Kisah 10 Kuliner Ikonis yang Akan Hadir di Festival Jajanan Bango 2019
Kisah 10 Kuliner Ikonis yang Akan Hadir di Festival Jajanan Bango 2019

Perjalanan dalam Melestarikan Kuliner Asli Indonesia (part. 2)

Meneruskan usaha bisnis kuliner mungkin bisa sedikit menakutkan bagi generasi penerus. Bayangan akan wajah-wajah pelanggan yang mungkin sudah terbiasa akan racikan tangan pendahulu hingga sisi idealisme untuk menggapai cita-cita, bisa menjadikan seorang penerus mendadak ‘jiper’.

Padahal, para penjaja kuliner Nusantara ini tidak hanya bertindak sebagai regenerasi pelestarian kuliner Indonesia, tetapi juga sebagai penjaga keautentikan kuliner Indonesia yang sejati.

Dalam acara Festival Jajanan Bango 2019, PT Unilever Indonesia Tbk. membawa tema khusus, yakni “Kelezatan Asli, Lintas Generasi”, yang turut diperkaya oleh kehadiran 10 kuliner ikonis yang sarat inspirasi ini. Ini dia beberapa kisahnya seperti yang terangkum dalam kanal resmi FJB, www.bango.co.id

1/ Mie Tiaw Antasari 72 Pontianak

Kwetiaw/Mie Tiaw Sapi Antasari 72 mulai meramaikan dunia kuliner kota Pontianak pada tahun 1972. Digagas oleh Nyonya Agatha 47 tahun silam Mie Tiaw Antasari, Restoran yang menyediakan hidangan Kwetiaw goreng sebagai menu andalan, dan berlokasi di Jl. Antasari No.72, Kota Pontianak. Tak butuh waktu lama untuk dikenal dan menarik minat khalayak ramai, dengan kelezatan yang dihadirkan pada setiap menu yang disediakan.

Kombinasi beraneka ragam rempah dengan mie tiaw kenyal dan irisan daging sapi yang dimasak dengan teknik yang baik, menjadikan hidangan Mie Tiaw Antasari memiliki kelezatan yang memikat hati banyak pelanggan. Diawali dengan aroma yang menggugah selera, kemudian diikuti oleh tampilan hidangan yang sangat menggoda. Mie Tiaw Sapi Antasari sudah pasti dapat memberi kepuasan rasa yang dicari oleh para pecinta kuliner.

Selain hidangan juara Mie Tiaw Sapi Goreng, Restoran Mie Tiaw Antasari 72 juga menyediakan banyak variasi jenis hidangan seperti, Mie Tiaw Sapi dengan berbagai cara penyajian dari mulai disiram,kuah, hingga yam. Ada juga pilihan menu lain seperti Bihun Goreng/Kuah/Siram/Yam, Mie Goreng atau kuah. Dan beraneka ragam pilihan topping dari mulai irisan daging sapi, bakso sapi, usus, babat, dll.

Semenjak tahun 2016 Mie Tiaw Sapi Antasari 72 mulai dilanjutkan oleh generasi ketiga nyonya Agatha yaitu anak-anak dari Alm. Bpk Lukman Sucipto . Baginya, “Culinary is Fun! It is my passion and I absolutely love it”. Terbiasa dengan suasana kitchen sejak kecil membuatnya jatuh cinta dengan dunia masak-memasak. Baginya, hingar bingar dapur dan segala kesibukannya adalah hal yang menyenangkan. Namun motivasi utama datang dari keluarga yang tak lain adalah sang ayah. Beliau pernah berpesan untuk memperkenalkan #KelezatanAsli khas Pontinak kepada pencinta kuliner di luar kota. Hal ini diwujudkan oleh Nyonya Agatha dengan membuka cabang di Bekasi.

2/ Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon Solo

Nasi Liwet hidangan istimewa dari Kota Solo, disajikan dengan sayur dan lauk atas daun pisang. Keistimewaannya ada pada rasa nasi yang gurih karena dimasak dengan santan, berpadu dengan sayur labu yang pedas manis. Lauk lengkap mulai dari telur pindang, potongan ayam, jeroan ayam, beraneka gorengan dan baceman dapat dipilih sesuai selera.

