Pedas
Pedas

Beragam Bahan Pencipta Rasa Pedas. Foto: Shuttertock.com

Bahan-bahan pencipta rasa pedas dalam racikan bumbu dapur.

Bumbu dapur yang berasal dari rempah-rempah memang mempunyai cita rasa yang khas untuk makanan yang sedang dimasak. Begitu pula ketika ingin menambahkan sensasi rasa pedas yang ada pada makanan, cabai merupakan bumbu yang sangat cocok untuk masakan ENDEUSiast.

Sebagaimana fungsi dasar cabai untuk menambah rasa pedas, ternyata di sisi lain mempunyai berbagai macam manfaat lho! Senyawa yang ada dalam cabai ini sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia. Bahkan, cabai ini juga mengandung antioksidan yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas. Meskipun begitu, cabai harus dikonsumsi secukupnya karena di sisi lain juga dapat memberikan dampak negatif seperti halnya sakit perut.

Banyak sekali penggemar masakan pedas di Indonesia karena cabai memang pencipta rasa pedas yang paling dominan jumlahnya di Asia. Sehingga tak heran bahwa banyak sekali sajian masakan Asia yang menggunakan cabai sebagai penambah rasa pedas pada makanan tersebut.

Jenis-Jenis Cabai Indonesia

Masakan pedas sepertinya sudah melekat erat dengan keseharian orang Indonesia. Beberapa orang bahkan tidak bisa makan bila tidak ada sambal atau masakan pedas. Sehingga tidak heran bila cabai banyak digunakan untuk berbagai masakan di Indonesia. Ada banyak jenis cabai yang digunakan dalam masakan Indonesia mulai dari yang tidak pedas hingga yang paling pedas. Berikut ini beberapa jenis cabai yang banyak digunakan untuk masakan di Indonesia.

1/ CabaiBesar

Cabai teropong atau cabai besar ini bentuknya memang besar dan panjang. Warnanya pun ada dua jenis, yaitu merah dan juga hijau. Tapi ternyata keduanya tidak terlalu pedas. Namun, cabai merah besar juga kerap digunakan sebagai masakan balado, sedangkan cabai hijau besar biasanya dijadikan bahan menumis.

2/ Cabai Keriting

Sama halnya dengan cabai besar, cabai keriting ini juga mempunyai dua jenis warna yaitu merah dan hijau. Di mana bentuknya sendiri memanjang dan lancip di bagian ujungnya. Rasanya pun juga tidak terlalu pedas. Keduanya sering dijadikan sebagai bahan tumisan dan dipotong serong. Tetapi cabai keriting hijau lebih sering dibuat sambal.

3/ Cabai Rawit

Seperti cabai sebelumnya, cabai ini juga berwarna merah dan hijau tetapi bentuknya lebih kecil. Ungkapan “kecil-kecil cabai rawit” sangat pas untuk rawit yang berwarna merah. Terutama untuk pembuatan sambal. Sedangkan cabai rawit hijau tua paling cocok dijadikan teman makan gorengan.

4/ Cabai Gendot

Entah siapa yang memberi nama cabai gendot ini karena sangat pas dengan ukuran cabai yang gendut. Dalam bahasa Inggris, cabai gendot ini dikenal dengan nama habanero. Cabai gendot mempunyai bentuk yang mirip dengan paprika hanya saja ukurannya lebih kecil.

Cabai gendot ini populer di daerah Dieng, Jawa Tengah dan mempunyai rasa pedas melebihi cabai rawit biasa. Tingkat pedas cabai gendot ini berkisar antara 100.00 hingga 150.000 SHU (Skala scoville). Karena ketahanannya yang bagus, cabai gendot ini biasa digunakan sebagai salah satu oleh-oleh yang populer kalau berkunjung ke Dieng.

