya di Bali. Meskipun pada hari Nyepi, umat Hindu lebih banyak berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas apapun, namun tetap ada kuliner khususnya.

Sayangnya belum semua wisatawan tahu akan makanan yang satu ini, karena memang kurang populer dan hanya bisa ditemukan di warung-warung tradisional di sekitar jalanan Bali.

Bila dilihat sekilas, tampilan Entil hampir sama dengan ketupat. Perbedaannya terletak pada jenis bahan pembungkus dari masing-masing sajian tersebut. Pada ketupat beras dibungkus menggunakan anyaman janur, sedangkan untuk pembungkus Entil menggunakan daun telengidi. Ciri khas dari daun tersebut adalah, daunnya yang lebar dan menyerupai daun kunyit. Hanya saja untuk daun telengidi tidak akan menghasilkan aroma wangi apa pun pada masakan. Bahkan ada juga beberapa yang menggunakan daun bambu.

Untuk membuat Entil, kamu harus menyiapkan beras yang telah dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam bungkus daunnya. Proses perebusan Entil memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 2 hingga 3 jam untuk bisa menghasilkan tekstur yang lembut. Semakin lama Entil direbus maka semakin awet pula makanan tersebut sehingga kamu bisa menyimpannya hingga 3 hari kedepan.

Proses perebusan Entil juga tidak menggunakan kompor gas karena masih tetap menggunakan cara tradisional yaitu kayu bakar. Alasannya adalah memasak dengan kayu bakar justru bisa memberikan rasa lezat pada masakan. Maka tidak heran bila hingga kini masyarakat Bali masih banyak yang memasak dengan cara tradisional, terutama dalam memasak sajian khas dari daerah tersebut.

Hasil akhirnya, Entil akan disajikan dalam perayaan hari Nyepi dengan lauk pelengkap lainnya seperti urap bali (berisi kacang panjang, sayur bayam, kecambah, sambal goreng dan di atasnya ditaburi sambal kelapa) serta tidak lupa untuk menyiramkan kuah santan di atas sajian Entil agar rasanya semakin lezat.

Bila dilihat secara budaya, tradisi pembuatan Entil ini bertujuan untuk melestarikan alam serta menambah pengetahuan tentang jenis tanaman. Bila tidak ada orang yang mau melestarikan daun talengidi, maka tidak akan ada sajian Entil khas Bali. Jadi bisa dikatakan bahwa Entil merupakan makanan budaya.

Apakah kamu tertarik untuk mencicipinya? Untuk resep lainnya yang menggunakan lontong bisa dilihat resepnya di sini.

Endeustorial

Ikuti Instagram