Pelajari Sajian Ayam Untuk Bayi
Pelajari Sajian Ayam Untuk Bayi

Pelajari Sajian Ayam Untuk Bayi

Ayam merupakan makanan bergizi yang bisa diberikan untuk bayi, pelajari hal-hal ini sebelum ENDEUSiast menyuapi mereka ya!

Bayi memiliki sistem pencernaan dan kekebalan tubuh lebih rentan dibandingkan orang dewasa. Oleh karenanya dalam membuat menu makan, diperlukan kehati-hatian dan kejelian. Selain enak, gizi yang diberikan juga membantu pertumbuhan dan kesehatan si bayi. Salah satunya sumber protein seperti daging ayam. Kalau ENDEUSiast masih bingung dan takut dalam memberikan menu makanan sehat ini, coba cari tahu dengan membaca artikel di bawah ya!

1/ Kapan Bisa Mengenalkan Menu Ayam?

Dilihat dari pertumbuhan gigi anak. Bila belum ada gigi, sebaiknya menggunakan kaldu dari rebusan ayam yang dicampur bubur makanan. Jika gigi sudah tumbuh tambahkan potongan atau suwiran daging dada ayam. Besarnya potongan daging juga disesuaikan dengan aktivitas mengunyah anak agar tidak mudah tersedak. Kandungan nutrisi dalam daging membantu menyeimbangkan kebutuhan zat besi, protein untuk tumbuh kembang anak.

2/ Memilih Ayam

Pastikan memilih daging segar atau masih hidup. Minta kepada penjualnya untuk membului dan memotongnya. Gunakan bagian tulang dan sayap sebagai bahan kaldu. Bila ingin menggunakan bagian ceker, kuliti dahulu kulit luar dan buang kuku ayam. Daging ayam, seperti dada, dianggap lebih tinggi protein dan lebih rendah lemak. Daging bagian paha dan kaki, lebih tinggi zat besi dan lebih tinggi lemaknya. Kandungan lemaknya membuat daging ini lebih mudah dilumat halus.

3/ Cara Tepat Mengolah Ayam

Cara yang enak untuk membuat ayam adalah merebus potongan-potongan dalam sedikit air dengan tambahan sayuran dan sedikit bumbu seperti kemangi atau bubuk bawang putih. Masukkan sayuran yang memiliki cita rasa manis seperti wortel, jagung manis pipil, atau kacang polong. Kemudian ENDEUSiast bisa melumatnya, memanggang atau mengukus karena keduanya menjadi metode baik untuk mempertahankan nutrisi.

Ingatlah bahwa nutrisi akan larut ke dalam cairan yang ditambahkan ke panci. Jadi cobalah memanfaatkan cairan itu dengan menambahkannya kembali ke makanan bayi bila memungkinkan. Jika bayi tidak terbiasa dengan rasa ayam, saring lalu encerkan dengan air sebagai gantinya. Nah, sekarang ENDEUSiast sudah mempelajari dasarnya. Sudah siap menyuapi daging untuk bayi?

Endeustorial

Ikuti Instagram