5/ Cabai Domba

Salah satu cabai yang populer di Indonesia adalah cabai domba. Cabai ini juga dikenal sebagai cabai rawit putih dengan tampilan yang agak gemuk memanjang dengan ujung yang tumpul. Cabai domba ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat dengan warna yang bermacam-macam. Level kepedasan cabai domba ini masih di bawah cabai gendot namun masih diatas cabai rawit biasa. Cabai domba biasanya digunakan untuk masakan pedas seperti masakan berkuah, sambal, hingga dijadikan lalapan untuk gorengan.

6/ Cabai Kotokkan

Cabai kotokkan adalah cabai yang populer di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Cabai ini sekilas terlihat mirip dengan cabai gendot namun dengan bentuk yang lebih bulat. Yang unik dari cabai kotokkan ini adalah cabai sangat sulit dibudidayakan di luar wilayah Toraja karena membutuhkan dataran yang tinggi untuk hidup. Cabai kotokkan ini mempunayi rasa yang lebih pedas dibanding dengan cabai rawit yang populer di Jawa.

7/ Cabai Hiyung

Cabai asal Kalimantan ini disebut-sebut sebagai salah satu cabai paling pedas di Indonesia. Cabai hiyung banyak dibudidayakan di desa Hiyuang, Kecamatan Tapin, Kalimantan Selatan. Saking pedasnya, cabai hiyung ini termasuk dalam salah satu dari 10 cabai yang paling pedas di dunia. Cabai hiyung ini mempunyai permukaan yang mengkilap dan mulus. Namun jangan meremehkan cabai hiyung karena level pedasnya bisa 17 kali lebih pedas dari cabai rawit biasa. Selain itu, cabai hiyung juga tahan disimpan dalam suhu ruang hingga 10 hari.

8/ Cabai Jawa

Cabai jawa biasa disebut sebagai cabai jamu. Bentuk cabai ini memanjang dengan bulir kasar di permukaanya. Cabai Jawa ini banyak digunakan untuk campuran jamu karena menghasilkan rasa yang hangat di dalam badan.

9/ Cabai Kering

Proses pembuatan cabai jenis ini diolah dengan cara memilah cabai merah besar yang berkualitas bagus kemudian dikeringkan. Biasanya cabai kering ini kerap digunakan untuk tambahan bumbu masakan oriental sebagai pencipta rasa pedas.

10/ Chili Flakes

Cabai ini diolah dengan cara mengeringkan dan menghancurkan cabai kering hingga menjadi bubuk dengan tekstur yang agak kasar. Umumnya digunakan sebagai bumbu taburan keripik kentang, gorengan, cimol, popcorn, dan jajanan lainnya. Bahkan, tak jarang juga chili flakes ini digunakan untuk bahan pembuatan saus.

11/ Cabai Bubuk

Bahan dasar cabai ini yaitu cabai murni yang berwarna orange kemerahan dengan rasa pedas alami kemudian diolah sampai menjadi bentuk bubuk. Biasanya cabai ini kerap digunakan untuk taburan makan ringan. Sedangkan rasanya sendiri cukup “nyegrak” di tenggorokan.

Jenis-Jenis Cabai Pedas Dunia

1/ Ghost Pepper

Jenis cabai yang di dibudidayakan di bagian timur laut India merupakan hasil persilangan dari cabai kathur (Capsicum frutescens) dan bonnet pepper (Capsicum chinense). Tingkat kepedasannya diatas cabai rawit yang ada di Indonesia yaitu sekitar 1 juta SHU bahkan bisa lebih.

Cabai yang memiliki nama lain Bhut Jolokia ini panjangnya sekitar 60-85 mm jika kondisinya sudah matang. Terdapat berbagai aneka warna seperti merah, coklat, orange dan kuning. Cabai yang terkenal super pedas ini biasa digunakan untuk membuat masakan seperti kari atau bisa juga kalau ENDEUSiast coba buat acar dengan menggunakan cabai ini.

