5 Cara Menjaga Berat Badan agar Tidak Melonjak Usai Ramadhan
5 Cara Menjaga Berat Badan agar Tidak Melonjak Usai Ramadhan

Resah karena berat badan melonjak setelah puasa? Ini dia cara menjaga berat badan agar tidak melonjak usai Ramadhan!

Banyak orang yang beranggapan, berat badan akan turun usai berpuasa di bulan Ramadhan. Bagaimana tidak? Selama berpuasa, ENDEUSiast harus mengubah pola makan. Jika biasanya makan berselang 3-4 jam sekali, kini ENDEUSiast hanya makan di dua waktu yang berbeda yakni sahur dan waktu buka puasa. Selama lebih dari 12 jam, perut tidak menerima asupan apa-apa sehingga tak jarang saat berbuka segala makanan ingin dimakan. Belum lagi saat sahur, tak jarang ENDEUSiast makan lebih banyak dengan maksud kenyang lebih lama. Setelah makan banyak, ENDEUSiast langsung tertidur.

Kebiasaan yang dilakukan selama 30 hari ini saja sudah membuat berat badan. Apalagi saat Lebaran tiba, makan seperti tidak terkontrol. Belum lagi menu makanan seperti ketupat, opor, sayur godog dan rendang yang sarat akan kolesterol dan lemak. Kalau sudah begini, berat badan melonjak tak dapat dihindari. Untuk menghindari berat badan melonjak, ini di acara menjaga berat badan agar tidak melonjak usai Ramadhan.

1/ Hindari Makanan Tinggi Gula

Saat Lebaran, makanan yang disajikan tidak hanya yang bersantan dan pedas. Untuk mengimbangi rasa yang berat biasanya sajian seperti es campur, sop buah, dan puding. Semakin banyak menyantap makanan yang terasa berat, semakin banyak hidangan manis yang disantap. Hati-hati, jangan hanya memikirkan lidah saja. Semakin banyak mengonsumsi makanan tinggi gula, justru ENDEUSiast akan mudah lapar. Ujung-ujungnya setelah makan es campur bisa-bisa ENDEUSiast mengambil sepiring ketupat dengan opor ayam lagi. Mengonsumsi makanan manis boleh, tapi porsinya harus dijaga, ya.

2/ Jangan Sampai Melewatkan Sarapan

Saat Ramadhan berakhir, pola makan sebelumnya harus dikembalikan. Salah satunya dengan rutin sarapan sebelum beraktivitas. Dengan sarapan di pagi hari ENDEUSiast memastikan metabolisme dapat berjalan normal. Sarapan dengan porsi yang sewarjarnya dan tentunya mengandung gizi yang seimbang. Setidaknya di dalam menu sarapan yang dikonsumsi harus mengandung serat dan protein.

Menu sarapan yang bisa disantap misalnya sandwich berisi sayuran dengan segelas susu. Mungkin beberapa orang masih ada yang memiliki intoleransi laktosa atau tidak dapat mengonsumsi susu dan produk olahannya. Tenang, ENDEUSiast masih bisa mendapatkan manfaat dari susu karena kini sudah banyak produk susu yang tidak mengandung laktosa sehingga aman untuk dikonsumsi.

3/ Perbanyak Konsumsi Makanan dan Susu Berprotein Tinggi

Usai Ramadhan, ENDEUSiast harus memperbaiki pola makan. Salah satu caranya adalah beralih ke makanan yang mengandung protein tinggi. Misalnya mengganti daging menjadi bagian daging tanpa lemak, ikan, produk susu sapi rendah lemak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Berkebalikan dengan makanan manis, makanan tinggi protein dapat mengurangi rasa lapar. Selain itu protein dapat membantu dan menjaga otot tubuh.

Salah satu susu berprotein tinggi yang aman ENDEUSiast konsumsi dan baik bagi pencernaan adalah Milk Life Lactose Free . Formulanya dirancang bebas laktosa sehingga ENDEUSiast yang menderita intoleransi laktosa tetap bisa menikmati manfaat susu. Selain itu, susu ini rendah gula dan tinggi protein, lho.

Protein juga membantu ENDEUSiast mengurangi ketergantungan terhadap karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi utama. Setidaknya konsumsi makanan berprotein tinggi sebanyak 20-30 gram per hari atau setidaknya sama dengan 1-2 kepal tangan sekali makan.

4/ Rajin Berolahraga

Menjaga berat badan tidak melonjak tidak hanya mengandalkan merubah pola makan saja, tetapi juga harus rajin berolahraga. Ahli gizi menyarankan setidaknya ENDEUSiast harus berolahraga setidaknya 30 sampai 45 menit setiap harinya. Olahraga membantu membentuk otot, pembakaran kalori dan menghilangkan racun dari tubuh. Berolahraga juga membantu organ-organ vital seperti paru-paru dan jantung bekerja lebih baik. Setelah berolahrga, jangan lupa untuk mengonsumsi dan minuman makanan sehat untuk menggantikan energi yang hilang. Salah satunya dengan meminum segelas susu usai berolahraga untuk mengembalikan energi dan membantu pembentukan otot.

5/ Waktu Tidur Harus Cukup

Dengan segudang aktivitas yang ada, terkadang waktu tidur dinomor duakan. Padahal, waktu tidur yang cukup berpengaruh dengan metabolisme tubuh. Karena itu, jangan heran orang yang sering begadang justru lebih mudah terkena obesitas. Menurut pakar tidur dari Yale Medicine, kurang tidur dapat menyebabkan stress, perubahan fungsi imun tubuh, stress bahkan fungsi tidak normal pada lapisan pembuluh darah.

Setidaknya durasi tidur malam yang ideal untuk orang dewasa adalah tujuh jam setiap malamnya. Untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup ENDEUSiast bisa menetapkan jadwal tidur yang teratur, berolahraga beberapa jam sebelum tidur, dan menjaga kamar agar dingin dan gelap. Dengan begini ENDEUSiast akan mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.

Menjaga berat badan agar tidak melonjak usai Ramadhan bukan hanya agar bentuk tubuh terjaga, tetapi juga menjaga kesehatan. Mengonsumsi banyak makanan tinggi lemak, kolesterol dan gula bisa berbahaya untuk tubuh di kemudian hari. Misalnya, makanan tinggi lemak dan kolesterol dapat menimbulkan penyakit kronis seperti stroke dan penyakit jantung. Sedangkan makanan tinggi gula dapat menimbulkan penyakit diabetes yang dijuluki “The Mother of Disease” yang bisa menjalar ke penyakit-penyakit lain. Tunggu apalagi, yuk, mulai jaga berat badan dari sekarang! (AH)

Dina Syahrani Vionetta