Melihat Sibuknya Pabrik Pembuat Kue Keranjang
Melihat Sibuknya Pabrik Pembuat Kue Keranjang

Kue keranjang emang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Penasaran dengan pembuatannya, kami mampir ke pabriknya.

Tahun Baru Imlek sebentar lagi akan tiba. Memasuki tahun tikus logam, berbagai ornamen-ornamen dan hiasan yang khas dengan warna merah sudah menghiasi berbagai tempat.

Nggak terkecuali dengan kuliner-kuliner khasnya. Seperti misalnya nian gao atau yang biasa kita kenal dengan nama kue keranjang. Nama keranjang karena diambil dari tempatnya ketika diracik. Dibuat menggunakan tepung ketan dan gula, teksturnya menjadi lengket dan rasanya manis, mirip seperti dodol.

Penasaran dengan pembuatannya, akhirnya saya mampir ke toko NY. Lauw yang udah sejak bertaun-taun lalu berjualan kue keranjang. Tepatnya ada di Jalan Bouraq, Tangerang.

Dari luar terlihat seperti toko pada umumnya. Tapi begitu saya masuk ke dalamnya, saya dipertemukan dengan pabrik dodol yang besar, terbagi dalam beberapa area. Ada area untuk mengaduk dodol, membungkus dodol yang sudah matang, juga tempat untuk mengukus kue keranjang.

Hawa panas langsung terasa begitu masuk ke area dalam. Juga sibuknya para karyawan yang mondar-mandir dan melakukan berbagai kegiatan di pabrik ini. Semua karyawan menggunakan seragam berwarna merah, saling bahu membahu menghadirkan dodol dan kue keranjang dari awal hingga siap untuk didistribusikan.

“Kita ini awalnya emang berjualan dodol. Tapi di waktu tertentu (Imlek dan Idul Fitri) kita juga membuat kue keranjang,” ujar Reni, selaku owner NY. Lauw.

NY. Lauw sendiri udah beroperasi sejak tahun 1962 (generasi kedua), sedangkan Reni merupakan generasi ketiga yang meneruskan tongkat estafet untuk melanjutkan pabrik tersebut.

Di pabriknya ini ia memproduksi langsung dodol dan kue keranjang, tapi seperti disebutkan di atas kalau kue keranjang itu musiman sedangkan dodol diproduksi setiap hari. Selain memproduksi langsung ada juga makanan lain yang dijual di sini. Seperti oleh-oleh khas Tangerang, keripik contohnya.

Ia mengaku sekarang ini pada saat mendekati Imlek, pabrikya beroperasi lebih sibuk dari biasanya. Mulai dari pagi banget hingga malam hari baru berhenti beroperasi.

“Sekarang lagi rame gini (menjelang Imlek dan Idul Fitri) pabrik mulai pukul 5 pagi udah beraktivitas hingga pukul 7 malam.”

Untuk dodolnya sendiri NY. Lauw memiliki tujuh macam rasa, duren, wijen, duren wijen, cempedak, lapis, original, dan mete. Jadi bisa membuat puas bagi kita yang ingin menikmati berbagai rasa dodol.

Untuk masalah harga dibanderol seharga Rp 50ribu - Rp 80ribu. Sedangkan kue keranjangnya bisa dibawa pulang dengan harga Rp 50ribu saja untuk buah.

Lion Haloho