2/ Dragon’s Breath

Meskipun ukurannya sangat kecil tetapi untuk tingkat kepedasannya jangan diragukan. Memiliki tingkat kepedasan sekitar 2,5 juta SHU ini menjadikan dragon’s breath dinobatkan sebagai cabai terpedas nomor 2 di dunia. Kebayangkan gimana pedasnya?

Cabai yang dibudidayakan di negara Inggris ini bisa membuat tubuh mati rasa. Sehingga bisa digunakan dalam keperluan medis seperti anestesi. Jadi, untuk jenis cabai ini sepertinya tidak cocok bila dijadikan sebagai bumbu masakan.

3/ Pepper X

Cabai yang memiliki tingkat kepedasan lebih dari 3 juta SHU ini sudah jelas bisa dianggap sebagai cabai terpedas di dunia dan hingga kini belum ada yang bisa mengalahkan rasa pedas dari cabai ini. Pepper X ini diciptakan oleh Ed Currie dengan menggunakan sistem persilangan antara berbagai macam jenis cabai terpedas.

Sekalipun terkenal dengan rasanya yang pedas tak terkalahkan ini, nyatanya cabai pepper X ini diproduksi menjadi bentuk saus. ENDEUSiast yang mengaku pecinta pedas, apakah berani mencicipi saus dari pepper X ini?

4/ Jalapeno

Cabai asal Meksiko ini kerap digunakan sebagai bahan penambah rasa pedas pada suatu masakan, tetapi tidak sepenuhnya digunakan. Padahal, tingkat kepedasannya sendiri mencapai 8000 SHU (Scoville Heat Unit). Di mana normalnya sebuah cabe dikatakan pedas jika berkisar antara 1.000 sampai dengan 10.000 SHU.

Cara penyajiannya sendiri yaitu hanya digunakan sebagian saja kemudian dipotong-potong untuk sekadar menambah aroma pedas maupun tekstur renyah. Bahkan, kandungan vitamin C dan A nya pun sangat baik bagi kesehatan mata dan juga melindungi dari radikal bebas yang jahat.

5/ Habanero

Nama cabai ini datang dari kota di Cuban, yaitu La Habana. Padahal, tempat aslinya bukanlah dari kota tersebut melainkan dari Yucatan. Tetapi karena banyak diperjual-belikan di Habana, maka disebut sebagai Habanero. Sedangkan rasanya sendiri mencetak angka 100.000 sampai dengan 350.000 SHU. Tidak hanya rasa pedas saja, melainkan juga terdapat rasa asam yang lebih menyerupai buah jeruk.

6/ Red Savina Habanero

Masih turunan dari cabai Habanero, rekor cabai terpedas di dunia ini juga dipegang oleh cabai jenis Red Savina Habanero ini. Di mana tingkat kepedasannya sendiri mencapai 350.000 sampai dengan 577.000 SHU. Pada dasarnya, cabai ini merupakan hasil pengembangan cabai jenis Habanero untuk memperoleh cabai yang lebih pedas lagi.

7/ Bhut Jolokia

Menurut data American Society for Horticulture Sciences, cabai yang berasal dari India ini mempunyai tingkat kepedasan yang mencapai satu juta lebih, atau lebih tepatnya 1.041.427 SHU. Padahal, cabai normal yang terpedas termasuk cabai rawit rata-rata hanya mempunyai tingkat kepedasan 100.000 SHU saja.

8/ 7 Pot Douglah

Ciri khas yang dimiliki cabai jenis ini yaitu berwarna coklat gelap dengan tekstur yang agak kasar. Bahkan, warnanya pun tak jarang ada yang ungu gulap juga. Berbeda dengan kebanyakan jenis cabai lainnya yang kerap berwarna hijau, merah, maupun oranye saja. Hal yang mencengangkan lagi lagi, ketika cabai 7 Pot Douglah ini dibelah di bagian tengahnya, maka akan keluar ekstrak kapsaisin yang menghasilkan tingkat kepedasan mencapai 1.853.936 SHU.

