Perjalanan dalam Semangkuk Kimchi (Part 1)
Perjalanan dalam Semangkuk Kimchi (Part 1)

Asam, pedas, dan kaya nutrisi

Tidak hanya cerita mengenai drama Korea yang mampu memuai publik Indonesia. Kimchi, salah satu kuliner asal tokoh kartun Pucca ini, juga ternyata memiliki cerita yang menarik disimak!

Kimchi berasal dari kata Shimcae yang berarti mengasinkan sayuran.

Hidangan yang dinobatkan sebagai salah satu makanan tersehat ini, banyak mengalami beberapa perubahan bentuk bunyi, seperti shimcae-dimchae-kimchae-kimchi.

Pada zaman dulu, masyarakat Korea memiliki mata pencaharian sebagai petani. Karenanya mengawetkan hasil panen, kerap dilakukan sebagai salah satu cara perbekalan makanan saat musim dingin tiba.

Saat itu (sekitar abad ke-7), kimchi dibuat dengan cara menaburkan garam pada sayuran, lalu setelahnya disimpan dalam Jangdokdae (장독대). Jangdok dalam bahasa korea dapat diartikan guci/pot, dan Dae berarti besar.

Guci-guci tersebut ditutupi dengan kain kasa, beberapa ada yang dipendam dalam tanah, ataupun dibiarkan di luar dalam jangka waktu yang lama.

Catatan sejarah menyebutkan, pada jaman Dinasti Goryeo terdapat ada dua jenis kimchi, yaitu Jangajji (acar dari aneka sayuran) dan Sunmu Sogeumjeori (lobak yang diasinkan). Sayuran asing juga perlahan banyak memasuki daerah Korea, salah satunya sawi putih. Diduga kuat, saat inilah kimchi yang berasal dari sawi putih mulai dibuat.

Lalu bagaimana ceritanya kimchi bisa berwarna merah dan seberapa menggilainya masyarakat Korea akan hidangan ini? Simak di Perjalanan dalam Semangkuk Kimchi (Part 2) ya :)

Ayu Nainggolan

Pemuja rasa dan penikmat cerita

Ikuti Instagram