Apakah Meminum Susu Mentah Berbahaya untuk Kesehatan?
Apakah Meminum Susu Mentah Berbahaya untuk Kesehatan?

Walaupun susu mengandung banyak nutrisi dan manfaat, susu mentah mengandung mikroorganisme berbahaya yang bisa menimbulkan risiko kesehatan serius.

Walaupun susu mengandung banyak nutrisi dan manfaat, susu mentah mengandung mikroorganisme berbahaya yang bisa menimbulkan risiko kesehatan serius.

Susu dan produk susu lainnya mengandung banyak nutrisi dan manfaat kesehatan . Namun, susu mentah atau susu yang belum dipasteurisasi sebaiknya tidak diminum langsung karena sangat berbahaya. Geng Sehat harus sadar akan bahaya minum susu mentah tersebut.

Susu mentah mengandung mikroorganisme berbahaya, yang bisa menimbulkan risiko kesehatan serius untuk Geng Sehat dan keluarga. Jadi, Geng Sehat pahami dulu bahaya minum susu mentah sebelum mengonsumsinya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sejak 1993 hingga 2012, ada sekitar 127 wabah yang berhubungan dengan konsumsi susu mentah yang terdapat pada es krim, keju lembut, atau yogurt.

Susu mentah berasal dari sapi, domba, kambing, dan hewan lainnya, yang belum dipasteurisasi. Proses ini bertujuan untuk membunuh bakeri dalam susu yang berbahaya. Sebut saja Salmonella, E. coli, Listeria , dan lainnya.

Bakteri-bakteri tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada setiap orang yang minum susu mentah atau mengonsumsi produk yang terbuat dari susu mentah.

Namun, bakteri di dalam susu mentah ini bisa sangat berbahaya pada orang yang memiliki sistem imun rendah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, dan diabetes. Selain itu, susu mentah juga berbahaya dikonsumsi anak-anak, orang lansia, dan wanita hamil.

Jadi, Geng Sehat harus sadar akan bahaya minum susu mentah. Untuk tahu lebih jauh tentang bahaya minum susu mentah, berikut penjelasannya!

Bahaya Minum Susu Mentah

Sebelum tahu lebih jauh tentang bahaya minum susu mentah, Kamu harus tahu dulu tentang susu yang sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses sterilisasi untuk membunuh bakteri berbahaya, dengan cara memanaskan susu pada suhu tertentu.

Pasteurisasi mampu membunuh organisme berbahaya, yang bisa menyebabkan penyakit, seperti listeriosis, tipes, tuberkulosis, difteri, dan lainnya.

Gejala Keracunan Akibat Susu Mentah

Sejumlah gejala keracunan akibat mengonsumsi susu mentah termasuk:

Muntah, diare, dan nyeri perut

Gejala yang menyerupai flu, sepert demam, sakit kepala , dan nyeri tubuh

Meskipun kebanyakan orang sehat bisa sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang berbahaya dalam susu mentah, atau makanan yang dibuat dari susu mentah, sebagian orang lainnya bisa mengalami gejala kronik dan berbahaya.

Mitos Tentang Susu Mentah dan Pasteurisasi

Meskipun pasteurisasi sudah jelas menjadi cara aman untuk memproduksi susu dan keju sehat yang kaya akan nutrisi, sebagian orang masih percaya bahwa pasteurisasi bisa merusak susu, serhingga susu mentah lebih sehat.

Padahal, hal tersebut tidak benar. Berikut mitos umum tentang pasteurisasi:

Pasteurisasi susu tidak menyebabkan intoleransi laktosa dan reaksi alergi. Baik susu mentah maupun susu pasteurisasi bisa menyebabkan reaksi alergi terhadap orang yang sensitif terhadap protein susu.

Susu mentah tidak membunuh patogen berbahaya dengan sendirinya.

Pasteurisasi tidak mengurangi nilai nutrisional susu.

Pasteurisasi bukan berarti aman untuk menyimpan susu di luar kulkas atau lemari pendingin dalam waktu yang lama, apalagi kalau kemasannya sudah terbuka.

Pasteurisasi bisa membunuh bakteri berbahaya.

Susu yang aman pasti memiliki tulisan pasteurisasi di kemasannya. Kalau tidak ada tulisan pasteurisasi, maka kemungkinan besar produk tersebut mengandung susu mentah.

Jadi, jangan ragu bertanya kepada pelayan toko tempat Kamu membeli susu. Dengan begitu, Kamu bisa terhindari dari bahaya minum susu mentah. Jangan pula membeli susu atau produk susu langsung dari peternak, kecuali Kamu bisa mengonfirmasi bahwa susu tersebut telah dipasteurisasi.

*artikel ini merupakan kerjasama Endeus.TV dan GueSehat.com. Klik link untuk menuju artikel asli

Endeustorial

Ikuti Instagram