9/ Naga Viper

Sesuai namanya, cabai ini bentuknya memang menyerupai bentuk naga dan rasanya pun seolah-olah merupakan api yang disemburkan naga itu sendiri. Sebab, rasa pedasnya yang mencapai 1.382.118 SHU ini sangat mematikan bagi siapa saja saat selesai menyantapnya. Para pakar menjelaskan bahwa awalnya memang tidak terjadi rasa pedas, tetapi lama-kelamaan akan membuat perut terasa terbakar selama satu jam penuh dan menjadi sakit selama seharian.

10/ Caroline Reaper

Cabai ini merupakan hasil perkawinan antara Red Habanero dan juga Bhut Jolokia (Ghost Pepper). Sehingga mendapatkan rekor tingkat kepedasan yang mencapai 2.200.000 SHU dan telah dicatat oleh Guinness World Records. Dapatkah ENDEUSiast membayangkan betapa pedasnya jenis cabai Caroline reaper ini? Mungkin hanya dengan menggigitnya sekali saja rasanya sudah membuat lidah terbakar sampai tenggorokkan bukan?

Pencipta Rasa Pedas Selain Cabai

Perlu ENDEUSiast ketahui bahwa tidak semua makanan yang pedas itu berasal dari cabai. Ada berbagai macam rempah-rempah lainnya yang juga dijadikan penambah rasa pedas pada masakan. Agar lebih jelasnya, ikuti penjelasan di bawah ini.

1/ Merica

Berasal dari buah pohon lada yang dikeringkan dan memiliki sensasi rasa pedas, hangat, dan sedikit pahit saat dikonsumsi. Dari satu pohon yang sama, mampu menghasilkan tiga jenis merica berbeda, merica hijau, merica putih dan merica hitam. Perbedaannya terletak pada proses penjemuran merica hitam sehingga menghasilkan rupa yang kehitaman dengan aroma dan rasa yang lebih tajam dari merica putih. Sedangkan merica hijau merupakan produk merica segar yang memiliki cita rasa lebih mild atau lebih lembut.

2/ Wasabi

Bumbu yang satu ini memang bukan berasal dari Indonesia, melainkan Jepang. Tetapi untuk soal memberikan rasa pedas, wasabi bisa diandalkan. Untuk membuat wasabi, biasa menggunakan bahan sejenis umbi yang ada di Jepang. Di Indonesia ENDEUSiast bisa menemukannya dalam bentuk bubuk ataupun pasta. Bagi ENDEUSiast pecinta masakan super pedas maka bumbu wasabi cocok ENDEUSiast gunakan. Pada kuliner Jepang, wasabi lebih banyak digunakan untuk membuat sashimi, sushi atau ramen pedas.

3/ Andaliman

Kerap digadang-gadang sebagai szechuan pepper milik Indonesia. Bentuknya bulat kecil dengan warna hijau kehitaman. Kata ‘liman’ dalam namanya mengisyaratkan bahwa rempah ini ada hubungannya dengan keluarga jeruk. Rasa dan aromanya hampir menyerupai lada dengan sentuhan sitrun, namun memberikan sensasi kebas pada lidah. Ramai dipergunakan dalam kuliner Batak.

4/ Kemukus

Ternyata merica hitam yang disebut sebagai bumbu pedas, masih kalah dengan kemukus ini lho! Bahkan, penggunaannya hanya disarankan sebanyak sepertiga dari lada hitam. Selain itu, kemukus juga dapat menghilangkan bau anyir pada ikan maupun daging.

5/ Jahe

Jahe merupakan salah satu jenis bumbu khas Indonesia yang populer di dunia. Tidak hanya dijadikan sebagai rasa pedas pada masakan, jahe juga bisa memberikan sensasi hangat pada tubuh. Maka tidak heran bila minuman sejenis wedang ronde banyak dipilih untuk hidangan dikala dingin karena bahannya yang menggunakan jahe. Aroma jahenya pun cukup terasa, ENDEUSiast bisa mengetahui dengan mudah apakah masakan tersebut menggunakan jahe atau tidak.

