Mixer dan Whisk
Mixer dan Whisk

Mengenal Ragam Jenis Mixer dan Whisk. Foto: Shutterstok.com

Mengenal ragam jenis mixer dan whisk serta cara penggunaannya.

Mixer merupakan alat yang digunakan untuk mencampur adonan yang digunakan untuk membuat kue atau roti. Memasak menggunakan mesin elektronik seperti mixer memanglah sangat penting. Hal ini tak lain agar saat memasak tidak memakan waktu lama.

Tapi, apa yang terjadi jika mixer rusak dan tidak dapat digunakan ketika dibutuhkan? Maka harus menggunakan alat lain yang fungsinya sama dengan mixer tersebut bukan?

Whisk menjadi salah satu alat alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan keberadaan mixer. Kebanyakan orang sering mengira bahwa whisk ini hanya bisa digunakan untuk mengocok telur saja, dan bukan digunakan seperti halnya mixer untuk mengaduk adonan makanan. Padahal whisk juga dapat digunakan untuk mencampur adonan, hanya saja kapasitasnya jauh lebih sedikit.

Jenis-Jenis Mixer

Mixer terdiri dari berbagai macam jenis, dan setiap jenisnya memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing. Untuk lebih jelas lagi, simak penjelasan berikut ini.

1/ Hand Mixer

Cara kerjanya yang manual, yaitu dengan menggunakan tangan saat mengaduk adonan makanan, maka disebut juga dengan mixer tangan. Sebab, hand mixer ini memang harus dipegang dengan tangan ketika digunakan, karena tidak mempunyai penyangga atau rangka untuk menopangnya.

Di dapur rumahan, mixer jenis ini paling banyak digunakan. Sebab harganya yang lebih ekonomis, dan tentunya ramah dikantong.

Bahkan, berat hand mixer cukup ringan, jika dibandingkan dengan jenis mixer lainnya. Dengan begitu, sangat mudah untuk dipindah kemana saja. Tak hanya itu, hand mixer juga lebih hemat tempat karena ukurannya yang kecil. Sehingga, mudah untuk dibersihkan karena beberapa bagiannya dapat dilepas. Selain itu, tidak perlu bingung menggunakan wadah adonan jenis apa, karena hand mixer sangat fleksibel.

2/ Stand Mixer

Beda halnya dengan hand mixer yang harus dipegang, stand mixer ini tidak perlu dipegangi. Sebab, memiliki kerangka yang kuat dan dapat menahan mixer sehingga tidak membuat tangan cepat pegal ketika digunakan untuk mengaduk adonan.

Stand mixer dapat berdiri dan stabil sehingga sangat cocok bagi pemasak yang ingin lebih praktis dan tidak mau repot. Menyiapkan bahan yang lainnya ketika adonan sedang diaduk menggunakan stand mixer pun dapat dilakukan. Bahkan, kapasitasnya lebih besar, yaitu dapat mencapai 100 liter, dan waktu yang dibutuhkan untuk memproses adonan pun relatif lebih singkat.

Tips Membersihkan dan Merawat Mixer

Cara membersihkan mixer haruslah tepat dan dilakukan dengan benar. Sebab, jika salah justru elemen di dalamnya bisa rusak. Pertama, cabut kabel listriknya terlebih dahulu. Setelah itu lepaskan bagian-bagian pada mixernya, seperti pengocok, mangkuk, badan dan juga leher mixer.

Letakkan pengocok tersebut ke dalam mangkuk mixer, agar sisa-sisa adonan makanan yang telah diolah tidak menetes ke alat dapur lainnya. Setelah itu taruh keduanya di bak pencuci piring, kemudian rendam menggunakan air hangat dan sabun untuk beberapa saat agar kotoran yang menempel segera terlepas.

Jika ingin kinerjanya lebih maksimal, dapat ditambahkan perasan jeruk nipis dalam rendaman tersebut. Gunakan spons halus untuk menggosok secara perlahan. Setelah itu keringkan dengan kain atau lap bersih, lalu simpan di tempat yang kering.

