5 Hidangan Indonesia Yang Menggambarkan Rasa Syukur
5 Hidangan Indonesia Yang Menggambarkan Rasa Syukur

Menjalani hidup dengan perasaan syukur tentu akan menjadikan perjalanan kehidupan lebih bermakna

Rasa syukur tak jarang menjadikan orang menjadi lebih lapang dalam menerima pembelajaran hidup dan juga memiliki rasa berserah yang tinggi.

Menjalani hidup dengan perasaan syukur tentu akan menjadikan perjalanan kehidupan lebih bermakna. Selain mengingatkan kembali akan keberadaan pencipta dan peran manusia yang hanya sementara, rasa syukur tak jarang menjadikan orang menjadi lebih lapang dalam menerima pembelajaran hidup dan juga memiliki rasa berserah yang tinggi.

Di Indonesia, kita dapat dengan mudah menjumpai ritual perayaan syukur yang dijalankan secara turun temurun dengan melibatkan peran kuliner di dalamnya. Makanan-makanan tersebut ternyata menyiratkan banyak arti yang sarat akan filosofi bersyukur tersebut! Apa saja di antaranya?

Tumpeng Nasi Kuning

Hidangan yang sering hadir saat perayaan syukuran seperti ulang tahun, selamatan,hingga pernikahan. Bentuknya yang mengerucut merupakan simbol agar manusia senantiasa ingat akan kekuatan maha besar yakni Tuhan Yang Maha Esa, yang mampu melihat ke segala arah.

Warna kuning menyerupai gunungan emas, merupakan harapan agar hidup kita dilimpahi berkah, kekayaan, dan moral yang luhur senantiasa. Berbagai macam lauk biasanya terdiri dari olahan hasil laut (ikan, udang), darat (ayam, sapi), dan pertanian (urap,sayur lalapan).

Bubur Merah Putih

Biasa digunakan dalam ritual masyarakat Jawa untuk menyambut kelahiran jabang bayi. Warna merah melambangkan sel telur, sedangkan warna putih melambangkan sperma. Penyajian keduanya dalam satu mangkuk melambangkan pertemuan keduanya yang lalu menghasilkan sosok baru.

Bubur menggunakan satu adonan utama yang terdiri dari beras, pandan, santan. Adonan lalu dibagi menjadi dua bagian, satu dibiarkan polos sedangkan satunya ditambahkan gula merah. Jadi, bubur merah bukan berarti berwarna merah terang, melainkan kecokelatan. Biasanya, saat bubur dibagikan kepada tetangga dekat, turut diselipkan nama bayi yang baru lahir untuk diselipkan dalam doa.

Bubur Sumsum

Kerap disuguhkan setelah suatu acara dapat berjalan dengan lancar, seperti pembubaran panitia, acara pernikahan, selamatan ibu yang baru saja melahirkan, hingga selesai memakamkan anggota keluarga.

Bubur sumsum memiliki simbol kesederhanaan tetapi mampu menyatukan tanpa melihat status dan kasta. Cita rasanya yang legit juga dapat seketika mengembalikan tubuh ke dalam kondisi fit .

Bubur Suro

Masyarakat Jawa juga memiliki ritual tersendiri dalam menyambut 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Rasa syukur akan perlindungan dan rezeki yang didapatkan selama setahun penuh dari Tuhan Yang Maha Esa, dituangkan dalam sajian Bubur Suro.

Bubur suro merupakan sajian bubur gurih dengan tambahan kuah kuning dan sambal goreng pedas. Selain itu, bubur suro juga disajikan dengan tujuh jenis kacang yang melambangkan rasa syukur sepanjang Minggu.

Nasi Jaha

Masyarakat Minahasa juga memiliki sajian sendiri untuk merayakan rasa syukur atas keberhasilan panen kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nasa jaha terdiri dari campuran beras dan santan yang dimasukkan ke dalam selongsong bambu yang sebelumnya dialasi dengan daun pisang. Karenanya, nasi jaha memiliki aroma yang khas dan semakin nikmat dapat disantap dengan berbagai lauk seperti abon, suwiran ikan cakalang, dan hidangan pendamping lainnya,

Ayu Nainggolan

Pemuja rasa dan penikmat cerita

Ikuti Instagram