Pisau
Pisau

Mengenal Jenis-Jenis Pisau dan Material Pembuatannya. Foto: Shutterstock.com

Mengenal pisau lebih dalam. Mulai dari jenis dan kegunaannya hingga material pembuatannya.

Dalam kegiatan memasak, dibutuhkan pisau untuk memotong bahan makanan menjadi lebih rapi sehingga tampilannya menarik saat disajikan. Selain itu, pisau juga digunakan untuk membentuk panjang pendeknya bahan makanan agar matang secara merata dan sesuai porsi yang diinginkan. Nyatanya lain bahan, lain pula jenis pisau yang dibutuhkan untuk memotongnya. Yuk, kenali ragam pisau dan fungsinya agar tak salah menggunakannya ketika persiapan memasak.

Jenis-Jenis Pisau Serta Kegunaannya

1/ Chef knife

Pisau dapur jenis ini sangat mudah dijumpai di toko, sehingga tidak perlu khawatir jika ingin membelinya. Bentuknya pun beragam, mulai dari yang kecil sampai yang besar semuanya tersedia. Sehingga pas saat dipakai untuk memotong bahan makanan.

Chef knife sering digunakan untuk memotong bumbu, buah-buahan, dan juga sayuran. Karena bentuknya yang cukup besar dan kuat, pisau ini juga sering digunakan untuk memotong daging dan tulang bertekstur lunak, seperti tulang persendian ayam.

2/ Boning knife

Karakteristik khusus dari pisau ini yaitu bentuknya yang melengkung, kecil di bagian ujungnya, dan kokoh. Pisau ini sering digunakan para koki profesional untuk memisahkan daging sapi, domba, atau ayam dari tulangnya. Bentuknya yang ramping memudahkan penggunanya untuk membersihkan daging hingga ke sela-sela tulang.

3/ Filleting knife

Pisau jenis ini sedikit mirip dengan boning knife tetapi bentuknya lebih lebar dan lebih lentur. Filleting knife digunakan untuk memisahkan daging ikan dari duri-durinya. Bentuknya yang lentur memudahkan proses pemotongan daging ikan mengikuti lekuk duri sehingga tidak banyak daging yang tersisa.

4/ Paring knife

Pisau ini memiliki ukuran yang cenderung kecil, biasanya hanya berkisar antara 5-10 cm saja. Pisau ini berguna untuk mengupas buah. Apalagi sangat cocok digunakan saat menghias buah. Namun, paring knife ini juga kerap digunakan untuk memotong sayuran ke dalam bentuk tertentu untuk meningkatkan tampilan sajian.

5/ Cleaver knife

Dikenal juga sebagai golok. Ukurannya paling besar dibanding dengan pisau jenis lainnya. Penampilannya lebih lebar dan memiliki dimensi yang cukup berat ketika digunakan. Pisau ini umumnya digunakan untuk memotong bagian tulang dari sebuah daging yang bertekstur keras. Tak hanya itu, cleaver knife juga digunakan untuk membuat daging cincang.

6/ Bread knife

Dari namanya saja ENDEUSiast sudah dapat mengetahui bahwa pisau ini digunakan untuk mengiris roti. Pisau ini memang dirancang khusus dengan mata pisau yang bergerigi, sehingga mampu memotong roti tanpa menghancurkan tampilannya.

Beberapa pisau lain juga ada yang memiliki mata pisau bergerigi layaknya bread knife. Mata pisau seperti ini kerap digunakan untuk memotong sayuran yang memiliki tekstur licin, contoh saja tomat, timun, dan juga terong. Bagian tajam yang bergerigi tersebut mempermudah proses pemotongan dan tidak perlu takut tergelincir karena permukaan sayur yang licin.

Material Pembuatan Pisau dan penyimpanan

Pisau merupakan salah satu jenis peralatan dapur yang digunakan pada saat memasak. Agar pisau tetap awet meski digunakan berulang-ulang, kuncinya hanya satu yaitu disimpan di tempat yang tepat.