Rasa pedas dan sensasi hangat pada jahe ini didapat dari kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya yaitu zingreon. Fungsi dari senyawa ini adalah untuk mencegah rasa dingin yang masuk pada tubuh.

Cara Menghilangkan Rasa Pedas di Tangan Setelah Memegang Cabai

Bagi kita yang suka makanan pedas, pasti nggak bisa jauh dari yang namanya cabai. Cabai menjadi salah satu bahan masakan yang menghasilkan rasa pedas. Bisa diolah menjadi sajian apapun, yang paling sering adalah sambal balado .

Namun, ada satu hal menyebalkan ketika kita sedang membuat sambal. Adanya rasa panas dan seolah terbakar di sekitar tangan yang habis memegang cabai. Apakah kita pernah mengalaminya juga?

Apalagi bila setelah membuat sambal, tangan kita secara nggak sengaja menyentuh area muka. Rasa perih dan panas pun nggak bisa tertahankan lagi.

Bila kita nggak mau hal ini terjadi lagi, coba perhatikan beberapa solusi mengatasi rasa panas setelah membuat sambal. Tipsnya sangat sederhana sehingga dapat langsung mencobanya sendiri di rumah setelah membuat sambal

1/ Garam

Bagi tangan yang terkena sengatan dari panasnya cabai setelah atau selagi membuat sambal, cobalah untuk mengatasinya dengan menggunakan bahan dapur seperti garam. Cara menggunakannya mudah, hanya perlu mengusapkan garam ke area sekitar tangan yang terasa panas dan pedas. Usapkan secara merata sembari digosok perlahan.

Setelah itu dekatkan tangan kita ke kompor dalam keadaan nyala. Tetapi harus berhati-hati ya, jangan terlalu dekat juga dengan kompor. Kita hanya perlu waktu sebentar untuk melakukannya. Cukup sampai garam meleleh dan mengeluarkan cairannya. Gosok lagi secara perlahan lalu cuci tangan menggunakan air bersih.

2/ Pasta Baking Soda

Ketika kita mendengar nama baking soda, pasti udah terbayang kegunaan dari bahan tersebut. Ya, baking soda biasa digunakan untuk membuat adonan kue. Tetapi, ada manfaat lain dari baking soda yaitu bisa dijadikan sebagai penghilang rasa pedas dan panas di tangan akibat dari cabai.

Caranya mudah, kita hanya perlu mencampurkan baking soda dengan air secukupnya hingga menjadi pasta. Setelah itu oleskan ke area tangan yang terasa panas tadi. Diamkan selama beberapa saat hingga pasta mengering. Bersihkan tangan dengan air mengalir. Seketika rasa pedas dan panas pun akan menghilang.

3/ Minyak Sayur

Kita juga bisa memanfaatkan minyak goreng yang ada di dapur loh. Jenis minyak yang digunakan bisa minyak sayur atau minyak zaitun. Seadanya yang kita punya. Tidak seperti bahan sebelumnya, untuk penggunaan minyak sayur ini disarankan justru sebelum kita mulai memegang cabai.

Minyak sayur dapat membantu mengurangi sengatan panas dari cabai. Caranya adalah dengan menggosokan tangan dengan minyak. Setelah itu kita bisa langsung membuat sambal tanpa takut lagi terasa panas dan pedas.

Bagaimana Cara Menyimpan Cabai Agar Awet?

Jika harga cabai sedang murah, maka tak jarang ENDEUSiast akan membeli dalam jumlah yang banyak sekaligus bukan? Apalagi jika ENDEUSiast seorang pecinta makanan pedas! Tapi, terkadang cabai yang disimpan terlalu lama ada yang mudah busuk, lantas bagaimana caranya?