Salah satu rekomendasi nasi liwet khas Solo yang sudah melegenda adalah Nasi Liwet Wongso Lemu di daerah Jalan Teuku Umar, Keprabon yang buka mulai pukul 16:00 - 2:00 dini hari. Nasi Liwet Wongso Lemu sendiri sudah ada sejak tahun 1954 didirikan oleh Mbah Wongso Sukarto . Awalnya hanya tenda di emperan toko sampai saat ini sudah bisa di kios permanen. Selama lebih dari enam dekade, usaha warung makan ini sudah melampaui tiga generasi. Di kawasan ini bahkan dapat ditemukan lebih dari satu warung Nasi Liwet yang sama.

Di tengah perkembangan kuliner yang beraneka ragam dari dalam dan luar negeri, saat ini generasi ke-4 penerus Nasi liwet wongso lemu Ibu Darsini, ingin terus melestarikan salah satu #KelezatanAsli Kuliner Indonesia asal Solo ini. Persaingan bisnis yang semakin ketat, serta peluang usaha yang masih terbuka lebar menjadi motivasi utama supaya kuliner lokal bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Ada keunikan yang dapat ditemui jika membeli nasi liwet Wongso Lemu, yakni penjual yang masih memakai baju tradisional kebaya dan juga pengamen tradisional yang terdiri dari ibu-ibu dengan make up, sanggul dan juga pakaian kebaya. Sebuah upaya unik untuk melestarikan budaya untuk dinikmati lintas generasi.

3/ Restoran Mamink Daeng Tata Jakarta

Restoran Mamink Daeng Tata didirikan oleh H. Muhammad Amin Rahim pada tahun 1996, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Restoran yang menyajikan masakan khas Makassar ini mampu dengan cepat dikenal oleh banyak warga Jakarta. Selain karena masakan yang lezat dan otentik, restoran ini juga termasuk salah satu pionir masakan khas Makassar di Ibukota. Tak heran jika penggemarnya sulit berpaling meski kian banyak restoran yang menyajikan menu serupa.

Sajian khas daerah seperti sop konro, coto makassar, hingga es pisang hijau yang segar selalu dinantikan. Tidak cepat puas dengan sambutan yang baik di industri kuliner, sang pemilik tak henti berinovasi. Melalui proses yang panjang, lahirlah Tata Ribs yang kini menjadi primadona. Sebuah sajian unik yang lezat tanpa kehilangan cita rasa tradisional. Tata Ribs atau Konro Bakar adalah olahan iga sapi bakar berukuran jumbo yang pada penyajiannya dilumuri oleh saus kacang sedirta didampingi oleh kuah kaldu lengkap dengan taburan bawang goreng.

Menu hasil dari pemikiran dan bentuk kreativitas yang dilakukan oleh H. Muhammad Amin Rahim juga merupakan bentuk totalitas dan kecintaan terhadap usaha kuliner yang dimilikinya.

Berkembangnya industri kuliner merupakan sebuah tantangan bagi bisnis keluarga ini. Saat ini Restoran Mamink Daeng Tata dikelola generasi penerus H. Muhammad Amin Rahim, dibawah Putri Daeng Tata Management . Menjawab tuntutan industri yang kian bersaing, manajemen ini memiliki visi untuk membangun restoran yang selalu berinovasi dan berkreasi melalui cita rasa kuliner Nusantara. Menyajikan #KelezatanAsli menjadi tujuan utama agar warisan budaya dapat terus berlangsung lintas generasi. Selain itu juga secara konsisten menjaga kualitas dan pelayanan agar selalu prima.

Potensi yang dimiliki oleh Restoran Mamink Daeng Tata dipandang oleh para penerus layak untuk terus maju dan terus berkembang melalui perubahan konsep manajemen keluarga ke sistem bisnis yang lebih terpadu. Penerapan sistem management mutu, pengelolaan SDM yang lebih advance, serta rebranding image yang lebih relevan dengan perkembangan zaman dan semakin melekatkan Restoran Mamink Daeng Tata ke hati para pelanggannya.

Ayu Nainggolan

Pemuja rasa dan penikmat cerita

Ikuti Instagram