Makanan Tradisional yang Identik dengan Kemerdekaan Indonesia
Makanan Tradisional yang Identik dengan Kemerdekaan Indonesia

Beberapa makanan tradisional identik dengan kemerdekaan Indonesia. Ingin tahu apa saja? Simak beberapa contoh makanan di bawah ini.

Beberapa makanan tradisional Indonesia ada yang berhubungan dengan kemerdekaan. Hal ini karena sebelum merdeka, masyarakat Indonesia banyak yang kesulitan mendapatkan makanan. Sehingga mereka perlu menyiasati bahan pangan yang ada agar tidak kelaparan.

Makanan tradisional tersebut nyatanya berhasil bertahan hingga sekarang dan menjadi salah satu makanan yang identik dengan kemerdekaan. Tidak sedikit orang yang mencari makanan tradisional ini karena rasanya yang lezat. Berikut ini beberapa makanan tradisional yang identik dengan kemerdekaan Indonesia.

1/ Nasi Tiwul

Salah satu makanan tradisional yang identik dengan kemerdekaan adalah nasi tiwul. Makanan yang satu ini juga identik dengan kemiskinan karena tidak terbuat dari beras, melainkan gaplek atau singkong yang sudah dikeringkan. Bahan makanan yang satu ini tidak disukai oleh orang Jepang pada masa penjajahan dan rakyat dipaksa menyerahkan hasil tani yang berharga. Meski nasi tiwul ini identik dengan kemiskinan, nyatanya sekarang banyak orang yang mencari kuliner satu ini. Nasi tiwul biasa disajikan dengan lauk pauk dan sayuran ala ndeso. tapi ENDEUSiast juga bisa mengolah nasi tiwul menjadi makanan yang lain seperti nasi goreng tiwul.

2/ Nasi Jagung

Sama halnya dengan nasi tiwul, keterbatasan beras ketika masa penjajahan memaksa orang Indonesia untuk mengkonsumsi sumber karbohidrat lain. Nasi jagung adalah sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi ketika masa penjajahan. Jagung pipil kering dihaluskan hingga berbentuk menjadi seperti nasi. Kemudian dimasak hingga matang dan disajikan dengan lauk pauk dan sayur. Meskipun nasi jagung identik dengan kemiskinan, namun nyatanya sekarang ini nasi jagung banyak digemari orang dan menjadi salah satu sumber energi nabati.

3/ Soto Tangkar

Soto tangkar adalah salah satu kuliner Betawi yang diciptakan pada masa kolonial Belanda. Pada masa itu, orang Belanda ingin makan bagian daging yang bagus dan menyerahkan bagian sapi yang lain ke penduduk lokal. Dengan kreatifitas yang luas, orang Betawi mengolah bagian jerohan dan kulit sapi ini dengan aneka bumbu dan jadilah soto Tangkar. Karena kelezatan soto ini, soto tangkar tidak lagi dianggap sebagai makanan kelas bawah dan menjadi salah satu favorit orang Belanda.

4/ Nasi Padang

Siapa sangka bila nasi padang yang biasa kita makan ini menjadi salah satu simbol perjuangan masyarakat, utamanya Minangkabau. Pada zaman penjajahan, masyarakat lokal menganggap bila kuah yang ada pada nasi padang membuat perut kenyang lebih lama. Selain itu, anggapan bila nasi padang yang dibungkus selalu lebih banyak daripada yang dimakan di tempat adalah bentuk simpatik dan toleransi pada pedagang nasi atau dikenal sebagai toleransi ampera.

Endeustorial

Ikuti Instagram