Pertama, buang bagian batang cabai kemudian gunakan kantong freezer zip yang tebal dan pindahkan ke dalamnya. Dorong udaranya ke luar lalu tutup dengan rapat. Jika sudah, simpan dalam lemari es.

Kedua, ENDEUSiast juga dapat menggunakan wadah seperti toples dari kaca maupun wadah plastik kedap udara. Kemudian masukkan cabai ke dalamnya. Lapisi bagian atasnya dengan tisu dapur agar dapat menyerap udara lembab di sekitarnya. Simpan ke dalam lemari es dan keluarkan sesuai kebutuhan.

Menyiasati Makanan Yang Terlalu Pedas

Makanan pedas memang nikmat dan menjadi favorit sebagian orang. Namun terkadang makanan yang terlalu pedas bisa memberikan rasa terbakar pada mulut dan lidah. Sebagian besar orang minum air putih dingin untuk menghilangkan rasa pedas dan terbakar pada mulut. Padahal cara ini justru membuat rasa pedas semakin bertambah parah. Bila ingin menghilangkan rasa pedas pada mulut, ENDEUSiast bisa mengkonsumsi beberapa makanan berikut ini.

1/ Produk Olahan Susu

Susu dan produk olahannya dipercaya bisa membantu meredakan rasa pedas dalam mulut. ENDEUSiast bisa minum susu segar ataupun mengkonsumsi produk olahannya seperti yogurt dan krim untuk meredakan rasa pedas. Protein dalam susu yang dikenal dengan kasein mampu memecah zat pedas atau capsaicin pada cabai. Selain itu, susu juga dipercaya membantu melindungi lambung ketika ENDEUSiast makan makanan pedas.

2/ Madu atau Gula

Makanan pedas seperti seblak dan ayam geprek memang sedang populer. Namun kalau ENDEUSiast merasa terlalu pedas dalam mulut, ENDEUSiast bisa meredakannya dengan gula atau madu, Hal ini karena rasa pedas atau zat capsaicin akan diserap dengan madu dan gula, sehingga rasa pedas dalam mulut bisa berkurang. Untuk meredakan pedas dalam mulut, ENDEUSiast bisa mengkonsumsi satu sendok teh madu atau gula.

3/ Produk Olahan Tepung

Produk olahan tepung ataupun nasi juga bisa membantu meredakan rasa pedas pada masakan. Selain nasi, makanan lain yang mengandung tepung seperti roti juga bisa membantu meredakan rasa pedas di mulut. Kalau tidak ada nasi ataupun roti, ENDEUSiast juga bisa meredakan rasa pedas dengan kentang yang direbus dengan lada dan garam. Makanan yang satu ini juga membantu mengurangi rasa terbakar dalam mulut.

4/ Lemon atau Tomat

Mungkin tidak banyak orang yang berpikir bila makanan asam bisa membantu meredakan pedas. Namun makanan asam seperti lemon dan tomat ternyata bisa membantu menetralkan rasa pedas. ENDEUSiast bisa mengkonsumsi beberapa potong tomat untuk meredakan pedas ataupun dengan meminum segelas air perasan jeruk lemon. Meskipun rasanya asam, tapi ENDEUSiast bisa merasakan perbedaannya karena rasa asam bisa membantu menetralkan rasa pedas.

5/ Minyak Zaitun

Makanan yang juga dipercaya bisa membantu meredakan rasa pedas adalah minyak zaitun. Minyak zaitun ini adalah jenis lemak sehat yang bisa memecah capsaicin atau zat penyebab rasa pedas. Cara meredakan rasa pedas dengan minyak zaitun juga cukup mudah, ENDEUSiast bisa mengkonsumsi 1-2 sendok teh minyak zaitun secara langsung. Cara yang lain adalah dengan berkumur dengan minyak zaitun untuk menghilangkan rasa pedas dan sensasi terbakar dalam mulut.

Endeustorial

Ikuti Instagram