Ketupat dan Opor Sebagai Sajian Hari Raya Lebaran Ternyata Sarat akan Makna
Ketupat dan Opor Sebagai Sajian Hari Raya Lebaran Ternyata Sarat akan Makna

Tak perlu penasaran lagi, mengapa mengapa saat Hari Raya Lebaran, ketupat dan opor selalu disajikan berdampingan

Tak perlu penasaran lagi, mengapa mengapa saat Hari Raya Lebaran, ketupat dan opor selalu disajikan berdampingan

Di Hari Raya Lebaran, kehadiran ketupat dan sajian opor hampir selalu tampil berbarengan. ENDEUSiast tau ga, ternyata hal ini bukan karena kebetulan lho tetapi ada filosofi penuh makna di baliknya seperti yang diutarakan Wira Hardiyansyah - Travelling Chef berikut ini. Yuk, simak!

Berkaitan dengan kebiasaan orang Nusantara yaitu otak atik gathuk yaitu mencocokan sesuatu sebagai tanda pengingat atau "pangeling eling" yang di kaitkan dengan aspek kehidupan hablum minannaas (manusia dengan segala ciptaan tuhan) dan hablum minallah (manusia dengan tuhan). Itulah kenapa otak atik gatuk selalu mendapat tempat tertinggi di masyarakat.

Ketupat awalnya bernama kupat yaitu singkatan dari laku papat yaitu cipta (pikiran), rasa, karsa (sikap) dan karya yaitu perbuatan. Jadi segala tindakan yang berhubungan dengan kehidupan diri kita.

Sedangkan opor itu dari ajaran konsep kehidupan yaitu " apura -ingapura/ngapuro " atau maaf memaafkan. Ketupat dan opor dipasangkan karena makna nya meminta maaf atas segala kesalahan baik tindakan juga pikiran buruk atas sesuatu atau sesorang. Lebaran sendiri diambil dari kata leburan , yang bisa diartikan peleburan dosa-dosa kita.

Itulah kenapa ketupat dan opor selalu di sandingkan pada saat Hari Raya Lebaran (AY)

Endeustorial

Ikuti Instagram