Apapun jenis pisaunya, letakkan di tempat yang kering dan juga tidak lembab. Hal ini tak lain agar pisau tidak mudah berkarat. Alangkah baiknya jika ENDEUSiast juga menyediakan tempat penyimpanan khusus pisau dan pisahkan berdasarkan jenis maupun kegunaannya, sehingga dapat memudahkan proses memasak. Simak penjelasan mengenai bahan pembuat pisau dan cara penyimpanan yang tepat.

1/ Stainless Steel

Bagi pemula yang baru belajar memasak, maka pisau dari bahan stainless steel sangat cocok untuk pemula. Pisau ini mudah dibersihkan dan juga tidak mudah berkarat, meskipun digunakan berulang kali sehingga dapat tahan lama dan awet. Pisau berbahan dasar stainless steel sangat direkomendasikan untuk pemasak pemula yang belum biasa memakai pisau, serta masih bingung dalam memilih berbagai macam jenis material pisau.

2/ Baja

Bagi yang sudah mahir memasak, maka pisau yang berbahan dasar baja ini sangat cocok digunakan untuk memotong bahan makanan. Ketajaman yang dimiliki pisau ini tidak perlu diragukan lagi. Sebab sudah pasti tajam karena terbuat dari baja. Bahkan, cara mengasahnya pun sangat mudah ketika pisau sudah mulai tumpul.

Nah, jika mencari pisau yang benar-benar awet dan tahan lama, pisau ini dapat digunakan seumur hidup. Tetapi sayangnya pisau ini mudah berkarat. Jadi, pastikan setelah digunakan untuk memasak, cuci bersih menggunakan sabun dan bilas hingga bersih. Segera keringkan pisau dengan menggunakan serbet. Setelah itu letakkan di tempat yang kering dengan posisi pegangan berada di atas agar tidak melukai saat diambil.

3/ Keramik

Mungkin pisau dari bahan keramik ini cukup asing bagi pemasak pemula. Tetapi pisau ini sebenarnya mempunyai kelebihan yang banyak dibandingkan lainnya. Di mana ketika selesai digunakan, pisau ini tidak meninggalkan jejak aroma dari bahan makanan yang baru saja dipotong. Pisau ini juga memiliki dimensi yang ringan, tidak mudah berkarat, dan sangat mudah untuk dibersihkan. Sayangnya pisau keramik ini mempunyai daya tahan yang kurang baik. Sebab, pisau ini mudah sekali pecah jika tidak hati-hati dalam menggunakannya.

Teknik Mengasah Pisau

ENDEUSiast jadi malas memasak karena pisau yang ada di dapur tumpul? Belum lagi waktu memasak menjadi lebih lama dan terasa sulit. Hasilnya pun jadi tidak rapi. Hal itu dapat merusak mood atau semangat kebanyakan orang menjadi menurun saat akan memasak.

Mengasah ternyata tidak hanya sekadar menggosok-gosok maupun menggesek pisau dengan batu asah saja. Ada teknik tersendiri agar pisau tetap tajam dan juga tahan lama. Nah, berikut ini merupakan 2 teknik mengasah pisau yang perlu dikuasai.

1/ Teknik Mengasah Menggunakan Batu Asah

Batu asah merupakan alat yang paling mudah dicari pasar ataupun supermarket. Cara yang pertama yaitu, rendam batu asah dalam air. Pastikan gelembung yang menempel di batu asah sudah menghilang. Setelah itu angkat dan jangan biarkan kering.

Mengapa harus tetap basah? Hal ini berguna sebagai pelumas asahan pisau. Sehingga ketika sedang mengasah, gerakan pun menjadi lebih licin dan juga nyaman. Sebelumnya gunakan alas di bawah batu asah tersebut agar tidak mudah goyang saat pisau sedang diasah. Bisa berupa handuk, serbet tebal atau alas yang terbuat dari karet.

Pastikan kedua tangan juga aktif bergerak dalam memegang pisaunya, jangan hanya salah satu saja. Hal ini berguna untuk menjaga keseimbangan batu asah. Gunakan sisi yang kasar lebih dulu ketika mengasah mata pisau, baru kemudian bagian yang halus. Gosokkan selama 10 kali pada masing-masing sisi, kemudian ulangi selama beberapa kali. Gerakkan pisau dari ujung ke ujung agar bagian yang tumpul dan bergerigi cepat menghilang.