Untuk membersihkan badan dan leher mixer, cukup gunakan lap basah. Caranya peras terlebih dahulu kain yang telah dibasahi menggunakan air, agar tidak menetes ke mesinnya. Setelah itu oleskan secara perlahan di permukaannya. Jika sudah, keringkan dengan lap bersih.

Cara merawatnya agar lebih awet dan tahan lama, pastikan untuk segera mencabut kabel listrik mixer dari stop kontak ketika tidak digunakan. Setelah itu, bersihkan dengan teratur ketika selesai digunakan. Jangan pernah menunda untuk membersihkan noda yang menempel, karena dapat berubah menjadi kerak maupun karat nantinya.

Hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan mixer adalah, pastikan meletakkannya di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Hindari menyimpan di tempat yang cenderung basah, ataupun berdebu, karena mixer sangat rentan terhadap suhu dan juga lingkungan yang lembab. Jangan sampai menyimpannya di lemari yang berlubang, sehingga tikus maupun serangga lain dapat merusak komponennya.

Jenis-Jenis Whisk Berdasarkan Bahannya

Whisk sangat penting untuk menghasilkan adonan makanan yang sempurna. Dengan memilih jenis whisk yang tepat, maka proses memasak pun lebih menyenangkan. Hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah dengan memilih jenis whisk dari bahan pembuatannya.

Berbagai jenis whisk berdasarkan material pembuatannya ini mempunyai perbedaan tersendiri ketika digunakan untuk mengocok bahan makanan. Pelajari dulu jenis-jenis whisk berdasarkan bahannya berikut ini.

1/ Stainless steel

Whisk yang dibuat dari stainless steel lebih sering digunakan, karena lebih awet dan juga tahan panas. Dengan begitu, Anda dapat menggunakannya dalam kurun waktu yang lama. Bahkan, whisk stainless steel ini cocok untuk mengaduk bahan makanan dengan tekstur yang keras maupun lembut.

Hal yang perlu diperhatikan saat memakai whisk dengan jenis ini yaitu, hindari penggunaannya dalam mangkuk yang berbahan dasar plastik maupun di wajan penggorengan (frying pan). Sebab, whisk ini dapat menggores permukaan benda yang digunakan untuk menampung adonan tersebut.

2/ Silikon

Whisk berbahan dasar silikon mempunyai dua macam jenis. Yaitu whisk yang berasal dari silikon murni serta whisk yang dibuat dari kawat kemudian dilapisi silikon. Terlepas dari hal itu, tidak perlu khawatir jika mangkuk maupun wajan yang digunakan sebagai wadah adonan akan tergores, sebab whisk yang terbuat dari silikon ini aman saat dipakai mengaduk.

Cara mencucinya pun sangat mudah, karena bahannya lebih fleksibel dan memiliki sedikit kawat. Maka tidak akan sulit untuk membersihkannya. Terutama di setiap sela kawatnya. Sebab, jika memilih whisk yang mempunyai kawat lebih banyak, maka adonan akan mudah menempel di kawat sehingga susah dibersihkan.

3/ Tembaga

Whisk dengan bahan tembaga ini sangat nyaman ketika digunakan dan tidak berat. Apalagi ketika digunakan untuk mengocok telur. Di saat tembaga bersentuhan dengan putih telur, maka molekulnya akan mudah terikat sehingga teksturnya lebih lembut dan mengembang.

Cara pembersihan whisk yang berasal dari bahan tembaga ini sangat mudah. Dapat dicuci dalam dishwasher atau mesin pencuci piring. Bila ingin warnanya tetap berkilau dan juga tidak luntur, rendam menggunakan air cuka maupun perasan jeruk lemon.

Jenis-Jenis dan Penggunaan Whisk Berdasarkan Bentuknya

Whisk sangat cocok untuk mencampur bahan makanan ataupun adonan kue. Terkadang kita kebingungan sendiri ketika disuruh membeli whisk karena ada banyak sekali bentuknya. Mulai dari yang kecil dan spiral, dan lurus sedikit cembung. Masing-masing whisk mempunyai kegunaan yang berbeda. Agar tidak salah pilih, sebaiknya pelajari dulu jenis-jenis whisk berdasarkan bentuknya dan juga kegunaannya berikut ini.

