8 Mitos dan Fakta seputar Kafein
8 Mitos dan Fakta seputar Kafein

Banyak orang sering mengonsumsi makanan atau minuman berkafein untuk meningkatkan kewaspadaan atau menghilangkan kantuk. Salah satunya, dengan kopi.

Banyak orang sering mengonsumsi makanan atau minuman berkafein untuk meningkatkan kewaspadaan atau menghilangkan kantuk. Salah satunya, dengan kopi.

Kafein adalah sebuah senyawa kimia yang banyak terdapat dalam minuman kopi, teh, dan cokelat. Kafein bersifat psikoaktif alias menyebabkan stimulasi pada susunan sistem saraf pusat manusia. Oleh karena itu, banyak orang sering mengonsumsi makanan atau minuman berkafein untuk meningkatkan kewaspadaan atau menghilangkan kantuk .

Apakah Geng Sehat termasuk orang seperti saya yang setiap hari harus mengonsumsi kafein, baik dalam bentuk kopi maupun teh? Popularitas kafein melahirkan beberapa mitos dan fakta. Manakah yang benar dan yang ternyata tidak benar? Yuk, kita simak 8 fakta dan mitos tentang kafein!

1/ Kafein bersifat adiktif

Mitos . Hal ini sebenarnya tergantung dari sudut pandang Kamu mengenai adiktif. Meskipun memang kafein bersifat psikoaktif alias merangsang sistem saraf, kafein tidak bersifat adiktif atau menimbulkan kecanduan seperti zat psikoaktif lain, misalnya nikotin.

Apalagi jika kafein dikonsumsi secara moderat, yakni sekitar 200 hingga 300 mg sehari atau setara dengan 2 hingga 3 cangkir kopi. Namun jika seseorang secara rutin mengonsumsi kafein, ada kemungkinan ia merasa tidak enak, pusing, lemah, dan sulit berkonsentrasi jika tidak mengonsumsi kafein!

2/ Ibu hamil sebaiknya mengurangi konsumsi kafein

Fakta . Meskipun belum ada bukti dari penelitian skala besar, beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kafein yang berlebihan selama hamil berkorelasi dengan gangguan pada janin yang dikandung.

American College of Obstetrician and Gynecology sendiri menyarankan ibu hamil membatasi konsumsi kafein maksimal 200 mg sehari. Jumlah ini setara kurang lebih dengan 2 cangkir kopi sehari, tergantung dari jenis kopi dan metode brewing yang digunakan.

3/ Kafein dapat membantu meredakan gejala ansietas

Mitos . Sebaliknya, jika Kamu sering mengalami gejala ansietas, seperti perasaan cemas dan tertekan, sebaiknya Kamu mengurangi pengonsumsian kafein. Pasalnya, kafein dapat memperberat gejala-gejala ansietas dan membuatmu merasa lebih buruk.

4/ Kadar kafein di setiap minuman berbeda-beda meskipun dibuat di tempat yang sama

Fakta . Kadar kafein dalam secangkir kopi atau teh tergantung pada banyak hal, misalnya di mana kopi atau teh ditanam, cara penyeduhan, dan cara pengolahannya. Oleh karena itu, kandungan kafein dalam secangkir kopi yang Kamu pesan setiap harinya bisa bervariasi.

5/ Efek kafein hanya bertahan kurang dari satu jam setelah dikonsumsi

Mitos . Setelah dikonsumsi, kafein ternyata dapat bertahan cukup lama di dalam tubuh, yakni sekitar 5 jam sebelum akhirnya dieliminasi dari tubuh melalui urine. Pada orang dengan metabolisme lambat terhadap kafein, maka kafein akan bertahan lebih lama lagi di dalam tubuh. Semakin tua usia seseorang, kafein juga akan dimetabolisme secara lebih lambat, sehingga efeknya juga akan bertahan lebih lama dalam tubuh.

6/ Kafein biasa ditambahkan ke obat-obatan pengurang rasa sakit untuk meningkatkan efeknya

Fakta . Pernahkah Geng Sehat mengonsumsi obat pengurang rasa sakit ( pain killer) yang dapat dibeli bebas ( over the counter ) dengan kandungan parasetamol dan kafein? Parasetamol sendiri memang terkenal sebagai pain killer yang sangat umum digunakan di dunia.

Ternyata, penambahan kafein dapat meningkatkan efek parasetamol dalam mengurangi rasa sakit. Hal ini sudah dibuktikan dalam sebuah Cochrane review yang dilakukan pada sekitar 7.000 orang. Selain parasetamol , kafein juga biasanya ditambahkan dalam tablet ibuprofen untuk meningkatkan efek mengurangi rasa sakit.

7/ Kafein juga digunakan dalam produkskin care

Fakta . Yup, selain enak diminum dan membuat kita senantiasa alert , kafein juga memiliki efek antioksidan yang dimanfaatkan dalam beberapa produk skin care lho, Gengs! Kafein dalam skin care biasanya ditemukan dalam produk-produk anti aging karena dapat membuat kulit terlihat lebih halus dan bebas kerutan.

8/ Overdosis kafein tidak berbahaya bagi kesehatan

Mitos . Mengonsumsi apapun secara berlebihan tentu tidak akan berakibat baik, demikian pula kafein. Meskipun jarang terjadi, overdosis kafein dapat menyebabkan denyut jantung menjadi tidak normal dan menyebabkan kejang. Hal ini biasanya terjadi setelah mengonsumsi minuman berenergi yang mengandung kafein dalam jumlah besar.

Gengs, itu dia 8 fakta dan mitos mengenai kafein yang biasanya sering kita dengar sehari-hari. Kafein yang banyak terdapat dalam kopi, teh, dan cokelat memang enak, terutama bagi orang-orang yang setiap hari mengonsumsinya.

Dan ternyata selain digunakan dalam minuman atau makanan, kafein juga dapat digunakan sebagai hal lain, misalnya skin care . Keren sekali, ya! Jangan lupa ya Gengs untuk selalu memonitor jumlah kafein yang Kamu konsumsi setiap hari. Pasalnya, segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik untuk kesehatan.

*artikel ini merupakan kerjasama Endeus.TV dan GueSehat.com. Klik link untuk menuju artikel asli

Endeustorial

Ikuti Instagram