Posisikan tangan kiri di bagian metal pisau agar bagian yang tumpul terasah secara sempurna. Pastikan mata pisau berada di depan alias membelakangi ENDEUSiast. Lalu atur kemiringan pisau sekitar 15 - 22 derajat mendekati batu asah.

2/ Teknik Mengasah Menggunakan Sharpening Steel

Alat yang satu ini merupakan pengasah yang terbuat dari besi dan bentuknya panjang mirip seperti obeng. Biasanya para chef profesional juga kerap menggunakannya. Harus berhati-hati jika menggunakan asahan ini. Sebab jika tidak hati-hati bisa saja pisau malah tergelincir dan melukai tangan.

Agar aman, pegang sharpening steel secara tegak dengan posisi gagang berada di atas. Gerakkan mata pisau dengan kemiringan sudut 22 derajat mulai dari bagian pangkalnya terlebih dahulu. Pastikan bahwa bagian tangan yang harus digerakkan adalah lengan, bukan pergelangannya. Kemudian berikan sedikit tekanan di permukaan sharpening steel.

Setelah itu tahan sharpening steel di hadapan Anda, kemudian tarik mata pisau dengan kemiringan yang sama dan gerakkan secara berlawanan arah dengan permukaan sharpening steel. Terakhir, lakukan pengasahan di kedua sisi mata pisau.

3/ Pengasah Pisau Jepit

Ada pula pengasah pisau yang berbentuk seperti mesin kecil dan terlihat seperti penjepit pisau ketika digunakan. Bagian dalam alat memiliki batu asahan berukuran kecil dan mampu menajamkan kedua sisi pisau dalam sekali gerakan. Beberapa alat ini juga hadir dengan mesin kecil yang menggetarkan batu asahan agar bekerja lebih maksimal ketika mengasah pisau. Sayangnya, alat ini kerap dirasa kurang maksimal dalam menajamkan pisau dan pisau cenderung lebih cepat tumpul kembali setelah diasah.

Tips Memilih Pisau Bagi Pemula

Hal yang paling utama adalah pastikan memilih pisau sesuai fungsinya. Baik itu untuk memotong daging, buah, sayuran, dan lain sebagainya. Sebab jika digunakan pada bahan yang tidak tepat dapat membuatnya tidak tajam lagi.

Selanjutnya, pilih pisau yang tidak terlalu berat dan nyaman saat digenggam. Pisau yang berbahan stainless steel kerap dipilih karena ringan dan tajam. Tapi juga dapat dipilih pisau yang terbuat dari baja atau keramik. Tentunya kembali lagi pada kebutuhan memasak. Terakhir, jangan sungkan untuk mencobanya agar lebih yakin untuk membelinya.

Bagaimana Cara Merawat dan Membersihkan Pisau Berkarat?

Sebenarnya cara merawat pisau yang baik yaitu segera cuci bersih setelah selesai digunakan. Namun terkadang kebanyakan dari kita malah merendamnya bersama alat masak lainnya yang kotor, sehingga tak heran jika pisau jadi lebih cepat berkarat.

Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan pisau menjadi berkarat adalah membiarkan pisau dalam keadaan lembab atau tidak segera dikeringkan setelah dicuci. Nyatanya, karat pada pisau bisa saja dibersihkan dan membuat pisau layaknya baru kembali.

Salah satu caranya yaitu, rendam pisau yang berkarat dengan menggunakan cuka apel selama semalam penuh. Kemudian cuci bersih menggunakan air dan sabun sambil digosok-gosok menggunakan sabut besi, setelah itu keringkan.

Jika tidak mempunyai cuka apel, maka dapat gunakan cuka putih biasa. Tetapi hasilnya kurang efektif. Atau, dapat diganti dengan baking soda dan perasan air jeruk nipis,kedua bahan ini juga kerap dijadikan solusi ampuh untuk mengatasi noda membandel.

Nah, itulah tips memilih sampai merawat pisau agar tetap awet dan tahan lama. Selain itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan pisau untuk memasak, pahami betul-betul kegunaan masing-masing jenis pisau di atas juga ya. Semoga bermanfaat!

Endeustorial

Ikuti Instagram