Isu Rasisme Juga Terasa di Sektor FnB
Isu Rasisme Juga Terasa di Sektor FnB

Belakangan ini isu rasisme kembali mencuat. Ternyata hal serupa juga terasa di sektor FnB di negara kita.

Isu rasisme kembali mencuat di media sosial. Tagar #BlackLivesMatter menjadi trending beberapa hari belakangan ini. Banyak yang mengecam tindakan rasisme, karena memang sudah seharusnya isu tersebut nggak perlu diangkat dan dilakukan ke orang lain.

Tapi siapa sangka ternyata isu tersebut juga bisa dirasakan pada sektor food and beverage (FnB) di Indonesia.

Berawal dari cuitan pengguna Twitter dengan nama akun @tthekenedycurse yang mengatakan kalau di bidang FnB isu rasisme juga lumayan banyak ditemui. Nggak cuma di sektor-sektor lain aja.

Ia menyontohkan kalau ada warga lokal yang yang mau makan tapi pakaiannya nggak rapi sesuai standar mereka, nggak boleh masuk. Berbeda dengan warga kulit putih yang bajunya biasa aja, tapi langsung disambut dengan senyum lebar.

Sontak langsung mendapat balasan yang ikut menyuarakan hal serupa berdasarkan pengalaman mereka. Seperti yang dikatakan oleh pemilik akun @stallonation yang mengatakan ketika reservasi restoran via telepon dengan menggunakan Bahasa Indonesia itu nggak bisa dan harnya bisa datang untuk waiting list.

Namun ketika menelpon dengan menggunakan Bahasa Inggris langsung bisa reseravasi.

Hal serupa juga dikatakan oleh @veraciu yang mencoba reservasi Christmas dinner via telepon di salah satu restoran di Jakarta. Meski salah satu temannya sudah berbicara dengan sopan dan penuh etika, dibilangnya sudah full booked.

Berbeda dengan teman satunya yang kebetulan bisa berbahasa Prancis, mencoba reservasi dengan bilingual tapi tiba-tiba bisa tersedia mejanya.

Nah akun @Det_81 kaget kalau ternyata di Jakarta juga terjadi prilaku serupa nggak cuma di Bali. Mungkin karena di Pulau Dewata tersebut merupakan daerah tujuan pariwisata yang kerap didatangi oleh turis mancanegara.

Banyak juga yang mengeluhkan hal serupa ketika berkunjung ke beberapa tempat makan atau tempat untuk nongkrong di Bali. Akun tersebut juga mengatakan pernah membaca review dari orang luar mengatakan bahwa mereka mendapatkan rate yang lebih mahal dari orang lokal.

Tapi untungnya nggak semua seperti itu. Pengguna dengan akun @ranisylviena mengatakan kalau dirinya selama ini telah berkecimpung di dunia FnB, nggak pernah mengalami hal serupa.

Semoga isu-isu seperti ini nggak pernah lagi dirasakan oleh semua orang dan tidak ada lagi perbedaan berdasarkan SARA.

Lion Haloho