Pertemuan Banyak Bangsa dalam Nasi Goreng
Pertemuan Banyak Bangsa dalam Nasi Goreng

Kira-kira pencetusnya dari negara mana hayo?

Makanan kini bermakna lebih dalam dibandingkan sekedar pemuas lapar. Semakin tingginya apresiasi orang Indonesia akan kuliner, berimbas juga akan ketertarikan pada sejarah dan cerita di balik hidangan yang sering dijumpai sehari-hari. Salah satu yang menarik untuk dikulik, yaitu Nasi Goreng,

Bila merunut pada alat yang digunakan untuk menggoreng nasi, wajan identik dengan alat dapur dari Tiongkok. Dari segi bahan dan penggunaan rempah seperti turunan nasi pilaf dari Timur Tengah, sedangkan penggunaan minyak samin identik dengan nasi biryani dari India.

Jawel Husein , mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Gadjah Mada (UGM) getol dengan penjelasan sejarah kuliner Indonesia. Terutama paparan selalu adanya pengaruh dan akulturasi budaya asing sejak masuk dan singgah ke Nusantara.

Seperti kedatangan pedagang dari semenanjung Arabia, Tiongkok, India, Eropa, dan negara lainnya yang pernah datang ke Nusantara. Termasuk sejarah nasi goreng dan sate.

“Apakah sejak dulu kala bangsa kita punya makanan asli dan selalu dikaitkan dengan bangsa luar?,” kata Jawel dalam acara konferensi dan festival kuliner “Nasi goreng dan Sate” di Gedung Graha Sabha Pramana Yogyakarta, yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan UGM, pada Selasa (9/10/2018).

Wira Hardiyansyah (31 tahun), Traveling Chef yang juga menjadi pembicara dalam forum itu menjelaskan, dari penelusurannya tentang sejarah nasi goreng lewat buku “The Thousand Recipe Chinese Cookbook” yang ditulis oleh Gloria Bley Miller menyebutkan nasi goreng tercatat di era Dinasti Sui (589-618 M), di kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu Timur.

“Nasi goreng adalah hidangan serbaguna yang menggabungkan nasi, bawang, kecap/sari ikan kei, kadang-kadang telur, dan hampir semua bahan lainnya--sisa atau segar,” kata Wira.

Wira menuturkan hasil obrolannya dengan Sekjen dan Kepala Kajian Budaya Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina), Aji ‘Chen’ Bromokusumo (46 tahun), bahwa nasi goreng tersebar ke Asia Tenggara dibawa para perantau Tionghoa sekitar abad ke-10.

Menurut Wira nasi goreng diperkenalkan pedagang Tionghoa yang menyinggahi kawasan Kerajaan Sriwijaya. Mereka mulai menciptakan nasi goreng yang disesuaikan dengan bumbu dan cara menggoreng khas lokal. “Terlepas dari pengaruh-pengaruh bangsa lain atas perkembangan kuliner kita saat ini, menunjukkan, sejak lama Indonesia terbuka atas hal-hal yang baru dari luar. Berinteraksi dengan banyak bangsa lain di dunia yang singgah ke Nusantara,” ujar Wira lebih lanjut.

Sedangkan Pakar kuliner UGM, Prof. Murdijati Garjito (78 tahun) dalam forum yang sama menjelaskan, jika ingin mencari apa asli makanan Indonesia adalah dengan melihat masa lalunya. Menurutnya makanan wilayah setempat identik dengan penggunaan bahan baku makanan apa yang ada di sekitar wilayah itu.

“Jika ingin serius harus ada upaya itu, khususnya pemerintah, mari kita buka kembali babat-babat kuno dan lontar kuno yang menyebutkan tentang makanan pada sebuah wilayah pada suatu masa tertentu. Namun buktinya hari ini kita belum punya secara resmi dokumen semacam itu yang disahkan oleh negara,” kata Prof. Murdijati.

Prof. Murdijati memiliki hipotesis, Indonesia memiliki andil dalam revolusi cita rasa dunia, yaitu kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara karena ketertarikannya atas komoditas rempah-rempah yang saat itu menjadi komoditas dagang. Tidak munculnya Indonesia dalam kancah kuliner dunia, menurutnya, karena Indonesia masih menganggap makanan hanya sebagai urusan logistik semata, sebatas urusan lapar dan kenyang. Belum pada level makna dan cita rasa sesungguhnya.

Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang besar terkait makanan ini, khususnya sebagai sumber pendapatan ekonomi dan pendukung industri kreatif Indonesia.

Lantas, apa yang menjadi pembeda Nasi Goreng Nusantara dengan menu sejenis lainnya? Yuk, kunjungi laman berikut . Anda juga dapat mengetahui hal-hal menarik lebih dalam lagi seputar Nasi Goreng, dalam ulasan khusus yang disusun oleh tim beritagar.id dalam topik “Panas Gurih Nasi Goreng”

Penulis: Beritagar.id / Islahuddin

Keterangan gambar: Sketsa nasi goreng dan baku pembuatannya. Beritagar.id / Salni Setyadi

*artikel ini merupakan bentuk kerjasama Endeus.TV dan Beritagar.id

Endeustorial

Ikuti Instagram