Mengenal Keju Dari Tekstur dan Cara Pembuatannya
Mengenal Keju Dari Tekstur dan Cara Pembuatannya

Terdapat Berbagai Jenis Keju Di Pasaran, Yuk Cari Tahu Ada Apa Saja.

Berbincang tentang keju, mengingatkan kita pada makanan-makanan lezat seperti pizza dengan lelehan kejunya yang menggoda. Atau pasta, burger, dan juga cheesecake. Selain menjadi campuran atau bahan utama masakan, keju juga bisa disantap langsung.

Keju merupakan hasil fernentasi susu (susu sapi, kambing atau domba) menggunakan bakteri tertentu. Rasa keju berbeda-beda, tergantung dari jenis susu dan jenis bakteri yang digunakan, serta lamanya penyimpanan.

Jenis-jenis Keju

Keju memiliki banyak jenis, bisa dibedakan berdasarkan tekstur atau proses pembuatannya.

Berdasarkan tekstur:

1/Keju lunak (soft cheese)

Teksturnya lembut dan lunak, mulai yang bentuk krim sampai yang bisa dicetak. Kandungan airnya tinggi, di atas 50%. Contohnya seperti: cottage cheese, mozzarella, cream cheese, camembert, feta, Neufchatel, quark.

2/Keju semi lunak (semi-soft cheese)

Teksturnya lebih padat dari keju lunak. Kandungan airnya antara 40–50%. Saat dipotong, masih memiliki bentuk yang tetap.Yang termasuk di dalamnya antara lain: Roquefort, Limberger, St. Paulin, Munster.

3/Keju keras (hard cheese)

Teksturnya keras, tapi mudah dipotong. Kandungan airnya antara 35–40%. Yang termasuk keju keras di antaranya: Cheddar, Edam, Gouda, Emmental, Gruyere.

4/Keju sangat keras (very hard cheese)

Kandungan airnya maksimum 35%. Keju yang sangat keras bisa difermentasi selama 3 tahun. Biasanya diparut kalau akan digunakan. Yang termasuk keju ini antara lain: Parmesan, Romano, Grana, Asiago.

Berdasarkan proses pembuatan:

Keju alami (natural cheese)

Dibuat dengan cara menggumpalkan susu untuk selanjutnya difermentasi, dan lamanya fermentasi sesuai kebutuhan. Semua jenis keju yang disebutkan dalam kategori di atas (berdasarkan tekstur) adalah keju natural selama tidak ada proses tambahan lagi.

Keju olahan (processed cheese)

Dibuat dalam dua tahap: pertama keju dibuat sebagai keju natural. Setelah menjadi keju natural (atau kadang masih setengah jadi) keju tersebut diolah lagi dengan penambahan bahan-bahan tertentu seperti tepung (starch), emulsifier, pengawet tambahan, pewarna, perasa, anti jamur, anti bakteri, lemak nabati, air, dan lain-lain. Contoh keju olahan yang lazim ditemukan di pasaran adalah: keju cheddar olahan.

Keju kaya akan kalsium, karena itu jangan hilangkan keju dari daftar makanan Anda, meski Anda sedang diet. Pilihlah keju rendah lemak dan rendah kalori, seperti keju Emmental, Mozzarella, dan Feta.

Endah Widiyastuti

Food Lover, Food Writer, Food Stylist and also A Cat Lover ^_^