Asal Muasal Hidangan Legendaris Natal Part 1
Asal Muasal Hidangan Legendaris Natal Part 1

Makanan istimewa untuk hari raya selalu punya kisah menarik di belakangnya.

Kebiasaan menikmati santapan bersama keluarga jadi momen spesial saat Natal. Banyak orang mengambil waktu khusus untuk berbelanja dan mengolah hidangan tersebut. Bahkan ada yang sudah memiliki resep yang diturunkan khusus untuk disajikan pada saat natal saja. Berikut beberapa kisah yang mengiringi sajian khas natal di berbagai negara .

1. Roasted Turkey

Turkey atau Kalkun pertama kali diperkenalkan di Inggris pada sekitar tahun 1542 oleh seorang navigator bernama William Strickland. Meskipun Raja Henry VIII (1491-1547) sebagai raja pertama yang mengkonsumsi kalkun, namun yang memulai sebagai tradisi hidangan natal adalah Raja Edward VII (1841-1910). Kalkun menggantikan hidangan istimewa para bangsawan Inggris dimana sebelumnya menikmati panggangan dari Babi Hutan, Angsa, bahkan Merak. Sekitar tahun 1950 banyak khalayak ramai mulai mampu membeli kulkas dan menyimpan kalkun untuk persiapan hidangan natal. Kini rata-rata 10 juta kalkun dikonsumsi tiap hari natal.

2. La Vigilia

Arti istilahnya the eve atau hari sebelumnya. Menunjukkan persiapan sebelum menyambut Natal. Kebiasaan ini sebenarnya tidak banyak dilakukan di Italia, melainkan di Amerika Serikat oleh keturunan Italia. Namun, ada juga yang menyatakan berasal dari Naples dan Sicily bagian selatan Italia. La Vigilia merujuk pada tujuh macam ikan atau seafood yang dihidangkan saat malam Natal. Merujuk pada kebiasaan gereja katolik roma yang berpuasa daging merah dan hanya mengkonsumsi daging ikan saja. Angka tujuh dipilih karena populer di dalam Alkitab, seperti tujuh sakramen atau tujuh hari Tuhan menciptakan bumi. Namun banyak juga orang menyajikan La Vigilia dengan lebih dari tujuh jenis ikan atau seafood.

3. Bûche de Noël

Disebut juga Yule log atau batang pohon. Batang pohon yang dibakar saat musim salju dianggap sebagai jimat pelindung yang dipercaya orang Celtic dan Gaelic pada zaman besi. Makna keberuntungan ini tetap dijaga saat agama kristen masuk ke eropa. Mereka akan membakar batang kayu besar sambil memanggang kue yang dinikmati saat natal sekitar tahun 1600-an. Pada abad ke 19 para baker di Paris mengolah resep kue sederhana ini dihias menyerupai batang kayu menggunakan buttercream coklat atau kopi.

Theofilia Viyoshi

introvert who avocado with palm sugar junky

Ikuti Instagram