1/ Balloon whisk

Alat ini sangat multifungsi sehingga sering digunakan di dapur. Terutama untuk mengocok segala macam bahan adonan makanan. Dengan kemampuannya yang dapat memasukkan udara ke dalam setiap kocokan, whisk ini sangat cocok untuk mengaduk adonan meringue, whipped cream, dan juga putih telur. Hal tersebut tak lain agar adonan menjadi cepat kaku.

Balloon whisk juga dapat digunakan untuk mencampur bahan makanan kering, seperti tepung terigu yang dicampur dengan soda kue, cokelat bubuk dan lainnya. Sedangkan karakteristik khusus yang dimiliki oleh whisk ini yaitu bagian gagangnya ramping dan juga ujungnya tersusun rapi dari kawat yang menggembung. Sehingga tak heran jika diberi nama ballon whisk karena bentuknya yang hampir menyerupai balon.

2/ Dough whisk

Biasanya dough ini berbentuk spiral dengan ketiga gulungan yang dimilikinya memiliki ukuran yang berbeda, sehingga adonan tepung pun tidak mudah bersembunyi pada sela-sela kawatnya yang renggang. Sehingga proses mencucinya pun lebih mudah.

Whisk jenis ini sangat cocok untuk yang sedang menekuni hobi di bidang kuliner, terutama membuat kue. Sebab, dough whisk ini sangat berguna untuk mencampurkan adonan yang memiliki ketebalan beragam. Mulai dari yang sedang maupun kental. Tetapi lebih dikhususkan untuk adonan yang masih kental. Bahkan, alat ini juga dapat mencampurkan adonan keras seperti kacang, buah, maupun coklat dengan sangat mudah.

3/ Flat Whisk

Sesuai dengan namanya, alat ini mempunyai lengkungan kawat yang memang sengaja dibentuk secara datar dan bersudut. Sehingga tak heran jika kerap digunakan untuk membuat roux, yaitu campuran antara mentega dan juga tepung yang dipanaskan, sebagai dasar saus putih. Maka, sering disebut juga dengan roux whisk.

Tidak hanya itu, karena bentuknya yang datar, flat whisk ini juga kerap digunakan untuk mengaduk saus keju maupun krim yang dipanaskan di atas wajan ataupun panci agar tidak menempel. Sehingga dapat dipastikan bahwa bumbu atau bahan dalam wajan tersebut dapat merata.

4/ Ball Whisk

Jika dilihat ball whisk ini lebih mirip alat terapi untuk kesehatan, karena ada banyak sekali bola-bola di bagian ujungnya. Meskipun begitu, whisk jenis ini lebih mudah dibersihkan karena bentuknya tidak melengkung. Sehingga tidak perlu susah payah untuk meraih sela-sela kawatnya.

Bila digunakan untuk mengaduk, kawat serta bola-bola bola tadi akan memantul sehingga proses pencampuran adonan menjadi lebih cepat. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membuat masakan pun akan lebih singkat. Bahkan, saat digunakan untuk mengaduk bahan yang cair seperti susu panas, akan muncul buih yang lembut. Dengan begitu sangat cocok untuk mengemulsikan cuka dan minyak ketika digunakan untuk membuat salad dressing.

Tips Perawatan Whisk

Selesai menggunakan whisk, sebaiknya segera dibersihkan. Agar tetap berumur panjang, maka sudah seharusnya jika merawat whisk dengan baik. Caranya yaitu bersihkan whisk di bawah alir yang mengalir. Hal ini berguna agar sisa adonan tadi tidak menjadi keras.

Untuk proses pembersihan yang lebih maksimal, gunakan air hangat yang dicampur dengan sabun pencuci piring. Dengan begitu, lemak dan kotoran di sela-sela kawat whisk dapat hilang dengan cepat. Gunakan spons yang lembut untuk membersihkannya dan lakukan secara hati-hati. Jangan sampai menggunakan spons kasar ataupun sabut besi, sebab dapat merusak whisk.

Nah, setelah mengetahui berbagai tips mulai dari merawat dan membersihkan whisk, juga mixer. Segera aplikasikan ilmunya ya! Jangan lupa untuk memperhatikan jenis-jenis mixer serta whisk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya.

Endeustorial

Ikuti Instagram